26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jumlah Penumpang Turun 5 Persen pada Libur Nataru 2020

 RAMAI: Ribuan penumpang memadati Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Minggu (5/1). Tahun ini, jumlah penumpang pesawat, kereta api dan bus mengalami penurunan 5 persen. 
 Fachril/sumut pos
RAMAI: Ribuan penumpang memadati Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Minggu (5/1). Tahun ini, jumlah penumpang pesawat, kereta api dan bus mengalami penurunan 5 persen.
Fachril/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 terjadi penurunan dibanding tahun lalu. Padahal, melalui pemetaan yang dilakukan stakeholder terkait, diperkirakan bakal terjadi lonjakan penumpang pada Nataru 2020.

“Jadi memang secara total, jumlah penumpang pada Nataru kali ini dibanding periode sebelumnya itu turun. Totalnya hampir berkisar lima persen. Kemungkinan salah satun

faktornya itu karena ekonomi sedang lesu,” kata Koordinator Tim Angkutan Nataru 2020 Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan menjawab Sumut Pos, Senin (6/1).

Dia mengungkapkan, paling drastis penurunan jumlah penumpang kali ini yakni pada transportasi udara. Disusul penumpang kereta api dan juga bus. Sementara untuk angkutan laut, justru meningkat signifikan jumlahnya.

“Untuk kereta api turun (-2,09 persen). Tetapi yang tertinggi itu turunnya pada penerbangan atau pesawat. Yaitu turun sampai 8,82 persen. Sementara di laut naik hingga 48,95 persen. Kalau dirata-ratakan penurunan penumpang pada Nataru kali ini, sekitar lima persen dibanding periode sebelumnya,” katanya.

Diakui dia, pada pemetaan sebelum pelaksanaan Nataru, diperkirakan ada kenaikan penumpang sekitar lima persen. Dan kenaikan tersebut dianggap masih mampu diakomodir dari sisi ketersediaan angkutan. “Namun ternyata trennya justru menurun. Dan memang untuk via udara ini, sudah diprediksi juga sama Angkasa Pura II. Sama halnya seperti di Nataru musim sebelumnya. Ya, salah satu pengaruhnya memang faktor ekonomi,” ungkapnya.

Sementara itu mengenai rampcheck atau inspeksi kendaraan yang pihaknya lakukan bersama stakeholder terkait sebelum arus mudik Nataru berjalan, tercatat sebanyak 251 kendaraan. Lalu yang dites urine baik sopir ataupun nahkoda, ada 391 orang, tes kesehatan sebanyak 176 orang.

“Dari jumlah yang kita cek itu, hasilnya tetap tiga orang yang positif narkoba. Di Terminal Pinang Baris ketemu dua orang, satu lagi sopir bus ALS yang langsung dites di pool ALS,” katanya. (prn)

 RAMAI: Ribuan penumpang memadati Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Minggu (5/1). Tahun ini, jumlah penumpang pesawat, kereta api dan bus mengalami penurunan 5 persen. 
 Fachril/sumut pos
RAMAI: Ribuan penumpang memadati Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Minggu (5/1). Tahun ini, jumlah penumpang pesawat, kereta api dan bus mengalami penurunan 5 persen.
Fachril/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 terjadi penurunan dibanding tahun lalu. Padahal, melalui pemetaan yang dilakukan stakeholder terkait, diperkirakan bakal terjadi lonjakan penumpang pada Nataru 2020.

“Jadi memang secara total, jumlah penumpang pada Nataru kali ini dibanding periode sebelumnya itu turun. Totalnya hampir berkisar lima persen. Kemungkinan salah satun

faktornya itu karena ekonomi sedang lesu,” kata Koordinator Tim Angkutan Nataru 2020 Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan menjawab Sumut Pos, Senin (6/1).

Dia mengungkapkan, paling drastis penurunan jumlah penumpang kali ini yakni pada transportasi udara. Disusul penumpang kereta api dan juga bus. Sementara untuk angkutan laut, justru meningkat signifikan jumlahnya.

“Untuk kereta api turun (-2,09 persen). Tetapi yang tertinggi itu turunnya pada penerbangan atau pesawat. Yaitu turun sampai 8,82 persen. Sementara di laut naik hingga 48,95 persen. Kalau dirata-ratakan penurunan penumpang pada Nataru kali ini, sekitar lima persen dibanding periode sebelumnya,” katanya.

Diakui dia, pada pemetaan sebelum pelaksanaan Nataru, diperkirakan ada kenaikan penumpang sekitar lima persen. Dan kenaikan tersebut dianggap masih mampu diakomodir dari sisi ketersediaan angkutan. “Namun ternyata trennya justru menurun. Dan memang untuk via udara ini, sudah diprediksi juga sama Angkasa Pura II. Sama halnya seperti di Nataru musim sebelumnya. Ya, salah satu pengaruhnya memang faktor ekonomi,” ungkapnya.

Sementara itu mengenai rampcheck atau inspeksi kendaraan yang pihaknya lakukan bersama stakeholder terkait sebelum arus mudik Nataru berjalan, tercatat sebanyak 251 kendaraan. Lalu yang dites urine baik sopir ataupun nahkoda, ada 391 orang, tes kesehatan sebanyak 176 orang.

“Dari jumlah yang kita cek itu, hasilnya tetap tiga orang yang positif narkoba. Di Terminal Pinang Baris ketemu dua orang, satu lagi sopir bus ALS yang langsung dites di pool ALS,” katanya. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/