BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kota Binjai berpotensi menjadi sentra produksi bawang merah. Ini dibuktikan dengan keberhasilan petani yang tergabung dalam Kelompok Harapan Tani yang membudidayakan tanaman bawang merah berbasis organik di kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan.
Tak tanggung-tanggung, panen bawang merah yang dihasilkan dalam sebulan mencapai 20 ton. Ini terungkap saat Wali Kota Binjai HM Idaham menerima audiensi Darmawan dari Kelompok Harapan Tani didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai, Agustawan Karnajaya, di Balaikota, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu(1/7).
“Penanaman bawang ini menggunakan pupuk organik yang kami olah sendiri,” kata Darmawan.
Kepala Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan, Agustawan Karnajaya menjelaskan, tanaman bawang merah yang biasanya hanya tumbuh di daerah yang lembab dan berudara dingin, ternyata dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah bersuhu panas. Seperti di lahan pertanian yang ada di Kota Binjai.
Keunggulan lainnya, bawang yang dihasilkan adalah bawang merah berbasis organik yang ukurannya lebih besar dan lebih bagus dibanding bawang merah yang dihasilkan daerah lain.
Idaham berharap, keberhasilan ini dapat ditularkan kepada kelompok tani lainnya dengan mengajak mereka ikut melakukan budidaya pertanian berbasis organik yang ramah lingkungan. Para petani juga harus berinovasi untuk dapat memberi nilai tambah bagi komoditas pertanian yang dihasilkan.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. “Pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng ini sangat gampang dan mudah untuk dipasarkan,” pungkas Idaham. (ted/han)
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kota Binjai berpotensi menjadi sentra produksi bawang merah. Ini dibuktikan dengan keberhasilan petani yang tergabung dalam Kelompok Harapan Tani yang membudidayakan tanaman bawang merah berbasis organik di kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan.
Tak tanggung-tanggung, panen bawang merah yang dihasilkan dalam sebulan mencapai 20 ton. Ini terungkap saat Wali Kota Binjai HM Idaham menerima audiensi Darmawan dari Kelompok Harapan Tani didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai, Agustawan Karnajaya, di Balaikota, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu(1/7).
“Penanaman bawang ini menggunakan pupuk organik yang kami olah sendiri,” kata Darmawan.
Kepala Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan, Agustawan Karnajaya menjelaskan, tanaman bawang merah yang biasanya hanya tumbuh di daerah yang lembab dan berudara dingin, ternyata dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah bersuhu panas. Seperti di lahan pertanian yang ada di Kota Binjai.
Keunggulan lainnya, bawang yang dihasilkan adalah bawang merah berbasis organik yang ukurannya lebih besar dan lebih bagus dibanding bawang merah yang dihasilkan daerah lain.
Idaham berharap, keberhasilan ini dapat ditularkan kepada kelompok tani lainnya dengan mengajak mereka ikut melakukan budidaya pertanian berbasis organik yang ramah lingkungan. Para petani juga harus berinovasi untuk dapat memberi nilai tambah bagi komoditas pertanian yang dihasilkan.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. “Pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng ini sangat gampang dan mudah untuk dipasarkan,” pungkas Idaham. (ted/han)