32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Randiman Calon Kuat Sekda Provsu

Randiman Tarigan
Randiman Tarigan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari ketiga calon kuat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) pengganti Nurdin Lubis, Randiman Tarigan dirumorkan menjadi yang terdepan dalam perburuan kursi Sumut 3 itu. Dari sumber yang diperoleh di lingkungan Pemprovsu, Sekretariat DPRD Sumut itu disebut paling berpeluang besar dari dua nama lain yaitu Hasban Ritonga dan Arsyad Lubis.  “Bisa jadi begitu. Artinya selain dari pertimbangan kompetensi kapabilitas dan jam terbang, usia beliau kan dianggap paling senior di antara dua nama lainnya,” ucap sumber kepada Sumut Pos, Rabu (1/10).

Menurut sumber lagi, faktor usia ini justru akan melangsungkan regenerasi pejabat Eselon II berpangkat IV-D di jajaran Pemprovsu, mengingat usia Arsyad Lubis tergolong relatif lebih muda dari Randiman. “Saya pikir wajar saja pertimbangan gubernur memilih Randiman, karena sebelum masa periode gubernur habis, masih bisa pergantian sekda baru. Di sinilah mungkin Pak Arsyad dipersiapkan sebagai generasi berikutnya,” ujarnya.

Sinergitas komunikasi dan hubungan baik yang mampu ia bangun antara eksekutif dan legislatif memang tak salah bila Gubsu memilihnya.

Sebelumnya Kepala BKD Provsu Pandapotan Siregar membenarkan kalau ketiga nama yang disebut itu yang menjalani fit and proper test di Jakarta. Meski tak membeberkan ketiga nama tersebut, namun jawaban Pandapotan seakan membenarkan informasi soal calon sekda itu dari pemberitaan di media. “Begitu yang saya baca di media massa. Kawan-kawan media kan juga lebih tahu soal ini. Tapi yang pasti sesuai yang dikatakan Pak Gubernur bahwa semua yang diusulkan pejabat Eselon II dengan pangkat IV D. Ketiganya sesuai dengan kriteria dimaksud,” sebut Pandapotan.

Sementara, kalangan anggota DPRD Sumut berharap, Sekdaprovsu yang dipilih bisa bersinergi dengan lembaga legislatif dan menjalin hubungan yang harmonis untuk menjalankan program pemerintah secara maksimal.

“Siapapun nanti yang akan dipilih, tentu kita inginkan antara eksekutif dan legislatif bisa bekerja sama dengan baik,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar didampingi rekannya Burhanuddin Siregar, dan Syamsul Qodri Marpaung, Rabu (1/10).

Disinggung soal berbagai kritikan PKS selama ini terhadap kinerja SKPD Pemprovsu, Zulfikar mengaku pihaknya belum mengetahui bagaimana pola hubungan partai selama ini dalam mengawal dan mengawasi pemerintahan. Dirinya pun tidak menampik adanya kritikan terhadap eksekutif dari partai merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawan sebagai wakil rakyat yang ingin memastikan program berjalan.

“Sebab tanpa kritik, kita tidak pernah tahu dimana letak kelemahan dan kesilapan selama ini. Gubernur sendiri tidak akan mampu memanajemen stakeholder kalau tidak ada bantuan secara kelembagaan. Jadi kritik kita kepada Pemerintah itu sifatnya kan untuk kebaikan,” sebutnya.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi Persatuan Keadilan Bangsa (F-PKB) DPRD Sumut Robi Agusman Harahap. Menurutnya, Sekda adalah ujung tombak dari Pemprovsu, karenanya diaharpkan agar hubungan organisasi ini bisa sejalan.

“Siapapun nanti yang terpilih, yang penting bersinergi dengan dewan. Perannya dalam meningkatkan kinerja SKPD harus total,” sebutnya.

