SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) menggelar Safari Pengajian Dambaan yang dilaksanakan di Dusun 3 Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban, Kamis (2/12).
Bupati Sergai Darma Wijaya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung program Sapta Dambaan (SAPDA). Salah satu poin dari SAPDA adalah masyarakat sehat dan religius.
“Saya dan Pak Wakil Bupati, tentunya dengan dukungan pihak-pihak terkait, berencana menjalankan program ekskul mengaji bagi para siswa. Jadi sepulang sekolah, anak-anak kita ini diarahkan agar belajar mengaji. Tahun depan, Insya Allah, program ini akan dianggarkan,” tuturnya.
Darma juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Sergai yang telah memberikan sumbangsih berupa zakat sebesar 2.5 persen dari penghasilan sudah disalurkan ke bilal mayit dan guru ngaji.
“Di Sergai ada sebanyak 1.260 guru mengaji dan 1.300 lebih bilal mayit. Zakat akan disalurkan kepada seluruhnya secara bertahap lewat koordinasi dengan Baznas Sergai. Hal yang sama juga diberlakukan kepada ASN Sergai yang Kristiani. Sasarannya adalah para guru minggu,” ucap Darma.
“Saya sudah menjalin komunikasi dengan pihak perkebunan untuk menggalakkan program zakat dari pekerja ini. Kita bayangkan saja, jumlah pekerja perkebunan di Sergai hampir seratus ribu. Kalau dihitung dari jumlah pendapatan dikalikan 2.5 persen, zakat yang diperoleh bisa sampai miliaran rupiah. Kalau ini berjalan secara konsisten, persentase kemiskinan di Sergai yang ada di angka 7.9 persen bisa diturunkan,” urainya.
Dalam kesempatan ini Bupati Sergai Darma Wijaya dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, memprioritaskan program pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan irigasi. Meskipun begitu, saat ini fokus tersebut terbagi dengan adanya bencana banjir yang menerjang beberapa wilayah di Sergai, seperti Sei Rampah dan Tanjungberingin.
“Hari ini tepat satu bulan sejak banjir pertama kali terjadi di Sergai November lalu. Seperti yang kita ketahui bersama, banjir kali ini disebabkan oleh akumulasi beberapa faktor seperti banjir rob, kiriman air dari dataran tinggi akibat curah hujan yang tinggi, dan daya serap yang rendah karena sedimentasi sungai,” ucap Darma.
Dirinya prihatin melihat warga yang mesti mengungsi akibat kediamannya digenangi air.
Darma berkomitmen akan berusaha semaksimal mungkin mencari solusi terbaik untuk menanggulangi permasalah ini. “Kami sudah menjalin sinergitas dengan berbagai pihak dan semoga secepat mungkin masalah ini bisa kita tuntaskan,” pungkasnya. (ian/azw)