30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga Protes Penutupan SPBU Dolokmasihul

surya/sumut pos
PROTES: Ratusan warga Lingkungan II Kelurahan Pekan Kecamatan Dolokmasihul Sergai menggelar aksi protes karena PT Pertamina menutup satu satunya SPBU di daerah mereka, Minggu (5/5).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Lingkungan II Kelurahan Pekan, Kecamatan Dolokmasihul, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) menggelar aksi protes terhadap PT Pertamina, karena menutup satu satunya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah mereka.

Aksi protes itu dilakukan warga dengan cara memarkirkan sepeda motor mereka di depan SPBU 13.203.188 tersebut. Sebagian warga, juga terlihat membanting-bantingkan jerigen yang mereka bawa, karena tidak mendapatkan BBM. Dan membentangkan beberapa poster yang bertuliskan mendesak PT Pertamina agar membuka kembali SPBU tersebut.

“Kami kecewa, karena di saat-saat memasuki bulan suci Ramadan, warga tak bisa mendapat BBM di SPBU ini. Sebagian warga juga terpaksa membeli BBM ke SPBU yang ada di Kecamatan Perbaungan atau bahkan ke Kota Tebingtinggi yang jaraknya puluhan kilometer dari sini, agar bisa mendapat BBM,” teriak warga.

Tak hanya itu, warga Dolokmasihul yang mayoritas berprofesi sebagai petani juga mengalami kerugian karena sebagian alat pertanian mereka yang membutuhkan BBM jenis solar tidak dapat beroperasi lagi.

“Padahal SPBU ini satu-satunya tempat mengisi BBM bagi warga di empat kecamatan yakni Dolokmasihul, Serbajadi, Kotarih dan Bintangbayu. Jika dalam seminggu ke depan PT Pertamina tak bisa memberi solusi yang terbaik, maka kami akan membawa massa yang lebih banyak lagi. Kepada Bapak Presiden Jokowi kami mohon sampaikan ke PT Pertamina agar membuka kembali SPBU di sini,” ucap warga berapi-api.

Salah seorang yang mengaku sebagai petugas SPBU mengakui, SPBU itu telah ditutup PT Pertamina sejak Jumat (26/4) lalu. Dia tak mengetahui pasti penyebab PT Pertamina menutup SPBU yang disebutnya memiliki karyawan sebanyak lebih kurang 20 orang itu.

“Jika sudah begini, kami juga sangat kecewa karena sudah kehilangan pekerjaan. Padahal, kuota per harinya di SPBU Dolokmasihul ini, untuk BBM subsidi jenis Premium maupun Solar sekira 8.000 liter dan itu selalu habis. Artinya masyarakat sangat butuh BBM. Kami berharap kepada PT Pertamina, kiranya dapat mengoperasikan kembali SPBU ini,” harapnya.(sur/han)

surya/sumut pos
PROTES: Ratusan warga Lingkungan II Kelurahan Pekan Kecamatan Dolokmasihul Sergai menggelar aksi protes karena PT Pertamina menutup satu satunya SPBU di daerah mereka, Minggu (5/5).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Lingkungan II Kelurahan Pekan, Kecamatan Dolokmasihul, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) menggelar aksi protes terhadap PT Pertamina, karena menutup satu satunya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah mereka.

Aksi protes itu dilakukan warga dengan cara memarkirkan sepeda motor mereka di depan SPBU 13.203.188 tersebut. Sebagian warga, juga terlihat membanting-bantingkan jerigen yang mereka bawa, karena tidak mendapatkan BBM. Dan membentangkan beberapa poster yang bertuliskan mendesak PT Pertamina agar membuka kembali SPBU tersebut.

“Kami kecewa, karena di saat-saat memasuki bulan suci Ramadan, warga tak bisa mendapat BBM di SPBU ini. Sebagian warga juga terpaksa membeli BBM ke SPBU yang ada di Kecamatan Perbaungan atau bahkan ke Kota Tebingtinggi yang jaraknya puluhan kilometer dari sini, agar bisa mendapat BBM,” teriak warga.

Tak hanya itu, warga Dolokmasihul yang mayoritas berprofesi sebagai petani juga mengalami kerugian karena sebagian alat pertanian mereka yang membutuhkan BBM jenis solar tidak dapat beroperasi lagi.

“Padahal SPBU ini satu-satunya tempat mengisi BBM bagi warga di empat kecamatan yakni Dolokmasihul, Serbajadi, Kotarih dan Bintangbayu. Jika dalam seminggu ke depan PT Pertamina tak bisa memberi solusi yang terbaik, maka kami akan membawa massa yang lebih banyak lagi. Kepada Bapak Presiden Jokowi kami mohon sampaikan ke PT Pertamina agar membuka kembali SPBU di sini,” ucap warga berapi-api.

Salah seorang yang mengaku sebagai petugas SPBU mengakui, SPBU itu telah ditutup PT Pertamina sejak Jumat (26/4) lalu. Dia tak mengetahui pasti penyebab PT Pertamina menutup SPBU yang disebutnya memiliki karyawan sebanyak lebih kurang 20 orang itu.

“Jika sudah begini, kami juga sangat kecewa karena sudah kehilangan pekerjaan. Padahal, kuota per harinya di SPBU Dolokmasihul ini, untuk BBM subsidi jenis Premium maupun Solar sekira 8.000 liter dan itu selalu habis. Artinya masyarakat sangat butuh BBM. Kami berharap kepada PT Pertamina, kiranya dapat mengoperasikan kembali SPBU ini,” harapnya.(sur/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/