SIMALUNGUN- Dua orang tewas saat bus L-300 BK 1523 GY yang dikemudikan Johan Hutapea (34), warga Laguboti, Toba Samosir menabrak bus Karya Agung BK 7655 TL yang dikemudikan Saut Manurung (36), warga Porsea, Toba Samosir, di Jalan Medan Km 8,5, Nagori Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Jumat (5/4) dini hari pukul 03.45 WIB.
Kedua korban tewas masing-masing Gito Marpaung (77) warga Jalan Sitorang Jahe, Toba Samosir. Sondang Marpaung (65) warga Lumban Lintong Porsea, Toba Samosir, penumpang bus Karya Agung. Sementara korban lainnya yakni Adi Saputra Simatupang (49), warga Jalan Percut, Medan, Tiurma br Siagian, (46), warga Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal, Karne br Nainggolan (77), warga Jalan Narumambing Siraituruk Kecamatan Porsea, Toba Samosir yang merupakan penumpang bus L-300 langsung di larikan ke Rumah Sakit Mina Padi, Sinaksak.
Demikian juga dengan Mangiran Marpaung (45). Mitton Marpaung (45), warga Toba Samosir, dan Nursalam Napitupuluh (58), warga Toba Samosir yang merupakan penumpang bus Karya Agung yang mengalami luka seirus.
Informasi dihimpun, kajadian bermula saat bus L-300 yang melaju dari arah Medan menuju Tarutung hendak mengantar koran terbitan Medan. Diduga karena sopirnya mengantuk, bus melaju sedikit ke tengah badan jalan dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul bus Karya Agung, sehingga sopir bus L-300 hilang kendali.
Tabrakan pun tidak terelakan. Di kursi depan Bus L-300 tidak ada penumpang yang ada tumpukan koran. Sesaat setelah tabrakan, pengguna jalan lain langsung melaporkan ke Poslantas Dolokmelangir. Dari laporan masyarakat, beberapa personel lantas turun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi para korban.
Saat dievakuasi, salah satu penumpang Karya Agung, Gito Marpaung dinyatakan tewas di TKP. Sementara seluruh korban lain langsung di larikan ke Rumah Sakit Mina Padi, Sinaksak.
Sesaat setelah mendapat perawatan di ruang IGD, Sondang Marpaung yang mengalami luka serius tidak dapat terselamatkan, dia menghembuskan nafas terkahir di ruang IGD Rumah Sakit Mina Padi.
Johan Hutapea pengemudi bus L-300 ketika diwawancarai Metro Siantar (grup Sumut Pos) mengatakan, bus tersebut sebelumnya di kemudikan Frans, karena lelah maka Frans meminta untuk digantikan olehnya. Tepat sampai Timbangan Dolokmelangir, Johan yang sebelumnya tidur langsung mengambil alih kemudi.
“Sebelumnya aku sudah nolak karena capek dan ngantuk Bang, tapi kawan itu tetap saja ngotot untuk minta gantian nyetir. Waktu tabrakan aku tidak sadar karena masih mengantuk dan tiba-tiba mobil sudah rinsek akibat tabrakan.
Selain itu laju mobil juga tidak ingat kencang atau pelan. Setelah kejadian aku keluar dari dalam mobil, tidak ada yang menolong sampai polisi datang,” katanya di ruang rawat Rumah Sakit Mina Padi.
Masih kata Johan, dia kenal dengan Fras sewaktu di Medan. Tetapi keduanya tidak terlalu akrab, karena Frans sering ke luar kota. Selama ini, dia jarang ikut dengan Frans untuk mengantar koran, tetapi karena ingin pulang kampung ke Lagu Boti, dia berniat menumpang.
Kapos Lantas Dolok Melangir Aiptu E Simanjorang ketika dikonfirmasi mengatakan, kecelakaan bus L-300 kontrak bus Karya Agung sudah mereka tangani. Begitu juga dengan para korban sudah di evakuasi ke Rumah Sakit terdekat. Untuk tindak lanjut, pihaknya akan memeriksa Johan Hutapea selaku pengemudi L-300. (mag-10/ eko/smg)