31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Mapel Desak Kepolisian Selidiki Karhutla 25 Ha di Samosir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Pelestari Lingkungan (Mapel) meminta Kepolisian menyelidki kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 25 Hektare yang terjadi di Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir dan di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, berapa hari lalu.

PADAMKAN: Petugas BPBD Dairi di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Janwar Silalahi berusaha memadamkan api kebakaran di kawasan Danau Toba tepatnnya di Desa Silalahi 3, Sabtu (31/7).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

“Kami meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sekitar Danau Toba, karena hal ini bukan sekali terjadi tapi sudah berulangkali,” ujar Ketua Umum Mapel Muhammad Ridho didampingi Sekjen M Yusuf Hanafi Sinaga dan Bendahara Umum Mapel, Nanang Ardiansyah Lubis, di Medan, Jumat (6/8).

Nanang meminta perhatian serius Pemerintah dalam penanganan dan pencegahan Karhutla dan juga menjalankan Inpres Nomor 3 Tahun 2020, Tentang Penanggulanan Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Kebakaran lahan di sekitar Danau Toba bukan baru sekali ini terjadi. sudah sering terjadi dan menjadi masalah serius yang tak terselesaikan sejak dulu, kebakaran hutan dan lahan mengancam kelestarian dan kehidupan hayati di dalamnya,” ungkapnya.

Karena itu, lanjutnya, perlunya perhatian pengawasan dan peran semua pihak, baik masyarakat dan Pemerintah harus bersama menjaga hutan di Danau Toba tersebut.

Dia menambahkan, perlu dilakukan peremajaan lahan yang sudah terbakar dengan reboisasi untuk menjaga kawasan guna melestarikan kawasan tersebut.

“Kami Dari Mapel siap membantu Pemerintah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan Danau Toba,” pungkasnya. (mag-1/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Pelestari Lingkungan (Mapel) meminta Kepolisian menyelidki kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 25 Hektare yang terjadi di Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir dan di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, berapa hari lalu.

PADAMKAN: Petugas BPBD Dairi di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Janwar Silalahi berusaha memadamkan api kebakaran di kawasan Danau Toba tepatnnya di Desa Silalahi 3, Sabtu (31/7).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

“Kami meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sekitar Danau Toba, karena hal ini bukan sekali terjadi tapi sudah berulangkali,” ujar Ketua Umum Mapel Muhammad Ridho didampingi Sekjen M Yusuf Hanafi Sinaga dan Bendahara Umum Mapel, Nanang Ardiansyah Lubis, di Medan, Jumat (6/8).

Nanang meminta perhatian serius Pemerintah dalam penanganan dan pencegahan Karhutla dan juga menjalankan Inpres Nomor 3 Tahun 2020, Tentang Penanggulanan Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Kebakaran lahan di sekitar Danau Toba bukan baru sekali ini terjadi. sudah sering terjadi dan menjadi masalah serius yang tak terselesaikan sejak dulu, kebakaran hutan dan lahan mengancam kelestarian dan kehidupan hayati di dalamnya,” ungkapnya.

Karena itu, lanjutnya, perlunya perhatian pengawasan dan peran semua pihak, baik masyarakat dan Pemerintah harus bersama menjaga hutan di Danau Toba tersebut.

Dia menambahkan, perlu dilakukan peremajaan lahan yang sudah terbakar dengan reboisasi untuk menjaga kawasan guna melestarikan kawasan tersebut.

“Kami Dari Mapel siap membantu Pemerintah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan Danau Toba,” pungkasnya. (mag-1/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/