30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Makan 2 Korban Kecelakaan, Pemkab Langkat Perbaiki Jembatan Namu Ukur

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemkab Langkat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), langsung merespons peristiwa nahas yang terjadi di Jembatan Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai. Pascakejadian, Dinas PUPR Kabupaten Langkat langsung bergerak cepat melakukan perbaikan, atas perintah Plt Bupati Langkat Syah Afandin, malam hari itu juga.

Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi menegaskan, perbaikan Jembatan Namu Ukur merupakan tanggung jawab pemkab. Karena itu, perbaikan langsung dilakukan guna menghindari kejadian serupa terulang kembali.

“Ya, kami melakukan perbaikan pada ruas jalan di jembatan tersebut, atas perintah Pak Bupati. Kami me­lakukan perbaikan pada titik yang berlubang dengan melakukan cor-coran ditambah pelat dan besi. Kami melakukan ini sebagai langkah antisipasi agar tidak ada korban lagi,” ungkap Azmi, Rabu (5/7).

Sebelum adanya peristiwa ini, lanjut Azmi, Pemkab Langkat sudah melarang truk melintas pada jembatan besi yang menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai tersebut. Namun diduga, tetap saja truk yang diduga bermuatan melebihi tonase melintasinya.

Padahal, menurutnya, jembatan tersebut sudah dipasang portal de­ngan harapan agar truk yang me­nuju Kota Binjai, beralih melintas ke Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, dan keluar di Kecamatan Selesai, masuk ke Kecamatan Binjai Barat.

Namun demikian, kata Azmi, ada yang melepas portal tersebut. Buntutnya, truk yang diduga melebihi tonase melintas pada jembatan besi ini, dan mengakibatkan jalan amblas. Dampaknya, pengendara sepeda motor yang diduga tak melihat jalannya sudah amblas, masuk dan terjatuh terjun ke aliran Sungai Bingai.

“Kami sudah merencanakan perbaikan pada tahun depan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp25 miliar, dan akan dibangun jembatan baru,” jelasnya.

“Namun terjadi kejadian ini, merupakan kuasa Allah Subhanahu wa Taala. Dengan adanya peristiwa ini, kami segera berkoordinasi dengan anggota DPRD Langkat. Apakah akan dilakukan perbaikan segera pada anggaran perubahan (P-APBD) tahun ini juga? Karena sudah urgent,” imbuh Azmi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Binjai Rizky Yunanda Sitepu, mengunjungi korban yang terjatuh dari Jembatan Namu Ukur, yang akhirnya terjun ke aliran Sungai Bingai, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djoelham Binjai.

Direktur RSUD Djoelham Binjai dr David Tambunan, menepis kabar yang tersiar terkait korban akhirnya tewas. Namun demikian, dia menegaskan, rumah sakit milik Pemerintah Kota Binjai itu, masih merawat korban. “Tidak benar (sudah meninggal dunia), saat ini masih dirawat,” bebernya.

Menurut dia, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk korban segera dioperasi. Namun, pihaknya terkendala alat yang harus dipesan lebih dulu.

“Perlu pakai alat yang harus dipesan dulu. Korban akan menjalani operasi patah tulang pada lengannya,” ujar David.

David pun mengaku, belum melihat kondisi pasien secara langsung. Namun, korban sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Alhasil, pihaknya segera melakukan operasi terhadap korban setelah alat sudah tersedia.

“Saya belum lihat (korban), ini lagi di Dinkes Provinsi Sumut,” akunya.

Sebelumnya, Kapolsek Sei Bingai, AKP Japaris Perangin-angin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap korban ke Puskesmas Namu Ukur, kemudian dirujuk ke RSUD Djoelham Binjai.

“Korban merupakan ibu dan anak yang mengendarai sepeda motor. Ibunya mengalami luka parah, sementara anaknya tidak begitu parah,” sebutnya.

Sang ibu mengalami luka pada rahang bagian bawah patah, tangan kiri terkilir, hidung mengeluarkan darah, dan luka gores pada bagian wajah. Sementara si anak, mengalami luka ringan. (ted/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemkab Langkat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), langsung merespons peristiwa nahas yang terjadi di Jembatan Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai. Pascakejadian, Dinas PUPR Kabupaten Langkat langsung bergerak cepat melakukan perbaikan, atas perintah Plt Bupati Langkat Syah Afandin, malam hari itu juga.

Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi menegaskan, perbaikan Jembatan Namu Ukur merupakan tanggung jawab pemkab. Karena itu, perbaikan langsung dilakukan guna menghindari kejadian serupa terulang kembali.

“Ya, kami melakukan perbaikan pada ruas jalan di jembatan tersebut, atas perintah Pak Bupati. Kami me­lakukan perbaikan pada titik yang berlubang dengan melakukan cor-coran ditambah pelat dan besi. Kami melakukan ini sebagai langkah antisipasi agar tidak ada korban lagi,” ungkap Azmi, Rabu (5/7).

Sebelum adanya peristiwa ini, lanjut Azmi, Pemkab Langkat sudah melarang truk melintas pada jembatan besi yang menghubungkan Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai tersebut. Namun diduga, tetap saja truk yang diduga bermuatan melebihi tonase melintasinya.

Padahal, menurutnya, jembatan tersebut sudah dipasang portal de­ngan harapan agar truk yang me­nuju Kota Binjai, beralih melintas ke Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, dan keluar di Kecamatan Selesai, masuk ke Kecamatan Binjai Barat.

Namun demikian, kata Azmi, ada yang melepas portal tersebut. Buntutnya, truk yang diduga melebihi tonase melintas pada jembatan besi ini, dan mengakibatkan jalan amblas. Dampaknya, pengendara sepeda motor yang diduga tak melihat jalannya sudah amblas, masuk dan terjatuh terjun ke aliran Sungai Bingai.

“Kami sudah merencanakan perbaikan pada tahun depan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp25 miliar, dan akan dibangun jembatan baru,” jelasnya.

“Namun terjadi kejadian ini, merupakan kuasa Allah Subhanahu wa Taala. Dengan adanya peristiwa ini, kami segera berkoordinasi dengan anggota DPRD Langkat. Apakah akan dilakukan perbaikan segera pada anggaran perubahan (P-APBD) tahun ini juga? Karena sudah urgent,” imbuh Azmi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Binjai Rizky Yunanda Sitepu, mengunjungi korban yang terjatuh dari Jembatan Namu Ukur, yang akhirnya terjun ke aliran Sungai Bingai, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djoelham Binjai.

Direktur RSUD Djoelham Binjai dr David Tambunan, menepis kabar yang tersiar terkait korban akhirnya tewas. Namun demikian, dia menegaskan, rumah sakit milik Pemerintah Kota Binjai itu, masih merawat korban. “Tidak benar (sudah meninggal dunia), saat ini masih dirawat,” bebernya.

Menurut dia, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk korban segera dioperasi. Namun, pihaknya terkendala alat yang harus dipesan lebih dulu.

“Perlu pakai alat yang harus dipesan dulu. Korban akan menjalani operasi patah tulang pada lengannya,” ujar David.

David pun mengaku, belum melihat kondisi pasien secara langsung. Namun, korban sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Alhasil, pihaknya segera melakukan operasi terhadap korban setelah alat sudah tersedia.

“Saya belum lihat (korban), ini lagi di Dinkes Provinsi Sumut,” akunya.

Sebelumnya, Kapolsek Sei Bingai, AKP Japaris Perangin-angin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap korban ke Puskesmas Namu Ukur, kemudian dirujuk ke RSUD Djoelham Binjai.

“Korban merupakan ibu dan anak yang mengendarai sepeda motor. Ibunya mengalami luka parah, sementara anaknya tidak begitu parah,” sebutnya.

Sang ibu mengalami luka pada rahang bagian bawah patah, tangan kiri terkilir, hidung mengeluarkan darah, dan luka gores pada bagian wajah. Sementara si anak, mengalami luka ringan. (ted/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru