30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ditemukan Kertas Suara Seperti Dicoblos

BINJAI- Jelang pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kabar surat suara bolong seperti sudah dicoblos di salah satu gambar pasangan calon menjadi isu hangat di Kota Binjai. Simpatisan dan pendukung pasangan calon pun galau menyadari hal itu.

JELANG DEADLINE: Suasana  Tempat Pemungutan Suara (TPS)  berada  Griya Dome Jalan T Amir Hamzah Medan  dipotret jelang deadline Sumut Pos, tadi malam.//redianto/SUMUT POS
JELANG DEADLINE: Suasana di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di Griya Dome Jalan T Amir Hamzah Medan yang dipotret jelang deadline Sumut Pos, tadi malam.//redianto/SUMUT POS

Setidaknya, mereka terus mengeluarkan spekulasi terkait penemuan surat suara bolong saat pelipatan kertas suara di kantor KPUD Binjai di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, Februari lalu.

“Yah, kita nggak bisa bilang itu disengaja atau perbuatan pihak-pihak tertentu yang ingin memenangkan salah satu pasangan calon karena pada saat pelipatan kertas suara juga diawasi Panwaslu dan pihak kepolisian,” kata Haris, simpatisan Cagubsu nomor urut satu saat ditemui, Rabu (6/3).

Dia berpendapat, kertas suara bolong seperti telah dicoblos pada gambar pasangan nomor urut satu itu, bisa juga sengaja digemboskan pihak-pihak tertentu demi memperburuk citra pasangan lainnya.

“Jadi seolah-olah, pasangan calon yang gambarnya sudah bolong tadi, sengaja menyusupkan anggotanya untuk mencoblosi kertas suara sebelum waktunya. Tindakan seperti ini juga patut disikapi bijak,” jelasnya.

Dirinya meyakini, hal-hal semacam itu tidaklah perlu dilakukan pihaknya karena saat ini masyarakat juga sudah sangat paham menyikapi hal-hal bersifat black campaign yang dihembuskan masing-masing simpatisan maupun pendukung masing-masing pasangan calon.

“Jadi menurut saya, kertas suara bolong yang tepat mengarah pada pasangan nomor urut satu itu, tidak perlu dikomentari karena sudah ada petugas yang lebih paham dan bijak menyikapi kerusakan kertas suara tersebut,” tegasnyan
Terpisah, Ketua KPUD Binjai Agus Susanto SH, ketika dikonfirmasi prihal ditemukannya kertas suara bolong itu, menampik adanya unsur kesengajaan. Dia menjelaskan, kertas suara yang ditemukan bolong seperti sudah dicoblos itu, merupakan kesalahan mesin cetak.

“Mana ada yang dicoblos, itu hanya salah cetak dari pabrik pembuatan kertas suaranya. Dan hal (dicoblos, Red) itu tidak mungkin dilakukan pihaknya maupun pihak lain, karena pelipatan kertas suara diawasi pihak kepolisian dan Panwaslu,” terangnya.

Kertas suara yang bolong itu, tambah Agus, juga sudah disortir menjadi kertas suara rusak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Selama pelipatan kertas suara berlangsung, kita menemukan delapan kertas suara yang rusak termasuk yang bolong tadi.

Hal yang sama juga membuat warga di Kabupaten Langkat heboh. Riswan G dari Divisi Humas dan Hukum KPUD Langkat, dikonfirmasi wartawan membantah sekaligus menyebutnya isu murahan tersebut. “Itu tidak mungkin terjadi.

engamanan dari kepolisian kontinyu memonitor. Tadi pagi (kemarin, Red) ada yang telepon Ketua KPUD mengaku dari Reskrim Poldasu, ya ketika itu dia sebutkan seperti yang wartawan tanyakan,” kata Riswan.

Hebatnya lagi, sambung dia, setelah berteleponan dengan Ketua KPU si pria mengaku dari Poldasu mengajak ketua ketemu tetapi tidak ditanggapi karena diyakini bahwa yang dimaksudkan si penelepon tidak benar. Atas peristiwa itu, diperkirakan orang tidak bertanggung jawab tadi mencoba mengelabui karena diduga pernah berhasil menipu daerah lainnya.

