25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mobil Sekwan dan KPU Dairi Dibakar Massa

Dairi-Ratusan massa yang menuntut penundaan Pilkada Dairi berujung pada aksi pembakaran mobil operasional KPU Dairi. Aksi ini terjadi Jumat (4/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Dua unit mobil dirusak dan dibakar di DPRD Kabupaten Dairi yakni jenis Kijang milik Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Dairi dan 1 unit jenis L-300. Sedangkan di Kantor KPU Dairi yang berjarak sekitar 300 meter dari DPRD Dairi, massa membakar 1 unit mobil lainnya.

“Mereka berjalan dari DPRD Dairi merusak mobil KPU,” kata Siregar, salah seorang warga di lokasi.

Kemarahan massa ini merupakan buntut tuntutan mereka agar KPU Dairi menunda Pilkada karena diduga terjadi penggelembungan jumlah DPT. Sehingga mereka meminta jadwal pencoblosan 10 Oktober 2013 mendatang ditunda.

Dua Komisioner Tertahan di Kantor Polisi

Sementara dua komisioner KPU Dairi hingga malam ini, Jumat (4/10), dilaporkan masih tertahan di Markas Kepolisian Resor Dairi, di Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang. Keduanya yakni Asal Padang dan Surung Simanjuntak.

Keduanya dievakuasi polisi dari gedung DPRD Dairi saat mendengarkan aspirasi massa yang menamakan diri Masyarakat Cinta Pemilukada Jujur dan Adil daman unjukrasa menuntut penundaan Pilkada di ruang Komisi A DPRD Dairi.

Mereka tertahan di sana karena massa masih memaksa mereka menunda Pilkada dengan mendatangi Markas Polres tersebut. Massa mendesak keduanya agar memenuhi permintaan mereka.

“Mereka menyatakan menemukan ada 50 ribu Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah,” kata Sudarno Angkat, anggota Panwaslu yang sempat ikut pertemuan.

Dalam rapat tersebut kata Sudarno, Massa menyatakan dari 203.910
Daftar Pemilih Tetap (DPT), sekitar 30 ribu pemilih dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ganda, sedangkan 20 ribu lagi pemilih siluman. Atas berbagai persoalan ini, mereka mendesak Pilkada ditunda. Namun, dua Komisioner KPU tersebut menolak permintaan mereka yang memicu kemarahan massa.

“Selain mereka berdua, ketua Ketua Panwaslu Hotmanita Capah juga diselamatkan polisi menggunakan mobil Barracuda dan kemudian dibawa ke Polres Dairi,”jealsnya(kl/dd)

Dairi-Ratusan massa yang menuntut penundaan Pilkada Dairi berujung pada aksi pembakaran mobil operasional KPU Dairi. Aksi ini terjadi Jumat (4/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Dua unit mobil dirusak dan dibakar di DPRD Kabupaten Dairi yakni jenis Kijang milik Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Dairi dan 1 unit jenis L-300. Sedangkan di Kantor KPU Dairi yang berjarak sekitar 300 meter dari DPRD Dairi, massa membakar 1 unit mobil lainnya.

“Mereka berjalan dari DPRD Dairi merusak mobil KPU,” kata Siregar, salah seorang warga di lokasi.

Kemarahan massa ini merupakan buntut tuntutan mereka agar KPU Dairi menunda Pilkada karena diduga terjadi penggelembungan jumlah DPT. Sehingga mereka meminta jadwal pencoblosan 10 Oktober 2013 mendatang ditunda.

Dua Komisioner Tertahan di Kantor Polisi

Sementara dua komisioner KPU Dairi hingga malam ini, Jumat (4/10), dilaporkan masih tertahan di Markas Kepolisian Resor Dairi, di Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang. Keduanya yakni Asal Padang dan Surung Simanjuntak.

Keduanya dievakuasi polisi dari gedung DPRD Dairi saat mendengarkan aspirasi massa yang menamakan diri Masyarakat Cinta Pemilukada Jujur dan Adil daman unjukrasa menuntut penundaan Pilkada di ruang Komisi A DPRD Dairi.

Mereka tertahan di sana karena massa masih memaksa mereka menunda Pilkada dengan mendatangi Markas Polres tersebut. Massa mendesak keduanya agar memenuhi permintaan mereka.

“Mereka menyatakan menemukan ada 50 ribu Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah,” kata Sudarno Angkat, anggota Panwaslu yang sempat ikut pertemuan.

Dalam rapat tersebut kata Sudarno, Massa menyatakan dari 203.910
Daftar Pemilih Tetap (DPT), sekitar 30 ribu pemilih dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ganda, sedangkan 20 ribu lagi pemilih siluman. Atas berbagai persoalan ini, mereka mendesak Pilkada ditunda. Namun, dua Komisioner KPU tersebut menolak permintaan mereka yang memicu kemarahan massa.

“Selain mereka berdua, ketua Ketua Panwaslu Hotmanita Capah juga diselamatkan polisi menggunakan mobil Barracuda dan kemudian dibawa ke Polres Dairi,”jealsnya(kl/dd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/