29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

USAID Kampanye Kesehatan Ibu dan Anak di Madina

ist
SAMBUTAN: Wakil Bupati Mandailing Natal, HM. Jafar Sukhair memberikan sambutan pada kegiatan Workshop Kampanye Kesehatan Ibu dan Anak.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Kesehatan masyarakat merupakan fokus pemerintah di semua tingkatan, termasuk di Kabupaten Madina. Oleh karena itu, tingkat kematian ibu dan anak yang baru lahir juga menjadi perhatian bersama.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Mandailing Natal, HM. Jafar Sukhairi dalam sambutannya dalam kegiatan Workshop Kampanye Kesehatan Ibu dan Anak Baru Lahir yang digelar United States Agency For International Development (USAID) di Hotel Rindang, Kabupaten Madina, Jumat (3/5). “Persoalan kesehatan ini tidaklah berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan sektor lain,”ujar Jafar Sukhairi dalam sambutannya.

Untuk meningkatkan kesehatan pada kabupaten tersebut secara berkesinambungan, lanjut Jafar, pemerintah daerah akan terus menambah dan memperbaiki fasilitas kesehatan yang sudah ada, termasuk dengan membangun RSUD terbesar di Sumut.

Selain dihadiri peserta dari Kabupaten Mandailing Natal, kegiatan Workshop USAIS zona dua ini juga dihadiri perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Sidimpuan, dan Tapanuli Tengah.

Penurunan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Kota Padang Sidimpuan, didukung oleh sejumlah organisasi yang berada di empat Kabupaten, yakni Persatuan Wartawan Indonesia, MUI, Persekutuan Gereja Indonesia, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, TP PKK, KNPI, organisasi Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Alwasliyah dan Puja Kesuma.

Dalam kesepakatan bersama Multi-pihak (Workshop On MNG Campaign Distrik Assesment) Zona dua ini menyatakan, bahwa kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Kota Padang Sidimpuan, masih relatif tinggi dan menjadi keprihatinan yang mendalam. Sebab, 73 persen kematian ibu dan bayi baru lahir tersebut bisa dicegah, jika semua elemen pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi dan media terlibat secara aktif. (mag-7/han)

ist
SAMBUTAN: Wakil Bupati Mandailing Natal, HM. Jafar Sukhair memberikan sambutan pada kegiatan Workshop Kampanye Kesehatan Ibu dan Anak.

MADINA, SUMUTPOS.CO – Kesehatan masyarakat merupakan fokus pemerintah di semua tingkatan, termasuk di Kabupaten Madina. Oleh karena itu, tingkat kematian ibu dan anak yang baru lahir juga menjadi perhatian bersama.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Mandailing Natal, HM. Jafar Sukhairi dalam sambutannya dalam kegiatan Workshop Kampanye Kesehatan Ibu dan Anak Baru Lahir yang digelar United States Agency For International Development (USAID) di Hotel Rindang, Kabupaten Madina, Jumat (3/5). “Persoalan kesehatan ini tidaklah berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan sektor lain,”ujar Jafar Sukhairi dalam sambutannya.

Untuk meningkatkan kesehatan pada kabupaten tersebut secara berkesinambungan, lanjut Jafar, pemerintah daerah akan terus menambah dan memperbaiki fasilitas kesehatan yang sudah ada, termasuk dengan membangun RSUD terbesar di Sumut.

Selain dihadiri peserta dari Kabupaten Mandailing Natal, kegiatan Workshop USAIS zona dua ini juga dihadiri perwakilan dari Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Sidimpuan, dan Tapanuli Tengah.

Penurunan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Kota Padang Sidimpuan, didukung oleh sejumlah organisasi yang berada di empat Kabupaten, yakni Persatuan Wartawan Indonesia, MUI, Persekutuan Gereja Indonesia, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, TP PKK, KNPI, organisasi Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Alwasliyah dan Puja Kesuma.

Dalam kesepakatan bersama Multi-pihak (Workshop On MNG Campaign Distrik Assesment) Zona dua ini menyatakan, bahwa kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Kota Padang Sidimpuan, masih relatif tinggi dan menjadi keprihatinan yang mendalam. Sebab, 73 persen kematian ibu dan bayi baru lahir tersebut bisa dicegah, jika semua elemen pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi dan media terlibat secara aktif. (mag-7/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/