“Macam caralah sepertinya. Kemungkinan oknum tidak bertanggung jawab tadi pernah berhasil menipu di daerah lain, sehingga coba-coba ke Langkat,” ketus Riswan.

Kupon Beras Beredar
Selain suarat suara yang seperti telah dicoblos, kabar miring lainnya juga muncul di beberapa daerah. Kali ini soal kupon pemberian beras yang berwarna kuning mengatasnamakan pasangan nomor urut 5. “Kami tidak pernah menyebarkan kupon sembako. Karena itu, kita berharap masyarakat memahami ini,” ungkap Ketua Tim Kemenangan GanTeng, Ikrimah Hamidy di kantor DPD PKS Kota Medan, Rabu (6/3).

Dampak dari penyebaran kupon yang bertuliskan beras seberat 20 kg bisa diambil di Jalan Bhayangkara, Medan pada tanggal 6 Maret 2013. Sesuai dengan jadwal, warga yang memegang kupon mendatangi kantor DPD PKS Medan diserbu oleh para tukang becak dan ibu rumah tangga.

Walaupun sudah dijelaskan, tapi hingga sore, masih banyak para warga yang membawa kupon untuk meminta janji dari kupon tersebut. “Karena itu, hingga pukul 00.00 WIB akan terus berjaga untuk menerima laporan terkait dengan kupon tersebut,” sebutnya.

Ikrimah menyebutkan, terkait permasalahan ini, berbagai langkah telah disiapkan salah satunya dengan melakukan koordinasi ke Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) kecamatan. Baik untuk tingkat kabupaten/kota.

“Seluruh panwas Sumut kita laporkan. Karena, ternyata penyebaran kupon ini sudah ke hampir seluruh kabupaten/kotra se-Sumut. Tadi kami sudah menerima laporan dari Kota Padangsidimpuan, Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Selatan,” sebutnya.

Di temui di depan sekretariat DPD PKS Kota Medan, seorang sopir becak motor, Adi Syahputra menyatakan dirinya menerima kupon tersebut dari seseorang pada Selasa malam (5/3). “Ada 2 orang yang memberikan. Mereka di becak juga, pakaian mereka bagus dan kulitnya hitam,” ungkap pria yang berusia 35 tahun itu.

Adi menyatakan bahwa dirinya diberi kupon tepat di depan RSU Pringadi Medan pada pukul 22.00 WIB. “Dia manggil nya begini. Pak sinilah, bagi ini sama kawan-kawan ya,” lanjut pria yang biasa mangkal di Jalan Bridgen Katamso itu.

Selain di Medan, DPD PKS Padang Sidempuan dan Labuhanbatu juga ada gerakan sejenis. Namun untuk kasus di Labuhanbatu, warga yang mendapatkan sebaran justru menangkap tangan si pelaku penyebaran. “Kami telah mengetahui dimana percetakan kartu fitnah ini dilakukan bahkan siapa yang memesannya. Cetakan tersebut dipakai untuk disebar di Labuhanbatu.

Sementara kartu yang disebar di Medan belum mengetahuinya,” sebut Ikrimah.
Selebaran pun Bersebaran Ketua Panwaslu Labusel, Yunus Nasution mengatakan, pihaknya telah menerima pengaduan dari seorang tim pasangan Cagubsu karena merasa difitnah dengan beredarnya kupon, seperti yang diterima seorang pengemudi becak bermotor berinisial Ud.

“Sudah diproses, saksinya ada dua. Pihak Ganteng yang melaporkan, karena mereka merasa dirugikan. Setelah diselidiki dapat satu yang mengedarkan dan pengakuannya dia memperoleh dari seseorang di dalam mobil Avanza usai salat Subuh di persimpangan Jalan Kampung Makmur, Kecamatan Kota Pinang,” ujar Yunus.

Di Langkat bukan kupon yang menyebar tapi brosur imbauan agar menyoblos pasangan nomor urut 5. Terkait itu, Panwaslu Langkat masih memintai keterangan pihak yang membagikan brosur tersebut. Dua pelajar yang dijadikan relawan turut diamankan.

