TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Menyikapi imbauan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terkait pencegahan dampak virus Polio yang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia, Pemko Tebingtinggi memberikan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya imunisasi Polio.
Hal tersebut dikatakan oleh Kadis Kominfo sekaligus Juru Bicara Pemko Tebingtinggi, Dedi Parulian Siagian, Kamis (5/1)sore. Dikatakannya, masyarakat perlu meningkatkan pentingnya imunisasi polio sebagai bentuk pencegahan. Apalagi saat ini polio ditetapkan sebagai KLB di Indonesia.
Dikatakan Dedi Parulian Siagian, pencegahan penyakit Polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi Polio pada anak-anak.
“Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit Polio. Vaksin Polio yang diberikan berkali-kali diklaim dapat melindungi seorang anak seumur hidup,” paparnya.
Sambung Dedi, tak hanya itu, pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak langsung (droplet), maka pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan masker bagi yang sakit maupun yang sehat. Selain itu mencegah pencemaran lingkungan dan pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.
“Sekali lagi, seperti yang disebutkan Kemenkes, tidak ada obat Polio. Polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Adapun vaksin yang aman dan efektif yaitu vaksin Polio oral (OPV) dan vaksin Polio yang tidak aktif (IPV),” jelas Dedi P Siagian.
Dijelaskannya, Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus bernama Polio. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, hingga yang paling fatal adalah kematian.
“Kemenkes menyebut, penyakit polio rentan terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, terutama anak yang belum imunisasi Polio. Meskipun mayoritas menyerang balita, namun Polio dapat menyerang siapa saja tanpa batasan usia,” ungkap Dedi. (ian/han)