30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Bila Malam,Jalan Menuju Bandara Kualanamu Rawan Perampokan

imagesMEDAN-Jalan arteri dari dan menuju bandar udara (bandara) internasional Kualanamu (Kualanamu International Airport/KNIA) sekira 7 kilometer dari titik pintu gerbang sampai Simpang Jatikembar, Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, masih gelap gulita tanpa penerangan lampu jalan.Kawasan itu rawan perampokan.

Sejumlah pengunjung Kualanamu mengaku suasana malam di jalan arteri dari dan menuju sarana vital terasa mencekam.

Penerangan hanya mengandalkan lampu kendaraan yang lalu lalang serta sinar rembulan tatkala keluar dari peraduannya. Padahal volume kendaraan baik mobil dan sepedamotor cukup ramai terlebih lajunya dengan kecepatan tinggi.

Bahkan di jalan layang (flyover) persis  di depan pintu gerbang masuk bandara Kualanamu, dari 19 unit tiang listrik, hanya 3 lampu penerang yang menyala yakni, lampu tiang ke-10, 12 dan 16. Sedangkan sisanya padam alias tidak berfungsi.

Lampu yang tidak menyala itu rentan menimbulkan kecelakaan. Pasalnya, setiap malam jalan layang itu menjadi tempat tongkrongan masyarakat baik yang menggunakan sepedamotor maupun mobil pribadi serta laju kendaraan cukup tinggi.

Pimpinan Proyek PT Hutama Karya (HK) Berlin Tampubolon ketika dikonfirmasi Rabu (3/9/2013) mengakui, pemasangan lampu penerang khusus di titik lajur jalan layang menjadi tanggung jawab pihak HK.

Belum terpasangnya lampu di titik itu, kata dia sebagaimana dikutip dari analisadaily, karena kontrak kerjanya baru dilaksanakan 2014 mendatang.

Namun karena adanya instruksi, pihak mereka diberi waktu 3 hari untuk pemasangan terhitung mulai 25 Juli 2013 lalu saat dioperasikannya bandara Kualanamu.[kl/ded]

imagesMEDAN-Jalan arteri dari dan menuju bandar udara (bandara) internasional Kualanamu (Kualanamu International Airport/KNIA) sekira 7 kilometer dari titik pintu gerbang sampai Simpang Jatikembar, Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang, masih gelap gulita tanpa penerangan lampu jalan.Kawasan itu rawan perampokan.

Sejumlah pengunjung Kualanamu mengaku suasana malam di jalan arteri dari dan menuju sarana vital terasa mencekam.

Penerangan hanya mengandalkan lampu kendaraan yang lalu lalang serta sinar rembulan tatkala keluar dari peraduannya. Padahal volume kendaraan baik mobil dan sepedamotor cukup ramai terlebih lajunya dengan kecepatan tinggi.

Bahkan di jalan layang (flyover) persis  di depan pintu gerbang masuk bandara Kualanamu, dari 19 unit tiang listrik, hanya 3 lampu penerang yang menyala yakni, lampu tiang ke-10, 12 dan 16. Sedangkan sisanya padam alias tidak berfungsi.

Lampu yang tidak menyala itu rentan menimbulkan kecelakaan. Pasalnya, setiap malam jalan layang itu menjadi tempat tongkrongan masyarakat baik yang menggunakan sepedamotor maupun mobil pribadi serta laju kendaraan cukup tinggi.

Pimpinan Proyek PT Hutama Karya (HK) Berlin Tampubolon ketika dikonfirmasi Rabu (3/9/2013) mengakui, pemasangan lampu penerang khusus di titik lajur jalan layang menjadi tanggung jawab pihak HK.

Belum terpasangnya lampu di titik itu, kata dia sebagaimana dikutip dari analisadaily, karena kontrak kerjanya baru dilaksanakan 2014 mendatang.

Namun karena adanya instruksi, pihak mereka diberi waktu 3 hari untuk pemasangan terhitung mulai 25 Juli 2013 lalu saat dioperasikannya bandara Kualanamu.[kl/ded]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/