26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kantor Bupati Karo Dilempari Sampah

KABANJAHE- Kenaikan harga retribusi sampah hingga 100 persen tidak menyelesaikan permasalahan menumpuknya sampah di Kecamatan Kabajahe dan Berastagi. Hal ini menyebabkan seratusan massa berunjukrasa dengan cara menabur sampah di Rumah Dinas dan Kantor Bupati Karo, Kamis (3/5).
Pengunjuk rasa  menuntut agar Bupati Karo membatalkan kenaikan retribusi sampah karena mereka menganggap kenaikan tersebut tidak membuat lingkungan Kota Kabanjahe dan Berastagi sekitarnya bebas dari bau busuk dan tumpukan sampah. Malah hanya menambah beban rakyat dengan harus membayar uang sampah dengan biaya lebih tinggi.

Massa yang tergabung dalam LSM Gempita, Toppan RI, HiPI, dan PPM mengancam bila dalam tiga hari sampah-sampah tidak diangkut, akan kembali menggelar aksi yang sama dengan mendatangkan masyarakat karo dalam jumlah lebih besar bersama sampah-sampah dengan cara menaburnya di Kantor Bupati Karo.

“ Bapak Bupati Karo yang berjanji membangun tanah karo ini ternyata hanya menambah beban rakyat, selain beban  kenyamanan dan kesehatan rakyat Karo juga terancam, disebabkan tumpukan sampah yang tidak diangkat-angkat,” kata Ketua LSM Jaringan Nusantara Tanah Karo, Serba Sebayang
Dia juga mengancam akan membuat selebaran kepada masyarakat untuk tidak membayar retribusi sampah sebelum Bupati Karo membatalkan kenaikan tersebut. Pekarangan Rumah Dinas dan Kantor Bupati Karo saat itu tampak dipenuhi sampah dengan aroma busuk.  Menyikapi aksi ini asisten II Drs. Simon Sembiring bersama pejabat lain di Kantor Bupati Karo berjanji akan menuntaskan permasahan sampah ini secepatnya.

“Kami akan segera menyelesaikan permasalahan ini, sebelumnya ada kendala karena armada pengangutan sampah di Dinas Kebersihan tidak mencukupi untuk mengangkat sampah di seluruh kota Kabanjahe dan Berastagi, sehingga tidak bisa diselesaikan dalam sehari. Sekarang Armada telah ditambah dan ini tidak akan terjadi,” jelas Simon.

Asisten II Buapati Karo ini juga mengatakan bahwa kenaikan retribusi sampah bertujuan untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) Karo sehingga dengan demikian permasalahan sampah di Tanah Karo ke depannya  tidak  akan terulang kembali.

Sebelumnya, saat para demonstran tiba di halaman Kantor Bupati Karo tiba-tiba mobil Dinas Pejabat Karo melaju dengan cepat meninggalkan lapangan parkir, yang didalamnya tidak lain adalah pejabat nomor satu di Tanah Karo.

Melihat mobil itu keluar demonstran pun berlari sambil berteriak,” Hey, Bupati jangan lari kau!”. Serta merta massa marah dan melempari mobil tersebut. Kesal ditinggalkan begitu saja demonstran menjadikan halaman Kantor Bupati Karo jadi tempat pembuangan sampah. Dalam waktu yang tidak lama tempat tersebut dipenuhi sampah dan aroma busuk. (mag-19)

KABANJAHE- Kenaikan harga retribusi sampah hingga 100 persen tidak menyelesaikan permasalahan menumpuknya sampah di Kecamatan Kabajahe dan Berastagi. Hal ini menyebabkan seratusan massa berunjukrasa dengan cara menabur sampah di Rumah Dinas dan Kantor Bupati Karo, Kamis (3/5).
Pengunjuk rasa  menuntut agar Bupati Karo membatalkan kenaikan retribusi sampah karena mereka menganggap kenaikan tersebut tidak membuat lingkungan Kota Kabanjahe dan Berastagi sekitarnya bebas dari bau busuk dan tumpukan sampah. Malah hanya menambah beban rakyat dengan harus membayar uang sampah dengan biaya lebih tinggi.

Massa yang tergabung dalam LSM Gempita, Toppan RI, HiPI, dan PPM mengancam bila dalam tiga hari sampah-sampah tidak diangkut, akan kembali menggelar aksi yang sama dengan mendatangkan masyarakat karo dalam jumlah lebih besar bersama sampah-sampah dengan cara menaburnya di Kantor Bupati Karo.

“ Bapak Bupati Karo yang berjanji membangun tanah karo ini ternyata hanya menambah beban rakyat, selain beban  kenyamanan dan kesehatan rakyat Karo juga terancam, disebabkan tumpukan sampah yang tidak diangkat-angkat,” kata Ketua LSM Jaringan Nusantara Tanah Karo, Serba Sebayang
Dia juga mengancam akan membuat selebaran kepada masyarakat untuk tidak membayar retribusi sampah sebelum Bupati Karo membatalkan kenaikan tersebut. Pekarangan Rumah Dinas dan Kantor Bupati Karo saat itu tampak dipenuhi sampah dengan aroma busuk.  Menyikapi aksi ini asisten II Drs. Simon Sembiring bersama pejabat lain di Kantor Bupati Karo berjanji akan menuntaskan permasahan sampah ini secepatnya.

“Kami akan segera menyelesaikan permasalahan ini, sebelumnya ada kendala karena armada pengangutan sampah di Dinas Kebersihan tidak mencukupi untuk mengangkat sampah di seluruh kota Kabanjahe dan Berastagi, sehingga tidak bisa diselesaikan dalam sehari. Sekarang Armada telah ditambah dan ini tidak akan terjadi,” jelas Simon.

Asisten II Buapati Karo ini juga mengatakan bahwa kenaikan retribusi sampah bertujuan untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) Karo sehingga dengan demikian permasalahan sampah di Tanah Karo ke depannya  tidak  akan terulang kembali.

Sebelumnya, saat para demonstran tiba di halaman Kantor Bupati Karo tiba-tiba mobil Dinas Pejabat Karo melaju dengan cepat meninggalkan lapangan parkir, yang didalamnya tidak lain adalah pejabat nomor satu di Tanah Karo.

Melihat mobil itu keluar demonstran pun berlari sambil berteriak,” Hey, Bupati jangan lari kau!”. Serta merta massa marah dan melempari mobil tersebut. Kesal ditinggalkan begitu saja demonstran menjadikan halaman Kantor Bupati Karo jadi tempat pembuangan sampah. Dalam waktu yang tidak lama tempat tersebut dipenuhi sampah dan aroma busuk. (mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/