SERGEI, SUMUTPOS.CO – Polres Serdang Bedagai (Sergai) mengadakan rapat koordinasi (rakor) membahas penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Aula Patriatama Polres Sergei, kemarin.
Menurut Wakapolres Sergai Kompol Sofyan SH, Mewakili Kapolres Sergai, saat ini masyarakat banyak mengeluh karena dampak dari PMK cukup serius mempengaruhi ekonomi di bidang peternakan khususnya di Kabupaten Sergai.
“Jadi hampir seluruh di kabupaten/kota di Indonesia terdampak PMK, di Kabupaten Sergai penyebaran PMK pertama kali ditemukan di Kecamatan Dolok Merawan, dan Kecamatan Pantaicermin wilayah paling bnyak hewan ternaknya terkena PMK,” terang Kompol Sofyan SH.
Sementara, mewakili Bupati Sergai, Asisten II Drs Nasrul Azis Siregar, Pemkab Sergei saat ini sudah mendapatkan 300 dosis vaksin PMK dari pemerintah. Tahap pertama yang mana vaksinasi perdana dilakukan Pemkab Sergai di daerah Dolok Masihul pada tanggal 27 Juni yang lalu.
“Penyebaran PMK ini sungguh luar biasa , Karena manusia sendiri dapat bisa menyebarkan kepada hewan, PMK ini bisa sembuh akan tetapi bisa menjadi trauma kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sementara, terkait hasil rakor tentang penanganan PMK, Polsek Pantaicermin melalui Bhabinkamtibmas Bripka Ardiansyah Hendri langsung sambangi peternak sapi di Desa Celawan Kecamatan Pantaicermin Kabupaten Serdang Bedagai , Selasa (5/7).
Bripka Ardiansyah Hendri mendatangi pemilik peternak sapi Doli S Harahap, yang memiliki ternak sapi berjumlah 35 ekor, yang kandangnya terletak di belakang rumahnya.
Menurut Doli, semua sapi dalam keadaan sehat dan tidak terindikasi PMK. Kendati begitu, Bhabinkamtibmas mengimbau pemilik sapi agar berkoordinasi dengan dokter hewan maupun mantri hewan serta dinas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap sapi miliknya. Dan selalu memperhatikan kebersihan kandang dan ternak miliknya. “Termaasuk juga mensosialisasikan bahwa PMK tersebut tidak menular kepada manusia,” pungkas Bripka Ardiansyah Hendri. (mag-3/azw)