30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Jalan Lintas Sumatera Terendam Banjir

Arus Lalu-Lintas Sempat Lumpuh Beberapa Jam

Labuhanbatu-Hujan desar yang mengguyur sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) mengakibatkan banjir yang cukup tinggi. Selain merendam ribuan rumah di beberapa kabupaten, banjir juga merendam Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di Kabupaten Labuhanbatu.

BANJIR: Mobil ambulans berusaha menembus arus air  Jalinsum, Labuhanbatu//joko GUNAWAN/SUMUT POS
BANJIR: Mobil ambulans berusaha menembus arus air di Jalinsum, Labuhanbatu//joko GUNAWAN/SUMUT POS

Titik banjir yang merendam Jalinsum yang berada di Dusun Kampung Sonnah, Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan dan Jalinsum Aeknabara
Kecamatan Bilah Hulu-Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Tengah. Parahnya lagi,  di Jalinsum Dusun Kampung Sonnah, tinggi air mencapai lutut orang dewasa.

Terhitung sejak kemarin, arus transportasi yang dapat menghubungkan tiga kecamatan tersebut sempat lumpuh beberapa jam. Namun dikarenakan air sedikit menyusut, kenderaan secara perlahan memberanikan diri untuk melintasi jalan satu-satunya itu. Dibantu warga, kenderaan terus melaju perlahan dengan mempertimbangkan sejumlah lubang yang ada di badan jalan.

Camat Pangkatan Abdul Syarif menjawab Sumut Pos, Selasa (6/11) menerangkan, ketinggian air sedikit menurun jika dibanding beberapa hari lalu. Namun begitu, untuk memudahkan warga melintasi Jalinsum Aeknabara-Tanjung Sarang Elang, pihaknya menurunkan dua kenderaan jenis zetor yang berfungsi menarik kenderaan saat melintasi genangan air hujan. “Kita juga sudah siapkan posko keamanan dan kesehatan dengan bekerja sama kepada sejumlah instansi dan menyediakan dua zetor,” terangnya.

Amatan Sumut Pos, warga setempat terlihat menuntun kenderaan roda dua. Sebahagian penumpang sepeda motor pun harus turun mengingat derasnya air yang melintasi Jalinsum.

Menurut seorang warga, P Situmorang, banjir ini sejatinya bukan yang pertama kali. Sebelumnya terjadi pada 2009 lalu. “Seharusnya dari dulu sudah jadi pelajaran, tapi mengapa masih terus banjir. Pemerintah harus memperhatikan nasib kami, jangan maunya saat kampanye saja baru berjanji muluk-muluk,” keluhnya.

Tebingtinggi Dikepung Banjir

Tidak berbeda dengan Labuhanbatu, di Tebingtinggi pun banjir menjadi momok. Hujan deras yang menguyur wilayah Kota Tebingtinggi kemarin selama hampir  empat (4) jam ternyata mengakibatkan meluapnya Sungai Tengteng di Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan. Akibatnya 85 rumah di kawasan itu terendam.

Selain itu, banjir juga terjadi di Kelurahan Mandailing Kecamatan Tebingtinggi Kota Tebingtinggi, akibat naiknya Sungai Bahilang. “Pihak kelurahan masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam, jumlahnya berkisar 350 rumah,” terang Buyung Damanik, lurah setempat.

Pantauan di Kelurahan Persiakan, banjir juga menggenangi rumah warga dengan kedalaman hampir mencapai satu lutut orang dewasa sekitar 50 cm hingga 100 cm. Dari data sementara di kelurahan tersebut hampir 150 rumah warga terendam air. “Warga masih bertahan di rumahnya masing-masing, kebanyakan warga masih menunggu bantuan dari Pemko Tebingtinggi,” kata Sarti (44), warga setempat.

Sebelumnya, sebanyak 2.173 kepala keluarga (KK) di 5 kecamatan Kabupaten Serdangbedagai pun terancam kehilangan tempat tinggal tinggal akibat banjir yang merendam daerah tersebut sejak Minggu (4/11) lalu.

Hujan deras yang terus mengguyur selama dua malam berturut-turut, membuat sebagian warga terpaksa mengungsi di 5 kecamatan seperti Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu. Meski begitu, tetap ada sebagian warga yang tetap bertahan di rumah mereka masing-masing.