Harapan perbaikan kinerja juga disampaikan oleh anggota dewan dari F-PKB Juliski Simorangkir, dan Zeira Salim Ritonga. Mereka menganggap kunci dari perbaikan kinerja SKPD ke depan adalah Sekda. Pola kepemimpinan tegas menjadi perhatian penting fraksi ini, sebab dengan ketegasan maka biasanya kinerja pemerintah akan lebih baik.(prn/bal/adz)

Randiman Tarigan
Randiman Tarigan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari ketiga calon kuat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) pengganti Nurdin Lubis, Randiman Tarigan dirumorkan menjadi yang terdepan dalam perburuan kursi Sumut 3 itu. Dari sumber yang diperoleh di lingkungan Pemprovsu, Sekretariat DPRD Sumut itu disebut paling berpeluang besar dari dua nama lain yaitu Hasban Ritonga dan Arsyad Lubis.  “Bisa jadi begitu. Artinya selain dari pertimbangan kompetensi kapabilitas dan jam terbang, usia beliau kan dianggap paling senior di antara dua nama lainnya,” ucap sumber kepada Sumut Pos, Rabu (1/10).

Menurut sumber lagi, faktor usia ini justru akan melangsungkan regenerasi pejabat Eselon II berpangkat IV-D di jajaran Pemprovsu, mengingat usia Arsyad Lubis tergolong relatif lebih muda dari Randiman. “Saya pikir wajar saja pertimbangan gubernur memilih Randiman, karena sebelum masa periode gubernur habis, masih bisa pergantian sekda baru. Di sinilah mungkin Pak Arsyad dipersiapkan sebagai generasi berikutnya,” ujarnya.

Sinergitas komunikasi dan hubungan baik yang mampu ia bangun antara eksekutif dan legislatif memang tak salah bila Gubsu memilihnya.

Sebelumnya Kepala BKD Provsu Pandapotan Siregar membenarkan kalau ketiga nama yang disebut itu yang menjalani fit and proper test di Jakarta. Meski tak membeberkan ketiga nama tersebut, namun jawaban Pandapotan seakan membenarkan informasi soal calon sekda itu dari pemberitaan di media. “Begitu yang saya baca di media massa. Kawan-kawan media kan juga lebih tahu soal ini. Tapi yang pasti sesuai yang dikatakan Pak Gubernur bahwa semua yang diusulkan pejabat Eselon II dengan pangkat IV D. Ketiganya sesuai dengan kriteria dimaksud,” sebut Pandapotan.

Sementara, kalangan anggota DPRD Sumut berharap, Sekdaprovsu yang dipilih bisa bersinergi dengan lembaga legislatif dan menjalin hubungan yang harmonis untuk menjalankan program pemerintah secara maksimal.

“Siapapun nanti yang akan dipilih, tentu kita inginkan antara eksekutif dan legislatif bisa bekerja sama dengan baik,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar didampingi rekannya Burhanuddin Siregar, dan Syamsul Qodri Marpaung, Rabu (1/10).

Disinggung soal berbagai kritikan PKS selama ini terhadap kinerja SKPD Pemprovsu, Zulfikar mengaku pihaknya belum mengetahui bagaimana pola hubungan partai selama ini dalam mengawal dan mengawasi pemerintahan. Dirinya pun tidak menampik adanya kritikan terhadap eksekutif dari partai merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawan sebagai wakil rakyat yang ingin memastikan program berjalan.

“Sebab tanpa kritik, kita tidak pernah tahu dimana letak kelemahan dan kesilapan selama ini. Gubernur sendiri tidak akan mampu memanajemen stakeholder kalau tidak ada bantuan secara kelembagaan. Jadi kritik kita kepada Pemerintah itu sifatnya kan untuk kebaikan,” sebutnya.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi Persatuan Keadilan Bangsa (F-PKB) DPRD Sumut Robi Agusman Harahap. Menurutnya, Sekda adalah ujung tombak dari Pemprovsu, karenanya diaharpkan agar hubungan organisasi ini bisa sejalan.

“Siapapun nanti yang terpilih, yang penting bersinergi dengan dewan. Perannya dalam meningkatkan kinerja SKPD harus total,” sebutnya.

Harapan perbaikan kinerja juga disampaikan oleh anggota dewan dari F-PKB Juliski Simorangkir, dan Zeira Salim Ritonga. Mereka menganggap kunci dari perbaikan kinerja SKPD ke depan adalah Sekda. Pola kepemimpinan tegas menjadi perhatian penting fraksi ini, sebab dengan ketegasan maka biasanya kinerja pemerintah akan lebih baik.(prn/bal/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/