26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Dikonfirmasi Dugaan Nepotisme di Desa Pasar 8 Namuterasi, Kades: Apa Mau Mu?!

SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Pasar 8 Namuterasi, Kecamatan Sei Bingai, kabupaten Langkat, mengeluhkan pelayanan publik di kantor desa setempat. Bahkan, masyarakat membeberkan dugaan nepotisme yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Pasar 8 Namuterasi, Tuahta Tarigan.

Sumber wartawan yang tidak bersedia namanya dibeberkan, mengatakan, Tuahta diduga melakukan nepotisme dengan mengangkat keluarga sebagai perangkat desa.

“Sekretaris desa itu keponakannya, dan bendahara desa itu adik kandungnya,” ungkap sumber, Senin (6/10).
Adapun keponakan kades yang menjabat sekretaris berinisial AS, dan bendahara berinisial LT.

“Kantor desa juga sering tutup. Kalau mau urus-urus administrasi kependudukan (adminduk), harus datang ke rumahnya,” beber sumber.

Pantauan wartawan, Kantor Desa Pasar 8 Namuterasi pun terlihat seperti tak terurus. Lantai teras kantor itu, terlihat kumuh.

Dan menariknya lagi, dalam pantauan wartawan di kantor desa, infografik realisasi Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2025 yang sedang berjalan, tidak ada terpampang.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan kantor desa lain, yang menampilkan infografik realisasi dana desa.
Menanggapi hal ini, Tuahta yang dikonfirmasi, memberi jawaban arogan.

“Apa mau mu?!” tanya Tuahta.

Mendapat konfirmasi itu, wartawan kemudian menjelaskan tujuan konfirmasi untuk keberimbangan. Sayangnya hingga berita ini diterbitkan, Tuahta tidak memberi konfirmasi lebih lanjut. (ted/saz)

SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Pasar 8 Namuterasi, Kecamatan Sei Bingai, kabupaten Langkat, mengeluhkan pelayanan publik di kantor desa setempat. Bahkan, masyarakat membeberkan dugaan nepotisme yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Pasar 8 Namuterasi, Tuahta Tarigan.

Sumber wartawan yang tidak bersedia namanya dibeberkan, mengatakan, Tuahta diduga melakukan nepotisme dengan mengangkat keluarga sebagai perangkat desa.

“Sekretaris desa itu keponakannya, dan bendahara desa itu adik kandungnya,” ungkap sumber, Senin (6/10).
Adapun keponakan kades yang menjabat sekretaris berinisial AS, dan bendahara berinisial LT.

“Kantor desa juga sering tutup. Kalau mau urus-urus administrasi kependudukan (adminduk), harus datang ke rumahnya,” beber sumber.

Pantauan wartawan, Kantor Desa Pasar 8 Namuterasi pun terlihat seperti tak terurus. Lantai teras kantor itu, terlihat kumuh.

Dan menariknya lagi, dalam pantauan wartawan di kantor desa, infografik realisasi Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2025 yang sedang berjalan, tidak ada terpampang.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan kantor desa lain, yang menampilkan infografik realisasi dana desa.
Menanggapi hal ini, Tuahta yang dikonfirmasi, memberi jawaban arogan.

“Apa mau mu?!” tanya Tuahta.

Mendapat konfirmasi itu, wartawan kemudian menjelaskan tujuan konfirmasi untuk keberimbangan. Sayangnya hingga berita ini diterbitkan, Tuahta tidak memberi konfirmasi lebih lanjut. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru