25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Harga Gas 3 Kg Tembus Rp20 Ribu

PAKPAK BHARAT- Kebijakan kenaikan harga BBM ternyata berdampak pada kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram di pasaran khususnya di Kecamatan Kerajaan. Saat ini, harga gas elpiji 3 kg di pengecer semakin tak terkendali. Kendati harga jual dari agen masih tetap Rp12.750 per tabung, namun di tingkat pengecer ada yang menjual hingga mencapai Rp20.000 per tabung.

Kenaikan harga juga dipicu oleh stok yang kurang. Sejumlah agen tak mampu memenuhi permintaan gas 3 kg. S Berutu salahsatu agen di Kecamatan Kerajaan mengatakan, meski harga gas elpiji mengalami kenaikan namun masyarakat setempat tetap ramai membeli. “Tidak ada penurunan jumlah pembeli dari konsumen. Mungkin mereka juga sudah tahu ini terjadi akibat kanaikan harga BBM. Setelah BBM naik kan harga-harga sembako naik,” katanya.

Di Kota Salak, ibukota kabupaten Pakpak Bharat, harga gas 3 kg dipatok Rp18.000 per tabung dari harga semula sebelum kenaikan BBM Rp16.000. Menurut Gojo Munte pengusaha UD Clara, pengecer gas elpiji di Kota Salak, kenaikan hargas gas dimaksud disebapkan naiknya harga BBM. “Sebelumnya kami masih sanggup menjual dengan harga 16 ribu rupiah namun kami membeli barang dari Sidikalang karena di sini kita belum punya agen, jadi harga untuk pengangkutan juga sudah naik” imbuhnya.

Kenaikan juga terjadi di Labuhanbatu. Namun, kenaikannya masih bervariasi. Di beberapa lokasi pedagang eceran masih menjual Rp15.000 untuk ukuran 3 kilogram, sementara disejumlah tempat sudah menjual Rp17.000.
“Orang BBM naik kok, kita jemputnya kan pakai minyak juga,” terang Sadikun, seorang penjual di Jalan Olahraga, Siringorongo Kecamatan Rantau Utara.

Saat dikabarkan bahwa beberapa kedai yang dikunjungi masih menjual dengan harga lama, Sadikun hal itu bias saja. “Mungkin dia agen, kalau kami kan kios kecil, jadi apalagi untung sama kami,” terangnya.

Sementara di Langkat, harga gas 3 kg masih stabil. Namun, seiring naiknya harga bahan bakar minyak tidak tertutup kemungkinan berubah. Setidaknya hal ini diungkapkan Koordinator Hiswanamigas wilayah Binjai-Langkat, H Alfihan Nur. “Sampai sejauh ini, harga maupun kuota untuk pendistribusian wilayah Binjai dan Langkat tidak ada perubahan berarti baik harga maupun kuota yang didistribusikan. Memang kalau rumornya (kenaikan harga) benar seperti itu ya,” kata Alfihan balik bertanya. (tam/jok/jie)

PAKPAK BHARAT- Kebijakan kenaikan harga BBM ternyata berdampak pada kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram di pasaran khususnya di Kecamatan Kerajaan. Saat ini, harga gas elpiji 3 kg di pengecer semakin tak terkendali. Kendati harga jual dari agen masih tetap Rp12.750 per tabung, namun di tingkat pengecer ada yang menjual hingga mencapai Rp20.000 per tabung.

Kenaikan harga juga dipicu oleh stok yang kurang. Sejumlah agen tak mampu memenuhi permintaan gas 3 kg. S Berutu salahsatu agen di Kecamatan Kerajaan mengatakan, meski harga gas elpiji mengalami kenaikan namun masyarakat setempat tetap ramai membeli. “Tidak ada penurunan jumlah pembeli dari konsumen. Mungkin mereka juga sudah tahu ini terjadi akibat kanaikan harga BBM. Setelah BBM naik kan harga-harga sembako naik,” katanya.

Di Kota Salak, ibukota kabupaten Pakpak Bharat, harga gas 3 kg dipatok Rp18.000 per tabung dari harga semula sebelum kenaikan BBM Rp16.000. Menurut Gojo Munte pengusaha UD Clara, pengecer gas elpiji di Kota Salak, kenaikan hargas gas dimaksud disebapkan naiknya harga BBM. “Sebelumnya kami masih sanggup menjual dengan harga 16 ribu rupiah namun kami membeli barang dari Sidikalang karena di sini kita belum punya agen, jadi harga untuk pengangkutan juga sudah naik” imbuhnya.

Kenaikan juga terjadi di Labuhanbatu. Namun, kenaikannya masih bervariasi. Di beberapa lokasi pedagang eceran masih menjual Rp15.000 untuk ukuran 3 kilogram, sementara disejumlah tempat sudah menjual Rp17.000.
“Orang BBM naik kok, kita jemputnya kan pakai minyak juga,” terang Sadikun, seorang penjual di Jalan Olahraga, Siringorongo Kecamatan Rantau Utara.

Saat dikabarkan bahwa beberapa kedai yang dikunjungi masih menjual dengan harga lama, Sadikun hal itu bias saja. “Mungkin dia agen, kalau kami kan kios kecil, jadi apalagi untung sama kami,” terangnya.

Sementara di Langkat, harga gas 3 kg masih stabil. Namun, seiring naiknya harga bahan bakar minyak tidak tertutup kemungkinan berubah. Setidaknya hal ini diungkapkan Koordinator Hiswanamigas wilayah Binjai-Langkat, H Alfihan Nur. “Sampai sejauh ini, harga maupun kuota untuk pendistribusian wilayah Binjai dan Langkat tidak ada perubahan berarti baik harga maupun kuota yang didistribusikan. Memang kalau rumornya (kenaikan harga) benar seperti itu ya,” kata Alfihan balik bertanya. (tam/jok/jie)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/