“ 2.173 rumah yang ada di lima kecamatan Kabupaten Serdangbedagai terendam banjir hingga sore ini. Banjir selama dua hari ini semakin meluas,” ucap Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdangbedagai, Jhoni Walker Manik, Senin (5/11) lalu. (mag-16/mag-3)

Arus Lalu-Lintas Sempat Lumpuh Beberapa Jam

Labuhanbatu-Hujan desar yang mengguyur sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) mengakibatkan banjir yang cukup tinggi. Selain merendam ribuan rumah di beberapa kabupaten, banjir juga merendam Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di Kabupaten Labuhanbatu.

BANJIR: Mobil ambulans berusaha menembus arus air  Jalinsum, Labuhanbatu//joko GUNAWAN/SUMUT POS
BANJIR: Mobil ambulans berusaha menembus arus air di Jalinsum, Labuhanbatu//joko GUNAWAN/SUMUT POS

Titik banjir yang merendam Jalinsum yang berada di Dusun Kampung Sonnah, Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan dan Jalinsum Aeknabara
Kecamatan Bilah Hulu-Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Tengah. Parahnya lagi,  di Jalinsum Dusun Kampung Sonnah, tinggi air mencapai lutut orang dewasa.

Terhitung sejak kemarin, arus transportasi yang dapat menghubungkan tiga kecamatan tersebut sempat lumpuh beberapa jam. Namun dikarenakan air sedikit menyusut, kenderaan secara perlahan memberanikan diri untuk melintasi jalan satu-satunya itu. Dibantu warga, kenderaan terus melaju perlahan dengan mempertimbangkan sejumlah lubang yang ada di badan jalan.

Camat Pangkatan Abdul Syarif menjawab Sumut Pos, Selasa (6/11) menerangkan, ketinggian air sedikit menurun jika dibanding beberapa hari lalu. Namun begitu, untuk memudahkan warga melintasi Jalinsum Aeknabara-Tanjung Sarang Elang, pihaknya menurunkan dua kenderaan jenis zetor yang berfungsi menarik kenderaan saat melintasi genangan air hujan. “Kita juga sudah siapkan posko keamanan dan kesehatan dengan bekerja sama kepada sejumlah instansi dan menyediakan dua zetor,” terangnya.

Amatan Sumut Pos, warga setempat terlihat menuntun kenderaan roda dua. Sebahagian penumpang sepeda motor pun harus turun mengingat derasnya air yang melintasi Jalinsum.

Menurut seorang warga, P Situmorang, banjir ini sejatinya bukan yang pertama kali. Sebelumnya terjadi pada 2009 lalu. “Seharusnya dari dulu sudah jadi pelajaran, tapi mengapa masih terus banjir. Pemerintah harus memperhatikan nasib kami, jangan maunya saat kampanye saja baru berjanji muluk-muluk,” keluhnya.

Tebingtinggi Dikepung Banjir

Tidak berbeda dengan Labuhanbatu, di Tebingtinggi pun banjir menjadi momok. Hujan deras yang menguyur wilayah Kota Tebingtinggi kemarin selama hampir  empat (4) jam ternyata mengakibatkan meluapnya Sungai Tengteng di Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan. Akibatnya 85 rumah di kawasan itu terendam.

Selain itu, banjir juga terjadi di Kelurahan Mandailing Kecamatan Tebingtinggi Kota Tebingtinggi, akibat naiknya Sungai Bahilang. “Pihak kelurahan masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam, jumlahnya berkisar 350 rumah,” terang Buyung Damanik, lurah setempat.

Pantauan di Kelurahan Persiakan, banjir juga menggenangi rumah warga dengan kedalaman hampir mencapai satu lutut orang dewasa sekitar 50 cm hingga 100 cm. Dari data sementara di kelurahan tersebut hampir 150 rumah warga terendam air. “Warga masih bertahan di rumahnya masing-masing, kebanyakan warga masih menunggu bantuan dari Pemko Tebingtinggi,” kata Sarti (44), warga setempat.

Sebelumnya, sebanyak 2.173 kepala keluarga (KK) di 5 kecamatan Kabupaten Serdangbedagai pun terancam kehilangan tempat tinggal tinggal akibat banjir yang merendam daerah tersebut sejak Minggu (4/11) lalu.

Hujan deras yang terus mengguyur selama dua malam berturut-turut, membuat sebagian warga terpaksa mengungsi di 5 kecamatan seperti Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu. Meski begitu, tetap ada sebagian warga yang tetap bertahan di rumah mereka masing-masing.

“ 2.173 rumah yang ada di lima kecamatan Kabupaten Serdangbedagai terendam banjir hingga sore ini. Banjir selama dua hari ini semakin meluas,” ucap Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdangbedagai, Jhoni Walker Manik, Senin (5/11) lalu. (mag-16/mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/