Site icon SumutPos

Membal Saat Diklewang, Perampok Sempat Ciut Hadapi Jasmin

Foto: Hulman/PM Jasmin Simarmata dan istri yang terluka setelah dibalok 5 pria berkelewang di rumahnya, Senin (3/8/2015). Tubuhnya sempat diklewang perampok, namun membal.
Foto: Hulman/PM
Jasmin Simarmata dan istri yang terluka setelah dibalok 5 pria berkelewang di rumahnya, Senin (3/8/2015). Tubuhnya sempat diklewang perampok, namun membal.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Perlawanan Jasmin Simarmata (43) sempat menciutkan nyali 5 perampok berklewang dan bersebo yang menyatroni rumahnya. Betapa tidak, klewang yang ditebaskan pelaku ternyata membal di tubuh Jasmin. Ayah empat anak itu baru terkapar setelah dihantam menggunakan balok.

Info dihimpun dari lokasi kejadian, rumah semi permanen Jasmin di Lubuk Tampu Ujung, Dusun XII, Desa Sidoarjo II Ramuni, Kecamatan Pantai Labu didatangi pelaku, Senin (3/8) sekira pukul 03.00 WIB. Pagi itu Jasmin dan istrinya, Jumpa Dabid boru Purba (45) serta ke empat anak mereka, masing-masing Bobi (15), Marsel (10), Mario (10) kembarannya dan Surya (9) sedang tidur pulas. Mendadak pintu depan didobrak pelaku yang langsung menuju kamar Jasmin yang berhadapan dengan ruang tengah.

Jasmin pun terbangun, namun salah seorang pelaku yang menutup wajahnya dengan saputangan dan empat lainnya langsung menendang Jasmin yang hendak bediri. Meski sempat terjungkal, tapi Jasmin tetap berusaha melawan. Perlawanan Jasmin membuat pelaku kalap dan langsung menyabetkan klewangnya ke punggung korban. Namun sabetan itu justru membal. Meski sempat keder, tapi pelaku tak menyerah. Seolah tau kelemahan Jasmin, pelaku lalu memukuli korban dengan balok. Alhasil, seketika itu juga Jasmin terkapar.

Melihat korban yang sudah tak berdaya, pelaku lainnya langsung merobek kelambu warna biru yang berada di kamar korban. Selanjutnya pelaku menyekap mulut Jasmin, istrinya dan ke empat anak mereka. Tangan dan kaki korban juga diikat dengan tali plastik yang sudah dipersiapkan pelaku. “Salah seorang pelaku membawa tas sandang kecil. Tali plastik itu dikeluarkan dari dalam tas itu,” sebut Jasmin.

Kemudian pelaku menempelkan klewang ke leher Jasmin, istri dan ke empat anaknya sambil memaksa korban memberitahu tempat ia menyimpan hartanya.

Awalnya Jasmin tak mau memberitahukan, tapi karena pelaku mengancam akan membakar dan menggorok leher anaknya, Jasmin akhirnya menyerah dan menyuruh istrinya menunjukkan tempat penyimpanan uang, emas mereka. Tak mau anakny tewas, Jumpa akhirnya memberitahukan kalau uang dan emasnya itu mereka simpan dalam lemari yang terletak dekat pintu depan. Pelaku pun langsung mengacak-acak lemari dan menggasak emas seberat 14 gram, uang tunai Rp 10 juta hasil penjualan padi, ATM BRI dan KTP milik korban. Setelah itu, kelima pelaku keluar dari dalam rumah sambil membawa dua sepeda motor Honda Supra X 125 BK 4902 LH dan BK 6591 MAM milik korban. Sebelum meninggalkan rumah korban, pelaku pun mengancam akan membakar rumah korban jika berani berteriak.

“Pelaku sempat membuka jok dan melihat bensin di kereta. Mereka mengancam akan membakar rumah kami. Satu unit sepeda motor itu sudah lunas sedangkan yang satunya lagi sudah ducicil selama 19 bulan. Aku tidak tahu pelaku naik kendaraan apa tapi dua sepeda motor kami dilarikannya juga,” ucap Jasmin. Setelah pelaku pergi, ke empat anak korban saling bahu membahu untuk membuka tali yang melilit tangan mereka. Setengah jam kemudian, anak korban berhasil membuka ikatan pada tangannya dan melepaskan ikatan pada tangan kedua orangtuanya yang sudah mulai membiru akibat pelaku mengikatnya dengan kuat. “Setengah jam saja kejadian itu. Dan setengah jam kemudian anakku berhasil membuka ikatan pada tangannya,” sebutnya.

SALAH SATU PELAKU ORANG SEKITAR
Dari lima pelaku yang menyatroni rumah korban yang lokasinya terpencil dan dikelilingi persawahan itu diduga melibatkan orang sekitar. Indikasi ini terungkap karena salah seorang pelaku tau Jasmin baru menjual padi pada Kamis (30/7) dan uangnya dicairkan esok harinya. “Duite Indi?” tanya salah seorang pelaku membentak Jasmin sambil menempelkan kelewang pada lehernya.

Karena nyawa anaknya terancam, Jasmin pun memberitahu uang penjualan padi disimpan dalam lemari. Lalu salah seorang pelaku memberitahu kalau uang disimpan dalam lemari. Selain itu, salah seorang pelaku yang mengancam Jumpa agar memberitahu tempat penyimpanan emasnya.

“Pelaku membentak istriku sambil bertanya mana emas yang pernah dipakainya. Tahu pula pelaku itu istriku pernah memakai perhiasan emas sambil menyebutkan modelnya,” ungkapnya.

Meski terindikasi pelaku kenal dengan korban, tapi Jasmin belum ada mencurigai seseorang. “Aku bergaulnya di kampung ini tak adanya musuhku. Biasanya tiga ekor anjing peliharaanku selalu menggonggong kalau ada orang lewat. Tapi pada saat kejadian itu semua anjingku terdiam. Ternyata setelah kepergian pelaku, kami temukan kemiri dan jeruk purut di depan rumah. Mungkin itulah yang membuat anjingku tidak menggonggong,” ujarnya.

Terpisah Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH ketika dikonfirmasi menyebutkan jika korban sudah membuat laporan pengaduan. “Barang bukti berupa kelambu sudah kita amankan dan pelakunya masih diselidiki. Pelaku diduga kuat kenal dengan korban karena pelaku tahu korban baru menjual padi,” jawabnya. (man/deo)

Exit mobile version