TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibisono, mengimbau seluruh warga Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, yang bermukim di pinggiran Sungai Padang, untuk mewaspadai bahaya banjir, karena saat ini tingkat curah hujan sangat tinggi.
Menurut Kunto, di musim penghujan seperti saat ini, warga diharapkan untuk tetap awas, terkait bahaya banjir yang bisa saja disebabkan oleh Sungai Padang. Terutama warga yang rumahnya berada di pinggiran sungai.
“Terkait banjir, saya bersama Forkopimda sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dan rapat, untuk mempersiapkan kemungkinan bencana banjir. Yang paling utama soal posko bencana dan makanan bagi pengungsi. Itu paling utama,” ungkap Kunto, saat menyambangi warga Lingkungan 3, Kelurahan Bandar Utama, Jumat (4/11).
“Jadi kami hadir di sini, untuk mengajak masyarakat bergotong-royong untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir. Karena penyebab banjir jadi lama surut, karena banyaknya tumpukan sampah di dalam drainase atau parit. Sehingga ketika air sungai meluap sampai ke pemukiman warga, yang seharusnya dapat cepat surut, tapi karena banyak sampah, air jadi tertahan,” jelas Kunto lagi.
Selain menyikapi permasalahan banjir, Kunto juga mengimbau, dalam menghadapi resesi ekonomi, semua elemen masyarakat dituntut untuk mempersiapkan diri atas kemungkinan-kemungkinan yang tidak diketahui.
“Karena itu, kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan penanaman cabai dan tanaman yang dianjurkan pemerintah, di lingkungan masing-masing, yang sifatnya cepat panen. Mengapa demikian? Karena perekonomian saat ini masih dalam kondisi tidak baik. Maka diharapkan masyarakat bisa memfaatkan pekarangan rumah agar produktif dan bisa menghasilkan uang,” harapnya.
“Dengan menggunakan polybag sebagai media tanam, masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah jadi lahan pertanian terbatas, dengan menanam tanaman cepat panen, seperti cabai, bawang, dan sayur-sayuran. Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan rumah ini, ekonomi masyarakat diharapkan bisa berkembang,” pungkas Kunto. (ian/saz)