30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sipiso-piso Masih Berkobar, Asal Api dari Simalungun

KABANJAHE- Kebakaran hutan masih saja ‘mengintai’ kawasan Gunung Sipiso-piso Register 10/K di Desa Tongging, Kecamatan Merek. Minggu (2/9) siang, ratusan hektar lereng gunung yang berlokasi tak jauh dari pemukiman warga di sana kembali ludes dilalap si jago merah.

TERBAKAR: Gunung Sipiso-piso  Desa Tongging Kecamatan Merek,   terbakar hingga saat  ini belum dapat dipadamkan. Titik  api hingga saat ini masih diselidiki aparat terkait Senin (3/9) kemarin. //Marko Sembiring/smg
TERBAKAR: Gunung Sipiso-piso di Desa Tongging Kecamatan Merek, yang terbakar hingga saat ini belum dapat dipadamkan. Titik api hingga saat ini masih diselidiki aparat terkait Senin (3/9) kemarin. //Marko Sembiring/smg

Hingga Senin (3/9) sore, Pemkab Karo, TNI AD dan dibantu puluhan warga setempat masih berupaya memadamkan api yang masih berkobar di atas lereng Gunung Sipisopiso, Kecamatan Merek. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga kuat titik api berasal dari Kabupaten Simalungun yang merambat ke Karo.
Ini diakui Kepala Desa Situnggaling, Daulat Simanjorang didampingi warganya Nimrot Simalango (40) saat ditemui POMETRO KARO (grup Sumut Pos). Menurut keduanya, api sebenarnya berasal dari hutan Simpang Desa Hompoan, di mana titik api telah kelihatan pada Sabtu (1/9) siang.

Kobaran api terus membesar semakin kelihatan memasuki Karo sekira pukul 10.00 WIB. Tidak banyak langkah yang dapat diambil oleh mereka, karena medan dan lokasi teramat susah dilalui. Bahkan, kendaraan pemadam yang berikutnya datang, lebih banyak teronggok begitu saja, karena dari pemberhentian terakhir masih harus menempuh jarak 100 meter lagi, itu pun tidak mungkin terlalui.

Hal senada juga ditegaskan, Camat Merek, Data Martina Ginting AP Msi, mengatakan api telah kelihatan pada hari Sabtu sore sebenarnya telah direspon cepat, dimana 2 unit kendaraan pemadam hutan dari Manggala Agni dan 1 unit pemadam milik Pemkab Karo sudah diturunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

Namun, karena marak dan besarnya api, upaya itu sia-sia. Hanya jalan menuju Sipisopiso saja yang saat itu bisa diamankan. Martina juga menerangkan, selain itu banyak juga pihak yang sudah bersiap-siap untuk mengantisipasi penyebaran api di sekitar lokasi Sipisopiso, tapi lagi-lagi karena medan yang tidak bersahabat, hingga saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Petugas cuma memilih langkah melakukan penyiraman pada hutan di seputaran api, hal ini ditujukan untuk tidak lagi membuat api merembet. Beruntung, pada kebakaran itu, api tidak sempat mengenai program Toba Go Green Pangdam I/ BB, begitupun tidak ada korban jiwa dan ancaman bagi permukiman warga. (nang/deo/smg)

KABANJAHE- Kebakaran hutan masih saja ‘mengintai’ kawasan Gunung Sipiso-piso Register 10/K di Desa Tongging, Kecamatan Merek. Minggu (2/9) siang, ratusan hektar lereng gunung yang berlokasi tak jauh dari pemukiman warga di sana kembali ludes dilalap si jago merah.

TERBAKAR: Gunung Sipiso-piso  Desa Tongging Kecamatan Merek,   terbakar hingga saat  ini belum dapat dipadamkan. Titik  api hingga saat ini masih diselidiki aparat terkait Senin (3/9) kemarin. //Marko Sembiring/smg
TERBAKAR: Gunung Sipiso-piso di Desa Tongging Kecamatan Merek, yang terbakar hingga saat ini belum dapat dipadamkan. Titik api hingga saat ini masih diselidiki aparat terkait Senin (3/9) kemarin. //Marko Sembiring/smg

Hingga Senin (3/9) sore, Pemkab Karo, TNI AD dan dibantu puluhan warga setempat masih berupaya memadamkan api yang masih berkobar di atas lereng Gunung Sipisopiso, Kecamatan Merek. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga kuat titik api berasal dari Kabupaten Simalungun yang merambat ke Karo.
Ini diakui Kepala Desa Situnggaling, Daulat Simanjorang didampingi warganya Nimrot Simalango (40) saat ditemui POMETRO KARO (grup Sumut Pos). Menurut keduanya, api sebenarnya berasal dari hutan Simpang Desa Hompoan, di mana titik api telah kelihatan pada Sabtu (1/9) siang.

Kobaran api terus membesar semakin kelihatan memasuki Karo sekira pukul 10.00 WIB. Tidak banyak langkah yang dapat diambil oleh mereka, karena medan dan lokasi teramat susah dilalui. Bahkan, kendaraan pemadam yang berikutnya datang, lebih banyak teronggok begitu saja, karena dari pemberhentian terakhir masih harus menempuh jarak 100 meter lagi, itu pun tidak mungkin terlalui.

Hal senada juga ditegaskan, Camat Merek, Data Martina Ginting AP Msi, mengatakan api telah kelihatan pada hari Sabtu sore sebenarnya telah direspon cepat, dimana 2 unit kendaraan pemadam hutan dari Manggala Agni dan 1 unit pemadam milik Pemkab Karo sudah diturunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

Namun, karena marak dan besarnya api, upaya itu sia-sia. Hanya jalan menuju Sipisopiso saja yang saat itu bisa diamankan. Martina juga menerangkan, selain itu banyak juga pihak yang sudah bersiap-siap untuk mengantisipasi penyebaran api di sekitar lokasi Sipisopiso, tapi lagi-lagi karena medan yang tidak bersahabat, hingga saat ini api belum berhasil dipadamkan.

Petugas cuma memilih langkah melakukan penyiraman pada hutan di seputaran api, hal ini ditujukan untuk tidak lagi membuat api merembet. Beruntung, pada kebakaran itu, api tidak sempat mengenai program Toba Go Green Pangdam I/ BB, begitupun tidak ada korban jiwa dan ancaman bagi permukiman warga. (nang/deo/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/