Site icon SumutPos

Siswi Pembully Kakak Kelasnya Itu Takut Masuk Sekolah

Screenshot video penganiayaan seorang siswi SMP di Binjai, oleh kakak kelasnya.
Screenshot video penganiayaan seorang siswi SMP di Binjai, oleh kakak kelasnya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Identitas pelaku aksi bully dalam rekaman video berdurasi 5 menit 47 detik, yang merekam aksi kekerasan fisik dan makian oleh seorang siswi berseragam pramuka terhadap siswi lain, yang menghebohkan media sosial sejak Sabtu (5/9/2015), terungkap.

Pelaku utama berinisial RK, siswi kelas VIII SMP Negeri 4 Binjai. Sedangkan korbannya adalah SR, kakak kelasnya di kelas IX dari sekolah yang sama. Pelaku-pelaku lain, termasuk perekam video, juga merupakan siswi SMPN 4.

Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai, Dwi Anang Wibowo, di SMP Negeri 4 Binjai, Senin (7/9/2015). Dwi Anang mendatangi sekolah ini setelah mendapatkan informasi perihal adanya aksi bully yang melibatkan dua remaja perempuan.

Dwi Anang Wibowo mengatakan, pelaku RK tidak masuk sekolah. ”Tadi sudah kita lakukan pemeriksaan terhadap korban,” katanya.

Menurut rekan-rekannya, sejak rekaman itu beredar luas, yang bersangkutan sulit dihubungi. Sebagian menyebut RK ketakutan. Terutama terkait ancaman hukum yang bakal menderanya apabila SR melapor ke polisi. Ia tidak masuk sekolah tanpa izin.

“Tanpa keterangan (RK). Sedangkan SR masuk sekolah dan tadi sudah kita ajak bincang- bincang untuk menanyakan perihal kejadian itu,” kata kepala dinas.

Hasil penelusuran pihak dinas, Pembullyan dilakukan di Lapangan Kancil Binjai, terletak tak jauh dari kompleks SMP Negeri 4.

Dwi Anang Wibowo mengaku miris melihat video pembullyan yang dilakukan siswa kelas VIII itu. ” Saya sempat tidak bisa tidur sampai tadi malam untuk memikirkan tindak kekerasan yang dilakukan RK. Begitu melihat video saya langsung telepon pak wali minta izin untuk menjadi pembina di SMP 4 binjai,” katanya.

Tindakan sementara, kepala sekolah dan guru, korban, pelaku-pelaku, dan orang-orang tua mereka, akan disurati pihak dinas untuk didudukkan bersama, guna mencari penyelesaian.

Dalam video berdurasi 5 menit 46 detik itu, terjadi kekerasan fisik (berupa pukulan, tendangan, dan tamparan, yang beberapa di antaranya cukup sadis). Selain itu, juga bertaburan kata-kata makian yang kasar.

Ironis, karena selain mengenakan jilbab, pelaku masih berusia sangat belia, dan dari percakapan yang mengemuka di sana, diduga pem-bully-an sekadar disebabkan oleh masalah terkaitpaut pergaulan dengan remaja laki-laki (cowok).

“Chi tampar lagi biar malu, nanti kita masukkan ke Facebook,” kata seseorang yang kemungkinan merupakan si perekam.

Video ini kemudian memang beredar di Facebook. Namun entah kemudian tersadar bahwa tindakan tersebut justru membahayakan diri mereka sendiri, video itu dihapus dan seorang pemilik akun Facebook bernama Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl), menyampaikan permohonan maaf.

Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl), yang diduga akun milik RK, menyebut bahwa video ini cuma rekayasa mereka. Cuma video main-main yang dibuat untuk lucu-lucuan. Ia juga menyebut satu nama lain yang kemungkinan juga terlibat, Tuh Kan Mayang JiDatt.

“Bagii Yang Melihatt Viidio Itu Saya Dan Tuh Kan Mayang JiDatt Miinta Maaf Karna Telah Lancang Membuat Vidio Itu. Dan Vidio Tersebut Hanya Lah Rekeasa/Main” Dan Bukan Beneran.”
Akan tetapi, banyak netizen yang tidak memercayai kalimat maaf ini. Karena pada bagian lain di halaman Facebook-nya, Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl), justru menulis status yang selaras dengan aksi pem-bully-an yang diduga ia lakukan.

“Ini Akiibattnya Kalau Bermain Api Dengan Saya. 1 Keluarga Aku Runtuhkan. Lain Kalii Sayang Liat” Dulu Kau Nyarik Imbang Sama Siapa.”
Juga kalimat,” 1 Kalii kaupermalukan Aku. Liiat Pembalasan Saya.”
Rata-rata netizen mengecam tindakan remaja ini. Banyak pula di antara mereka yang meminta agar yang bersangkutan dikeluarkan dari sekolah dan kasusnya dibawa ke ranah hukum.

Video tersebut banyak menuai kecaman dari netizen. Tidak diketahui penyebab bullying tersebut. Tetapi diduga terkait asmara. Terekam juga beberapa siswa-siswi lain menyaksikan tapi tidak bergeming. Semua hanya melihat atau melintas tanpa peduli apa yang terjadi.

“Jangan divideo-video!” terdengar melalui video.

“Biar malu masuk-masuk facebook, ditampar-tampari. Ulangi tampar lagi,” kata temannya yang sedang memegang kamera.

Selain pemukulan itu, juga terdengar memaki-maki dalam bahasa daerah. Tidak diketahui secara jelas apa penyebab pemukulan tersebut. Siswi yang memukul menggunakan kerudung. Bukan hanya memukuli bagian kepala dan memaki, juga menjambak rambut sampai menendang bagian badan.

Siswi yang dipukul lebih banyak diam. Terdenger juga ia berbicara, “ga”, ketika dipaksa untuk menjawab, “apa berani kau?”
Si pemegang kamera, juga ikut memanasi suasana, “tending lagi.. sekali lagi…”
Setelah lama berbicara, ditendang lagi, dijambak rambut hingga ke lantai. Tak berhenti hanya di situ, ada tendangan ke badan berkali-kali. Ia hanya diam, bahkan tidak berani untuk melihat mata orang yang menyiksanya. Ia hanya bisa memperbaiki rambutnya yang terurai, lalu dibangunkan kembali.

Tak tahan terhadap perlakukan kasar yang diterimanya, siswi yang lama dimaki dan dipukuli menangis.

“Eh, nangis kau…”
”Akhirnya, siswi yang dipukuli dibujuk agar tidak menangis. Selain terus membujuk agar tidak menangis, dikembalikan dan disuruh siswi malang ini agar mengenakan kerudung kembali. Siswi yang memukul itu takut diketahui pihak guru.

Video yang banyak disebar ratusan kali itu banyak menuai kecaman. Selain kecaman perlakuan tindak kekerasan dalam video, netizen juga menyoroti penyebaran video yang tidak mendidik dan hanya menimbulkan emosi netizen.

“Ga usah salahin hijabnya. Sekolah sekarang kan emang mewajibkan siswi Muslim pake kerudung. Gilaak yang bikin beginian, malah kalian share sana-sini. Ini tuh video kekerasan bukan video masak, manfaatnya aga ada. Video ini cuma numbuhi emosi yang nonton terus mencela kerudungnya,” komentar salah satu akun FB. (bbs/luk)

Exit mobile version