30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dugaan Pelecehan Seksual di Pemkab Dairi, Oknum Kadis Dilaporkan ke Polisi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Seorang oknum kepala dinas (kadis) di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dilaporkan ke Polres Dairi dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. Oknum pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Dairi itu dilaporkan bawahanya yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid), Senin (3/7).

Suami korban yang tidak bersedia namanya dipublikasi kepada wartawan di Mapolres Dairi, Senin (3/7) menerangkan, dia dan istri serta didampingi keluarga datang ke Polres Dairi melaporkan pelecehan seksual diduga dilakukan pimpinan istrinya.

Suami korban mengatakan, istrinya mendapat pelecehan seksual dari pimpinanya dengan cara memeluk istrinya dari depan. Diterangkanya, dugaan pelecehan seksual berawal dari oknum kadis memanggil istrinya yang merupakan kepala bidang, bersama rekannya usai melaksanakan apel pagi pada 10 Mei 2021 lalu.

Keduanya dipanggil kadis terkait seorang aparatur sipil negara (ASN) yang jarang masuk kantor. Namun, teman korban keluar dari ruangan kadis setelah selesai memberikan keterangan terkait ASN yang jarang masuk tersebut.

Selanjutnya, istrinya menanyakan soal pengusulan cuti kepada kadis. Lalu, kadis mengatakan, bagaimana pekerjaanmu jika cuti. Dan korban menjawab, pekerjaan akan dibereskan meskipun cuti.

Pada saat itu, pintu ruangan kadis keadaan tertutup. Oknum kadis itu bangkit berdiri dari tempat duduknya dan mengajak korban cas/tos tangan serta memegangi kepala korban. Saat itu, istrinya bingung dan tiba-tiba oknum pimpinan OPD itu memeluk korban.

Korban berontak dan mendorong pelaku, dan istrinya kabur dari ruangan kadis dimaksud. Atas kejadian itu, ia dan keluarga tidak terima atas perlakuan pelecehan seksual dilakukan oknum Kadis itu.

Suami korban mengaku, sudah melaporkan kejadian itu ke sekretaris daerah (sekda). Kedua belah pihak dipanggil pada 28 Mei. Pada saat pertemuan itu, turut dihadiri sekda, inspektorat dan kepala badan kepegawaian pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM).

“Oknum Kadis itu sempat tidak mengaku. Korban menceritakan kembali kronologis tersebut, dan kemudian oknum kadis minta maaf,” katanya.

Setelah oknum Kadis diminta pergi, katanya, sekda menanyakan keinginan korban. Korban bersama keluarga hanya meminta korban dipindahkan dari dinas tersebut, dan oknum kadis dinonjobkan. Namun, sampai sekarang hal itu tidak ada. Ia mengaku istrinya trauma tetap bekerja di kantor tersebut.

“Kita minta istri dipindahkan dari dinas itu. Dan yang bersangkutan dinonjobkan,” kata sumber. Setelah tidak ada tindaklanjut, katanya, keluarga dan korban sepakat buat pengaduan ke Mapolres Dairi.

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Dairi, Dapot Hasudungan Tamba dikonfirmasi, terkait hal itu, tidak bersedia membetikan komentar.

Dapot mengatakan, kasus itu sudah ditangani pihak berwajib. Kita tunggu saja prosesnya ya, kata Dapot.

Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting melalui Kasubbag Humas Polres, Iptu Donny Saleh dikonfirmasi, membenarkan korban serta keluarga sedang buat laporan. Mereka masih diambil keterangan sekarang, ujar Donny Saleh. (rud/azw)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Seorang oknum kepala dinas (kadis) di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dilaporkan ke Polres Dairi dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. Oknum pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Dairi itu dilaporkan bawahanya yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid), Senin (3/7).

Suami korban yang tidak bersedia namanya dipublikasi kepada wartawan di Mapolres Dairi, Senin (3/7) menerangkan, dia dan istri serta didampingi keluarga datang ke Polres Dairi melaporkan pelecehan seksual diduga dilakukan pimpinan istrinya.

Suami korban mengatakan, istrinya mendapat pelecehan seksual dari pimpinanya dengan cara memeluk istrinya dari depan. Diterangkanya, dugaan pelecehan seksual berawal dari oknum kadis memanggil istrinya yang merupakan kepala bidang, bersama rekannya usai melaksanakan apel pagi pada 10 Mei 2021 lalu.

Keduanya dipanggil kadis terkait seorang aparatur sipil negara (ASN) yang jarang masuk kantor. Namun, teman korban keluar dari ruangan kadis setelah selesai memberikan keterangan terkait ASN yang jarang masuk tersebut.

Selanjutnya, istrinya menanyakan soal pengusulan cuti kepada kadis. Lalu, kadis mengatakan, bagaimana pekerjaanmu jika cuti. Dan korban menjawab, pekerjaan akan dibereskan meskipun cuti.

Pada saat itu, pintu ruangan kadis keadaan tertutup. Oknum kadis itu bangkit berdiri dari tempat duduknya dan mengajak korban cas/tos tangan serta memegangi kepala korban. Saat itu, istrinya bingung dan tiba-tiba oknum pimpinan OPD itu memeluk korban.

Korban berontak dan mendorong pelaku, dan istrinya kabur dari ruangan kadis dimaksud. Atas kejadian itu, ia dan keluarga tidak terima atas perlakuan pelecehan seksual dilakukan oknum Kadis itu.

Suami korban mengaku, sudah melaporkan kejadian itu ke sekretaris daerah (sekda). Kedua belah pihak dipanggil pada 28 Mei. Pada saat pertemuan itu, turut dihadiri sekda, inspektorat dan kepala badan kepegawaian pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM).

“Oknum Kadis itu sempat tidak mengaku. Korban menceritakan kembali kronologis tersebut, dan kemudian oknum kadis minta maaf,” katanya.

Setelah oknum Kadis diminta pergi, katanya, sekda menanyakan keinginan korban. Korban bersama keluarga hanya meminta korban dipindahkan dari dinas tersebut, dan oknum kadis dinonjobkan. Namun, sampai sekarang hal itu tidak ada. Ia mengaku istrinya trauma tetap bekerja di kantor tersebut.

“Kita minta istri dipindahkan dari dinas itu. Dan yang bersangkutan dinonjobkan,” kata sumber. Setelah tidak ada tindaklanjut, katanya, keluarga dan korban sepakat buat pengaduan ke Mapolres Dairi.

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Dairi, Dapot Hasudungan Tamba dikonfirmasi, terkait hal itu, tidak bersedia membetikan komentar.

Dapot mengatakan, kasus itu sudah ditangani pihak berwajib. Kita tunggu saja prosesnya ya, kata Dapot.

Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting melalui Kasubbag Humas Polres, Iptu Donny Saleh dikonfirmasi, membenarkan korban serta keluarga sedang buat laporan. Mereka masih diambil keterangan sekarang, ujar Donny Saleh. (rud/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/