Hasil pantauan wartawan hingga, Rabu (6/3) malam, Panwaslu Langkat masih memintai keterangan Aidil Agus SE (47) warga Jalan Darat Medan selaku koordinator Kumpulan Peduli Demokrasi Sumut untuk Kabupaten Langkat terkait pembagian brosur tersebut.

Keterangan sementara diperoleh Panwaslu dari Agus, disebutkan di Langkat tercatat 10 orang ditugasi membagikan brosur dari pintu ke pintu.
Panwaslu menyikapi temuan masyarakat ketika 2 pelajar SMK Harapan di Stabat masing-masing Rio (16) dan Sandi (16) sedang membagikan brosur bergambar di Jalan Sudirman Kelurahan Dendang Stabat.

Kemudian kedua pelajar di bawa warga ke Kantor Panwaslu Kabupaten Langkat. Dalam keterangannya 2 pelajar tersebut diminta menyebarkan brosur tersebut oleh Rahmayani dengan upah Rp40 ribu.

Kantor Partai Dilempari Petasan
Sementara itu, jelang hari pencoblosan, Sekretariat DPW PKS Sumut di Jalan Kenanga Raya Medan No 51 malah dilempari petasan oleh dari orang tidak kenal (OTK), Selasa (5/3) malam sekitar Pukul 21.00 WIB.

Menurut penuturan Syahrial, sekuriti Sekretariat DPW PKS Sumut, saat kejadian di sekretariat DPW PKS Sumut sedang ada tamu. Setelah tamu hendak pulang, pelaku diduga dua orang menggunakan sepeda motor bebek, namun tidak diketahui jenisnya, melemparkan petesan kepada tamu tersebut. “Saat mau dikejar oleh tamu dan kita, pelaku langsung melarikan diri,” ungkapnya.

Ledakkan dari petasan mengeluarkan suara hingga 4 kali saling bergantian, pelaku melemparkan petasan yang dibungkus dalam kertas koran sehingga mengeluarkan ledakkan besar. “Pelaku melemparkan mercon dari atas sepeda motor, kemudian langsung kabur. Suara ledakkan ada 4 kali ledakkan yang terdengar,” sebut Syahrial. (ndi/jie/ram/jok/ril/gus)

BINJAI- Jelang pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kabar surat suara bolong seperti sudah dicoblos di salah satu gambar pasangan calon menjadi isu hangat di Kota Binjai. Simpatisan dan pendukung pasangan calon pun galau menyadari hal itu.

JELANG DEADLINE: Suasana  Tempat Pemungutan Suara (TPS)  berada  Griya Dome Jalan T Amir Hamzah Medan  dipotret jelang deadline Sumut Pos, tadi malam.//redianto/SUMUT POS
JELANG DEADLINE: Suasana di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di Griya Dome Jalan T Amir Hamzah Medan yang dipotret jelang deadline Sumut Pos, tadi malam.//redianto/SUMUT POS

Setidaknya, mereka terus mengeluarkan spekulasi terkait penemuan surat suara bolong saat pelipatan kertas suara di kantor KPUD Binjai di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, Februari lalu.

“Yah, kita nggak bisa bilang itu disengaja atau perbuatan pihak-pihak tertentu yang ingin memenangkan salah satu pasangan calon karena pada saat pelipatan kertas suara juga diawasi Panwaslu dan pihak kepolisian,” kata Haris, simpatisan Cagubsu nomor urut satu saat ditemui, Rabu (6/3).

Dia berpendapat, kertas suara bolong seperti telah dicoblos pada gambar pasangan nomor urut satu itu, bisa juga sengaja digemboskan pihak-pihak tertentu demi memperburuk citra pasangan lainnya.

“Jadi seolah-olah, pasangan calon yang gambarnya sudah bolong tadi, sengaja menyusupkan anggotanya untuk mencoblosi kertas suara sebelum waktunya. Tindakan seperti ini juga patut disikapi bijak,” jelasnya.

Dirinya meyakini, hal-hal semacam itu tidaklah perlu dilakukan pihaknya karena saat ini masyarakat juga sudah sangat paham menyikapi hal-hal bersifat black campaign yang dihembuskan masing-masing simpatisan maupun pendukung masing-masing pasangan calon.

