30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Dusun Lae Mbalno tak Terjamah Listrik

PAKPAK BHARAT- Sembilan tahun sudah Kabupaten Pakpak Bharat dimekarkan dari Kabupaten Dairi. Mirisnya, ada beberapa desa di Kabupaten Pakpak Bharat belum menikmati penerangan dari aliran listrik. Seperti yang dialami warga Dusun Lae Mbalno Desa Boangmenalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. ‘’Hingga kini kami warga Lae Mbalno belum menikmati penerangan listrik sehingga kami sangat kesulitan menjalankan aktivitas di malam hari akibat belum adanya listrik di desa kami,” keluhnya Parulian Berutu (37) warga Lae Mbalno kepada wartawan, Senin (3/5) di Kecamatan Salak.

Menurutnya, sebaiknya pemerintah dapat memperhatikan penderitaan mereka, karena sampai saat ini untuk penerangan di malam hari warga menggunakan lampu teplok sehingga keadaan semakin sulit. Sementara harga  minyak tanah sangat mencekik leher sejak tidak ada lagi subsidi pemerintah. “Sebagai warga Negara Indonesia kami juga berhak merasakan nikmatnya kemajuan pembangunan, sama seperti warga lainya,’’ pintanya.
Ketiadaanlistrik itu menurutnya membuat kampung tersebut tertinggal dalam segala hal, terutama dalam hal pesatnya perkembangan teknologi dan pembangunan desa. “Ya bagaimana SDM (sumber daya manusia) mau meningkat untuk belajar di malam hari saja anak-anak kami kesulitan, karena harus menggunakan lampu teplok. Kalau lima tahun silam sih tidak masalah, karena bukan kampung kami saja yang belum teraliri listrik namun masih banyak desa lainnya di Kabupaten Pakpak Bharat belum menikmati penerangan listrik, tapi sekarang kayaknya sudah tidak pantas lagi menikmati kehidupan tanpa adanya penerangan yang layak”, ungkapnya.

Hal senada juga dikemukakan Parni Berutu (60) dirinya merasa khawatir dengan keadaan tersebut, ‘’Terkadang kami merasa takut untuk keluar rumah pada saat malam hari, karena cahaya lampu hanya dapat menjangkau dalam ruangan rumah saja, itu pun tidak terang seperti cahaya dari aliran listrik” ujarnya.

Mereka berharap banyak kiranya Pemerintah Daerah (Pemkab) Pakpak Bharat segera merealisasi keinginan warga untuk memprogramkan masuknya aliran listrik ke kampung tersebut. (mag-14)

PAKPAK BHARAT- Sembilan tahun sudah Kabupaten Pakpak Bharat dimekarkan dari Kabupaten Dairi. Mirisnya, ada beberapa desa di Kabupaten Pakpak Bharat belum menikmati penerangan dari aliran listrik. Seperti yang dialami warga Dusun Lae Mbalno Desa Boangmenalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. ‘’Hingga kini kami warga Lae Mbalno belum menikmati penerangan listrik sehingga kami sangat kesulitan menjalankan aktivitas di malam hari akibat belum adanya listrik di desa kami,” keluhnya Parulian Berutu (37) warga Lae Mbalno kepada wartawan, Senin (3/5) di Kecamatan Salak.

Menurutnya, sebaiknya pemerintah dapat memperhatikan penderitaan mereka, karena sampai saat ini untuk penerangan di malam hari warga menggunakan lampu teplok sehingga keadaan semakin sulit. Sementara harga  minyak tanah sangat mencekik leher sejak tidak ada lagi subsidi pemerintah. “Sebagai warga Negara Indonesia kami juga berhak merasakan nikmatnya kemajuan pembangunan, sama seperti warga lainya,’’ pintanya.
Ketiadaanlistrik itu menurutnya membuat kampung tersebut tertinggal dalam segala hal, terutama dalam hal pesatnya perkembangan teknologi dan pembangunan desa. “Ya bagaimana SDM (sumber daya manusia) mau meningkat untuk belajar di malam hari saja anak-anak kami kesulitan, karena harus menggunakan lampu teplok. Kalau lima tahun silam sih tidak masalah, karena bukan kampung kami saja yang belum teraliri listrik namun masih banyak desa lainnya di Kabupaten Pakpak Bharat belum menikmati penerangan listrik, tapi sekarang kayaknya sudah tidak pantas lagi menikmati kehidupan tanpa adanya penerangan yang layak”, ungkapnya.

Hal senada juga dikemukakan Parni Berutu (60) dirinya merasa khawatir dengan keadaan tersebut, ‘’Terkadang kami merasa takut untuk keluar rumah pada saat malam hari, karena cahaya lampu hanya dapat menjangkau dalam ruangan rumah saja, itu pun tidak terang seperti cahaya dari aliran listrik” ujarnya.

Mereka berharap banyak kiranya Pemerintah Daerah (Pemkab) Pakpak Bharat segera merealisasi keinginan warga untuk memprogramkan masuknya aliran listrik ke kampung tersebut. (mag-14)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/