DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 161 Desa di 15 Kecamatan Kabupaten Dairi, tuntas menyalurkan Bantuan Langsung Tunai yang berasal dari Dana Desa (BLT-DD) tahap 1 penanggulangan corona virus disease 2019 (Covid-19).
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes) Dairi, Junihardi Siregar, Kamis (4/6).
Dijelaskannya, pembagian BLT-DD terakhir dilaksanakan di Desa Tualang, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Rabu (3/6). Dan untuk pembagian tahap 2 akan dilakukan bulan Juni 2020. “Sekarang sedang berproses kita harapkan tahap 2 juga tuntas bulan ini,” ucapnya.
Junihardi memaparkan, jumlah warga yang menerima BLT-DD tahap 1 lebih kurang 16.785 kepala keluarga (KK). Pun begitu, kata Junardi, angka itu kemungkinan bisa berubah, karena sistem pelaporan Kepala Desa ada dua macam yakni melaporkan secara penetapan serta melaporkan berdasarkan realisasi.
Hal itu terjadi karena adanya data ganda. Dimana, sebelumnya masyarakat sudah terdata sebagai penerima BLT-DD. Tiba-tiba, muncul lagi namanya sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Sementara warga hanya bisa menerima satu bantuan, akibatnya harus dilakukan musyarah ulang di Desa.
Junihardi menambahkan, keterlambatan penyaluran BLT-DD tahap 1, disebabkan adanya data ganda penerima di beberapa desa.
”Sehingga harus dilakukan musyawarah ulang untuk mengganti dan menetapkan masyarakat penerima bantuan dimaksud,” tandasnya. (rud/han)
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 161 Desa di 15 Kecamatan Kabupaten Dairi, tuntas menyalurkan Bantuan Langsung Tunai yang berasal dari Dana Desa (BLT-DD) tahap 1 penanggulangan corona virus disease 2019 (Covid-19).
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes) Dairi, Junihardi Siregar, Kamis (4/6).
Dijelaskannya, pembagian BLT-DD terakhir dilaksanakan di Desa Tualang, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Rabu (3/6). Dan untuk pembagian tahap 2 akan dilakukan bulan Juni 2020. “Sekarang sedang berproses kita harapkan tahap 2 juga tuntas bulan ini,” ucapnya.
Junihardi memaparkan, jumlah warga yang menerima BLT-DD tahap 1 lebih kurang 16.785 kepala keluarga (KK). Pun begitu, kata Junardi, angka itu kemungkinan bisa berubah, karena sistem pelaporan Kepala Desa ada dua macam yakni melaporkan secara penetapan serta melaporkan berdasarkan realisasi.
Hal itu terjadi karena adanya data ganda. Dimana, sebelumnya masyarakat sudah terdata sebagai penerima BLT-DD. Tiba-tiba, muncul lagi namanya sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Sementara warga hanya bisa menerima satu bantuan, akibatnya harus dilakukan musyarah ulang di Desa.
Junihardi menambahkan, keterlambatan penyaluran BLT-DD tahap 1, disebabkan adanya data ganda penerima di beberapa desa.
”Sehingga harus dilakukan musyawarah ulang untuk mengganti dan menetapkan masyarakat penerima bantuan dimaksud,” tandasnya. (rud/han)