“Jadi menurut saya, kertas suara bolong yang tepat mengarah pada pasangan nomor urut satu itu, tidak perlu dikomentari karena sudah ada petugas yang lebih paham dan bijak menyikapi kerusakan kertas suara tersebut,” tegasnyan
Terpisah, Ketua KPUD Binjai Agus Susanto SH, ketika dikonfirmasi prihal ditemukannya kertas suara bolong itu, menampik adanya unsur kesengajaan. Dia menjelaskan, kertas suara yang ditemukan bolong seperti sudah dicoblos itu, merupakan kesalahan mesin cetak.

“Mana ada yang dicoblos, itu hanya salah cetak dari pabrik pembuatan kertas suaranya. Dan hal (dicoblos, Red) itu tidak mungkin dilakukan pihaknya maupun pihak lain, karena pelipatan kertas suara diawasi pihak kepolisian dan Panwaslu,” terangnya.

Kertas suara yang bolong itu, tambah Agus, juga sudah disortir menjadi kertas suara rusak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Selama pelipatan kertas suara berlangsung, kita menemukan delapan kertas suara yang rusak termasuk yang bolong tadi.

Hal yang sama juga membuat warga di Kabupaten Langkat heboh. Riswan G dari Divisi Humas dan Hukum KPUD Langkat, dikonfirmasi wartawan membantah sekaligus menyebutnya isu murahan tersebut. “Itu tidak mungkin terjadi.

engamanan dari kepolisian kontinyu memonitor. Tadi pagi (kemarin, Red) ada yang telepon Ketua KPUD mengaku dari Reskrim Poldasu, ya ketika itu dia sebutkan seperti yang wartawan tanyakan,” kata Riswan.

Hebatnya lagi, sambung dia, setelah berteleponan dengan Ketua KPU si pria mengaku dari Poldasu mengajak ketua ketemu tetapi tidak ditanggapi karena diyakini bahwa yang dimaksudkan si penelepon tidak benar. Atas peristiwa itu, diperkirakan orang tidak bertanggung jawab tadi mencoba mengelabui karena diduga pernah berhasil menipu daerah lainnya.

“Macam caralah sepertinya. Kemungkinan oknum tidak bertanggung jawab tadi pernah berhasil menipu di daerah lain, sehingga coba-coba ke Langkat,” ketus Riswan.

Kupon Beras Beredar
Selain suarat suara yang seperti telah dicoblos, kabar miring lainnya juga muncul di beberapa daerah. Kali ini soal kupon pemberian beras yang berwarna kuning mengatasnamakan pasangan nomor urut 5. “Kami tidak pernah menyebarkan kupon sembako. Karena itu, kita berharap masyarakat memahami ini,” ungkap Ketua Tim Kemenangan GanTeng, Ikrimah Hamidy di kantor DPD PKS Kota Medan, Rabu (6/3).

Dampak dari penyebaran kupon yang bertuliskan beras seberat 20 kg bisa diambil di Jalan Bhayangkara, Medan pada tanggal 6 Maret 2013. Sesuai dengan jadwal, warga yang memegang kupon mendatangi kantor DPD PKS Medan diserbu oleh para tukang becak dan ibu rumah tangga.

Walaupun sudah dijelaskan, tapi hingga sore, masih banyak para warga yang membawa kupon untuk meminta janji dari kupon tersebut. “Karena itu, hingga pukul 00.00 WIB akan terus berjaga untuk menerima laporan terkait dengan kupon tersebut,” sebutnya.

Ikrimah menyebutkan, terkait permasalahan ini, berbagai langkah telah disiapkan salah satunya dengan melakukan koordinasi ke Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) kecamatan. Baik untuk tingkat kabupaten/kota.

“Seluruh panwas Sumut kita laporkan. Karena, ternyata penyebaran kupon ini sudah ke hampir seluruh kabupaten/kotra se-Sumut. Tadi kami sudah menerima laporan dari Kota Padangsidimpuan, Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Selatan,” sebutnya.

Di temui di depan sekretariat DPD PKS Kota Medan, seorang sopir becak motor, Adi Syahputra menyatakan dirinya menerima kupon tersebut dari seseorang pada Selasa malam (5/3). “Ada 2 orang yang memberikan. Mereka di becak juga, pakaian mereka bagus dan kulitnya hitam,” ungkap pria yang berusia 35 tahun itu.

