25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Jalan Penghubung Antar Desa Harus Segera Diperbaiki

Nyaris Putus Akibat Longsor di Dairi Beberapa Waktu Lalu

NYARIS PUTUS: Badan jalan menghubungkan Desa Lae Luhung ke Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, nyaris putus akibat longsor beberapa waktu lalu.RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ratusan kepala keluarga di Desa Lae Luhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, mengeluhkan kondisi badan jalan yang rusak parah akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Longsor sedalam 2 meter yang terjadi itu, merusak separuh badan jalan yang menghubungkan sejumlah desa di Kabupaten Dairi.

Badan jalan yang menghubungkan Desa Lae Luhung, Desa Pardomuan, dan Desa Lae Itam itu, kini nyaris terputus. Pengendara mobil ataupun sepeda motor, harus ekstra hati-hati saat melintasi kawasan bekas longsor itu. Adapun lokasi badan jalan yang longsor berada di Dusun Lae Bahbah.

Warga Dusun Lae Logan I, Desa Lae Luhung, Anton Sitanggang (50) dan Bariel Simbolon (62), belum lama ini menyampaikan, badan jalan yang rusak karena longsor itu, sudah lama terjadi. Awalnya, badan jalan yang longsor masih sedikit. Tapi, karena tidak langsung ditangani untuk diperbaiki, badan jalan yang longsor semakin melebar pada 2020 lalu, tepatnya saat musim penghujan melanda wilayah tersebut.

Kedua warga itu mengaku, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat menuju Pekan Pardomuan. Kendaraan hanya bisa melintas satu jalur. Sehingga, jika melintasi kawasan longsor dengan panjang sekitar 50 meter itu, harus saling bergantian.

“Dan kondisi jalan yang rusak itu sangat mengancam keselamatan pengendara mobil maupun sepeda motor, khususnya saat malam hari, karena medan jalan menanjak serta bertikungan,” ungkap Anton didampingi Bariel.

Menurut mereka, jika jalan itu akhirnya terputus, maka warga Desa Lae Luhung di 4 dusun, akan terisolir. Warga juga tidak akan bisa lagi membeli bahan pangan maupun menjual hasil pertanian ke Pekan Pardomuan.

Selain di Dusun Lae Bahbah, badan jalan longsor juga ada selepas Pekan Pardomuan. Jika tidak sehera ditangani, tidak tertutup kemungkinan badan jalan terputus total, dan warga akan terisolir.Dengan adanya kondisi ini, warga pun meminta Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, untuk memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Dairi, agar segera melakukan perbaikan.

Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Dairi, Frianto Naibaho mengaku, belum mengetahui badan jalan yang longsor tersebut. Namun dia mengatakan, akan segera melakukan pengecekan.

Ditanya soal apakah tahun ini ruas jalan yang rusak itu akan diperbaiki? Frianto mengatakan, akan mengecek kondisi realnya. “Kami lihat dulu. Jika memang longsor, nanti akan kami koordinasikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), supaya segera ditangani,” pungkasnya. (rud/saz)

Nyaris Putus Akibat Longsor di Dairi Beberapa Waktu Lalu

NYARIS PUTUS: Badan jalan menghubungkan Desa Lae Luhung ke Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, nyaris putus akibat longsor beberapa waktu lalu.RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ratusan kepala keluarga di Desa Lae Luhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, mengeluhkan kondisi badan jalan yang rusak parah akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Longsor sedalam 2 meter yang terjadi itu, merusak separuh badan jalan yang menghubungkan sejumlah desa di Kabupaten Dairi.

Badan jalan yang menghubungkan Desa Lae Luhung, Desa Pardomuan, dan Desa Lae Itam itu, kini nyaris terputus. Pengendara mobil ataupun sepeda motor, harus ekstra hati-hati saat melintasi kawasan bekas longsor itu. Adapun lokasi badan jalan yang longsor berada di Dusun Lae Bahbah.

Warga Dusun Lae Logan I, Desa Lae Luhung, Anton Sitanggang (50) dan Bariel Simbolon (62), belum lama ini menyampaikan, badan jalan yang rusak karena longsor itu, sudah lama terjadi. Awalnya, badan jalan yang longsor masih sedikit. Tapi, karena tidak langsung ditangani untuk diperbaiki, badan jalan yang longsor semakin melebar pada 2020 lalu, tepatnya saat musim penghujan melanda wilayah tersebut.

Kedua warga itu mengaku, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat menuju Pekan Pardomuan. Kendaraan hanya bisa melintas satu jalur. Sehingga, jika melintasi kawasan longsor dengan panjang sekitar 50 meter itu, harus saling bergantian.

“Dan kondisi jalan yang rusak itu sangat mengancam keselamatan pengendara mobil maupun sepeda motor, khususnya saat malam hari, karena medan jalan menanjak serta bertikungan,” ungkap Anton didampingi Bariel.

Menurut mereka, jika jalan itu akhirnya terputus, maka warga Desa Lae Luhung di 4 dusun, akan terisolir. Warga juga tidak akan bisa lagi membeli bahan pangan maupun menjual hasil pertanian ke Pekan Pardomuan.

Selain di Dusun Lae Bahbah, badan jalan longsor juga ada selepas Pekan Pardomuan. Jika tidak sehera ditangani, tidak tertutup kemungkinan badan jalan terputus total, dan warga akan terisolir.Dengan adanya kondisi ini, warga pun meminta Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, untuk memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Dairi, agar segera melakukan perbaikan.

Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Dairi, Frianto Naibaho mengaku, belum mengetahui badan jalan yang longsor tersebut. Namun dia mengatakan, akan segera melakukan pengecekan.

Ditanya soal apakah tahun ini ruas jalan yang rusak itu akan diperbaiki? Frianto mengatakan, akan mengecek kondisi realnya. “Kami lihat dulu. Jika memang longsor, nanti akan kami koordinasikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), supaya segera ditangani,” pungkasnya. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/