25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Premiun Capai Rp6 Ribu per Liter

BATUBARA- Pasca dibatalkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (31/3) lalu. Ternyata tak berpengaruh di Kabupaten Batubara. Harga BBM eceran mencapai Rp7 ribu per liter. Amatan Metro Asahan (Grup Sumut Pos) di berbagai tempat pengecer BBM di Batubara. Harga eceran minyak premium dan solar bervariasi mulai Rp6 ribu perliter hingga Rp7 ribu per liter.

Seperti diungkapkan seorang pengecer minyak bensin, Yustinar(30) warga Seibalai mengaku menjual premiun Rp6 ribu per liter dan solar Rp7 ribu per liter.

“Harga itu sudah sama seperti pedagang lainnya di Seibalai,” ujarnya, Jumat (6/4).

Pedagang lainnya, Latifah warga Desa Empat Negeri, Limapuluh mengaku, menjual premium dengan harga yang sama seperti di Seibalai.

Lebih lanjut, pedagang lainnya di Kecamatan Air Putih, Amir mengatakan, kenaikan harga premium dan solar di tingkat pengecer dikarenakan setiap membeli premium dan solar dikenakan biaya Rp10 ribu per jeriken. Selain itu, dikenakan biaya antrean sebesar Rp1000 per jerikennya.

“Wajarlah kami naikkan harga minyak, karena di SPBU kami dikenakan biaya tambahan. Kami hitung-hitung dengan keuntungan kami, maka harga Rp6 ribu per liter pantas untuk premium dan Rp7 ribu per liter untuk harga solar,” katanya.  Terpisah, pemerhati masyarakat Batubara, Agus Salim SE mengatakan, hendaknya Pemerintah Batubara harus sigap menyikapi persoalan kenaikan harga BBM di tingkat eceran dan kenaikan harga sembako.

“Hal ini tidak boleh dibiarkan, karena berdampak kepada perekonomia masyarakat. Pemkab Batubara harus mencari solusi terbaik, seperti membuat sidak ke SPBU dan pasar tradisional,”ucapnya.  (ck1/smg)

BATUBARA- Pasca dibatalkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (31/3) lalu. Ternyata tak berpengaruh di Kabupaten Batubara. Harga BBM eceran mencapai Rp7 ribu per liter. Amatan Metro Asahan (Grup Sumut Pos) di berbagai tempat pengecer BBM di Batubara. Harga eceran minyak premium dan solar bervariasi mulai Rp6 ribu perliter hingga Rp7 ribu per liter.

Seperti diungkapkan seorang pengecer minyak bensin, Yustinar(30) warga Seibalai mengaku menjual premiun Rp6 ribu per liter dan solar Rp7 ribu per liter.

“Harga itu sudah sama seperti pedagang lainnya di Seibalai,” ujarnya, Jumat (6/4).

Pedagang lainnya, Latifah warga Desa Empat Negeri, Limapuluh mengaku, menjual premium dengan harga yang sama seperti di Seibalai.

Lebih lanjut, pedagang lainnya di Kecamatan Air Putih, Amir mengatakan, kenaikan harga premium dan solar di tingkat pengecer dikarenakan setiap membeli premium dan solar dikenakan biaya Rp10 ribu per jeriken. Selain itu, dikenakan biaya antrean sebesar Rp1000 per jerikennya.

“Wajarlah kami naikkan harga minyak, karena di SPBU kami dikenakan biaya tambahan. Kami hitung-hitung dengan keuntungan kami, maka harga Rp6 ribu per liter pantas untuk premium dan Rp7 ribu per liter untuk harga solar,” katanya.  Terpisah, pemerhati masyarakat Batubara, Agus Salim SE mengatakan, hendaknya Pemerintah Batubara harus sigap menyikapi persoalan kenaikan harga BBM di tingkat eceran dan kenaikan harga sembako.

“Hal ini tidak boleh dibiarkan, karena berdampak kepada perekonomia masyarakat. Pemkab Batubara harus mencari solusi terbaik, seperti membuat sidak ke SPBU dan pasar tradisional,”ucapnya.  (ck1/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/