Adi menyatakan bahwa dirinya diberi kupon tepat di depan RSU Pringadi Medan pada pukul 22.00 WIB. “Dia manggil nya begini. Pak sinilah, bagi ini sama kawan-kawan ya,” lanjut pria yang biasa mangkal di Jalan Bridgen Katamso itu.

Selain di Medan, DPD PKS Padang Sidempuan dan Labuhanbatu juga ada gerakan sejenis. Namun untuk kasus di Labuhanbatu, warga yang mendapatkan sebaran justru menangkap tangan si pelaku penyebaran. “Kami telah mengetahui dimana percetakan kartu fitnah ini dilakukan bahkan siapa yang memesannya. Cetakan tersebut dipakai untuk disebar di Labuhanbatu.

Sementara kartu yang disebar di Medan belum mengetahuinya,” sebut Ikrimah.
Selebaran pun Bersebaran Ketua Panwaslu Labusel, Yunus Nasution mengatakan, pihaknya telah menerima pengaduan dari seorang tim pasangan Cagubsu karena merasa difitnah dengan beredarnya kupon, seperti yang diterima seorang pengemudi becak bermotor berinisial Ud.

“Sudah diproses, saksinya ada dua. Pihak Ganteng yang melaporkan, karena mereka merasa dirugikan. Setelah diselidiki dapat satu yang mengedarkan dan pengakuannya dia memperoleh dari seseorang di dalam mobil Avanza usai salat Subuh di persimpangan Jalan Kampung Makmur, Kecamatan Kota Pinang,” ujar Yunus.

Di Langkat bukan kupon yang menyebar tapi brosur imbauan agar menyoblos pasangan nomor urut 5. Terkait itu, Panwaslu Langkat masih memintai keterangan pihak yang membagikan brosur tersebut. Dua pelajar yang dijadikan relawan turut diamankan.

Hasil pantauan wartawan hingga, Rabu (6/3) malam, Panwaslu Langkat masih memintai keterangan Aidil Agus SE (47) warga Jalan Darat Medan selaku koordinator Kumpulan Peduli Demokrasi Sumut untuk Kabupaten Langkat terkait pembagian brosur tersebut.

Keterangan sementara diperoleh Panwaslu dari Agus, disebutkan di Langkat tercatat 10 orang ditugasi membagikan brosur dari pintu ke pintu.
Panwaslu menyikapi temuan masyarakat ketika 2 pelajar SMK Harapan di Stabat masing-masing Rio (16) dan Sandi (16) sedang membagikan brosur bergambar di Jalan Sudirman Kelurahan Dendang Stabat.

Kemudian kedua pelajar di bawa warga ke Kantor Panwaslu Kabupaten Langkat. Dalam keterangannya 2 pelajar tersebut diminta menyebarkan brosur tersebut oleh Rahmayani dengan upah Rp40 ribu.

Kantor Partai Dilempari Petasan
Sementara itu, jelang hari pencoblosan, Sekretariat DPW PKS Sumut di Jalan Kenanga Raya Medan No 51 malah dilempari petasan oleh dari orang tidak kenal (OTK), Selasa (5/3) malam sekitar Pukul 21.00 WIB.

Menurut penuturan Syahrial, sekuriti Sekretariat DPW PKS Sumut, saat kejadian di sekretariat DPW PKS Sumut sedang ada tamu. Setelah tamu hendak pulang, pelaku diduga dua orang menggunakan sepeda motor bebek, namun tidak diketahui jenisnya, melemparkan petesan kepada tamu tersebut. “Saat mau dikejar oleh tamu dan kita, pelaku langsung melarikan diri,” ungkapnya.

Ledakkan dari petasan mengeluarkan suara hingga 4 kali saling bergantian, pelaku melemparkan petasan yang dibungkus dalam kertas koran sehingga mengeluarkan ledakkan besar. “Pelaku melemparkan mercon dari atas sepeda motor, kemudian langsung kabur. Suara ledakkan ada 4 kali ledakkan yang terdengar,” sebut Syahrial. (ndi/jie/ram/jok/ril/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/