25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ulang Tahun Junimart dan Juniver Girsang, Dihadiri Pengacara Ternama

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Syukuran ulang tahun ke-60 Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI Junimart Girsang dan ke-61 untuk pengacara kondang Juniver Girsang, dihadiri beberapa pengacara ternama.

Ketua Relawan Junimart Girsang, Hasiholan Siantuari atau lebih dikenal Bang Acun, mengatakan, adapun para pengacara terkenal yang hadir, seperti Otto Hasibuan, Hotma Sitompul, Ruhut Sitompul, Partahi Sihombing, dan John Siregar. Mereka pun berbincang akrab dengan Junimart dan Juniver pada kesempatan terpisah.

Acara syukuran diawali ibadah pada kediaman Junimart di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (3/6) lalu. Selanjutnya, Girsang bersaudara pun memberi kesaksian.

“Kami bisa begini bukanlah karena kekuatan kami. Ini semua anugerah Tuhan”, ungkap Juniver, yang merupakan Kuasa Hukum Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan.

Alumni SMAN 1 Sidikalang ini, berkisah tentang masa kecilnya di Sidikalang, Kabupaten Dairi.

“Waktu masih anak-anak, saya dan Junimart ‘manghallung’ limbah atau nasi kotor dari rumah makan buat pakan ternak peliharaan. Itu dilakukan setiap hari,” tuturnya.

Semetara Junimart mengakui, kalau dulu dia merupakan anak yang bandel. Tagihan ibunya, Rosdiana Tamauhur bergelar Ompu Margareth boru Munthe, di beberapa pengusaha toko Sidikalang kerap diambil tanpa seizin sang ibu.

Dia juga kerap membuat tanda di buku daftar pasien. Sering kali sang ibu pusing, karena keluarga pasien mengklaim sudah bayar ke anak yang ‘botak’ padahal, pasien belum sembuh.

Atas kenakalan itu, Junimart pernah dihukum ibu hingga dia kabur dari rumah. Pada kasus lain, ibu mengeluh sering kehilangan uang dari lemari.

Sementara Juniver, paling rajin membersihkan rumah berikut dengan kain lap atau serbet. Sebelumnya, Junimart mengaku heran atas penampilan necis Juniver. Banyak pakaian baru. Suatu hari, peristiwa kehilangan uang terbongkar lantaran ‘serbet’ tertinggal di laci berisi banyak uang. Ketika itu, abangnya tak bisa mengelak.

Kalau soal uang, Junimartlah paling kaya. Soal baik, Waldenius paling baik. Terkadang pasien mata tak diminta bayaran.

“Waldenius paling menikmati masa kecil. Dimanja, tak pernah kerja keras. Belajar dan belajar terus. Kalau saya, berantam saja,” aku Junimart.

“Kalau saja ayah kami masih hidup, dia akan senang melihat kami, anak-anaknya”, kata Junimart sembari menghapus air mata.

Legislator ini mengajak agar setiap insan berguna bagi sesama.

“Ingkon na mora na boi daion. Otik alai tonggi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Junimart dan Juniver meniup lilin diikuti pembagian kue ulang tahun kepada istri tercinta dan menyuap ibunda mereka.

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo, Bupati Humbanghasundutan Dosmar Banjarnahor, pengusaha sukses asal Sidikalang Togam Gultom, dan intelektual lainnya, turut hadir pada acara yang berlangsung sederhana itu. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Syukuran ulang tahun ke-60 Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI Junimart Girsang dan ke-61 untuk pengacara kondang Juniver Girsang, dihadiri beberapa pengacara ternama.

Ketua Relawan Junimart Girsang, Hasiholan Siantuari atau lebih dikenal Bang Acun, mengatakan, adapun para pengacara terkenal yang hadir, seperti Otto Hasibuan, Hotma Sitompul, Ruhut Sitompul, Partahi Sihombing, dan John Siregar. Mereka pun berbincang akrab dengan Junimart dan Juniver pada kesempatan terpisah.

Acara syukuran diawali ibadah pada kediaman Junimart di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (3/6) lalu. Selanjutnya, Girsang bersaudara pun memberi kesaksian.

“Kami bisa begini bukanlah karena kekuatan kami. Ini semua anugerah Tuhan”, ungkap Juniver, yang merupakan Kuasa Hukum Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan.

Alumni SMAN 1 Sidikalang ini, berkisah tentang masa kecilnya di Sidikalang, Kabupaten Dairi.

“Waktu masih anak-anak, saya dan Junimart ‘manghallung’ limbah atau nasi kotor dari rumah makan buat pakan ternak peliharaan. Itu dilakukan setiap hari,” tuturnya.

Semetara Junimart mengakui, kalau dulu dia merupakan anak yang bandel. Tagihan ibunya, Rosdiana Tamauhur bergelar Ompu Margareth boru Munthe, di beberapa pengusaha toko Sidikalang kerap diambil tanpa seizin sang ibu.

Dia juga kerap membuat tanda di buku daftar pasien. Sering kali sang ibu pusing, karena keluarga pasien mengklaim sudah bayar ke anak yang ‘botak’ padahal, pasien belum sembuh.

Atas kenakalan itu, Junimart pernah dihukum ibu hingga dia kabur dari rumah. Pada kasus lain, ibu mengeluh sering kehilangan uang dari lemari.

Sementara Juniver, paling rajin membersihkan rumah berikut dengan kain lap atau serbet. Sebelumnya, Junimart mengaku heran atas penampilan necis Juniver. Banyak pakaian baru. Suatu hari, peristiwa kehilangan uang terbongkar lantaran ‘serbet’ tertinggal di laci berisi banyak uang. Ketika itu, abangnya tak bisa mengelak.

Kalau soal uang, Junimartlah paling kaya. Soal baik, Waldenius paling baik. Terkadang pasien mata tak diminta bayaran.

“Waldenius paling menikmati masa kecil. Dimanja, tak pernah kerja keras. Belajar dan belajar terus. Kalau saya, berantam saja,” aku Junimart.

“Kalau saja ayah kami masih hidup, dia akan senang melihat kami, anak-anaknya”, kata Junimart sembari menghapus air mata.

Legislator ini mengajak agar setiap insan berguna bagi sesama.

“Ingkon na mora na boi daion. Otik alai tonggi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Junimart dan Juniver meniup lilin diikuti pembagian kue ulang tahun kepada istri tercinta dan menyuap ibunda mereka.

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo, Bupati Humbanghasundutan Dosmar Banjarnahor, pengusaha sukses asal Sidikalang Togam Gultom, dan intelektual lainnya, turut hadir pada acara yang berlangsung sederhana itu. (rud/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/