25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Rumah Porak-poranda Diterjang Banjir

TAPTENG- Tiga Desa di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terendam banjir akibat meluapnya Sungai Aeksirahar, Senin (6/5) pukul 13.00 WIB. Diperkirakan ratusan rumah ikut tergenang air hingga setinggi dua meter.

Ada pun lokasi yang terimbas luapan air Sungai Aeksirahar yakni Dusun Pasar Baru meliputi Desa Pasar Tarandam, Desa Kinalikinali, Pasar Batugerigis, Kelurahan Padangmasiang, Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Ketinggian air yang mencapai dada pria dewasa bahkan dua meter lebih itu memaksa warga untuk mengungsi.

Seorang korban, IR Tanjung (54) mengatakan jebolnya tanggul beberapa waktu lalu telah membuat pemukiman warga tidak aman bila hujan deras turun. Apalagi Sungai Aeksirahar meluap sehingga tidak ada lagi penahan luapan air singai.

Ditambahkanya, saat  itu ada berkisar 1.500 warga kepanikan saat air masuk ke pemukiman penduduk. Sejumlah batang pohon juga ikut terbawa arus. Warga mengungsikan barang-barang untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diduga.

“Sejumlah warga Tanggul, Pasar Baru, Pasar Batu Gerisgis Kelurahan Padangmasiang, Kinali, dan Pasar Tarandam sudah mengungsikan barang barangnya untuk mengantisipasi luapan yang lebih parah lagi,” bilang Tanjung.

Senada dengan itu  warga  Kelurahan Padangmasiang, Pagavit Simatupang (29) mengatakan bahwa rumahnya kini terendam setinggi pinggang orang dewasa. “Padahal rumah saya termasuk dataran tinggi tapi air masuk juga,” imbunhnya.

Warga lainnya, R Marbun mengatakan satu rumah warga hanyut dibawa arus banjir. Rumah itu  milik Lincon Malau. Sementara rumah T Simbolon, S Nasution, D Malau yang lebih dulu diterjang banjir luapan sungai      mengalami kerusakan berat.

Camat Barus Zulfan didampingi Lurah Padangmasiang, Syafaruddin di Posko bencana mengatakan bahwa warganya kini sudah mengunsi di tempat yang lebih aman. Pihak kecamatan kini bekerja sama dengan Koramil 01 Barus untuk mengevakuasi korban kebanjiran.

Danramil 01 Barus, Kapt Inf Syahruddin mengakui bahwa saat ini pihaknya bekerja sama denga Muspika mengamankan warga yang menjadi korban kebanjiran.

“Debit air Sungai Sirahar masih bertambah, tentunya jumlah warga yang mengungsi semakin banyak, kita antisipasi agar kepanikan tidak terjadi dan saya melihat ini banjir yang paling besar ,” ujarnya. (gid/msg)

TAPTENG- Tiga Desa di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terendam banjir akibat meluapnya Sungai Aeksirahar, Senin (6/5) pukul 13.00 WIB. Diperkirakan ratusan rumah ikut tergenang air hingga setinggi dua meter.

Ada pun lokasi yang terimbas luapan air Sungai Aeksirahar yakni Dusun Pasar Baru meliputi Desa Pasar Tarandam, Desa Kinalikinali, Pasar Batugerigis, Kelurahan Padangmasiang, Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Ketinggian air yang mencapai dada pria dewasa bahkan dua meter lebih itu memaksa warga untuk mengungsi.

Seorang korban, IR Tanjung (54) mengatakan jebolnya tanggul beberapa waktu lalu telah membuat pemukiman warga tidak aman bila hujan deras turun. Apalagi Sungai Aeksirahar meluap sehingga tidak ada lagi penahan luapan air singai.

Ditambahkanya, saat  itu ada berkisar 1.500 warga kepanikan saat air masuk ke pemukiman penduduk. Sejumlah batang pohon juga ikut terbawa arus. Warga mengungsikan barang-barang untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diduga.

“Sejumlah warga Tanggul, Pasar Baru, Pasar Batu Gerisgis Kelurahan Padangmasiang, Kinali, dan Pasar Tarandam sudah mengungsikan barang barangnya untuk mengantisipasi luapan yang lebih parah lagi,” bilang Tanjung.

Senada dengan itu  warga  Kelurahan Padangmasiang, Pagavit Simatupang (29) mengatakan bahwa rumahnya kini terendam setinggi pinggang orang dewasa. “Padahal rumah saya termasuk dataran tinggi tapi air masuk juga,” imbunhnya.

Warga lainnya, R Marbun mengatakan satu rumah warga hanyut dibawa arus banjir. Rumah itu  milik Lincon Malau. Sementara rumah T Simbolon, S Nasution, D Malau yang lebih dulu diterjang banjir luapan sungai      mengalami kerusakan berat.

Camat Barus Zulfan didampingi Lurah Padangmasiang, Syafaruddin di Posko bencana mengatakan bahwa warganya kini sudah mengunsi di tempat yang lebih aman. Pihak kecamatan kini bekerja sama dengan Koramil 01 Barus untuk mengevakuasi korban kebanjiran.

Danramil 01 Barus, Kapt Inf Syahruddin mengakui bahwa saat ini pihaknya bekerja sama denga Muspika mengamankan warga yang menjadi korban kebanjiran.

“Debit air Sungai Sirahar masih bertambah, tentunya jumlah warga yang mengungsi semakin banyak, kita antisipasi agar kepanikan tidak terjadi dan saya melihat ini banjir yang paling besar ,” ujarnya. (gid/msg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/