30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Ombak Tinggi Ganggu Sinyal, Siswa di Nisel Mungkin Ujian di Kapal

JPC/Net
KADISDIK: Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis (kiri) bersama Ketua Panitia UNBK Sumut, August Sinaga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara mengklaim sudah siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Anggaran UN tahun ini mencapai Rp 9 miliar. Namun sejumlah sekolah belum bisa ikut UNBK. Kendalanya soal sarana dan prasarana. Mulai dari kekurangan komputer hingga jaringan internet yang belum masuk ke daerah terpenciln

“Yang paling banyak belum melaksanakan UNBK ada di Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Jumlahnya ada 30 SMA dan 25 SMK negeri. Lalu satu SMA di Toba Samosir dan dua sekolah di Nias Barat. Yang di Nisel ini di Pulau Telo. Ombaknya tinggi dari kapal. Sinyal pun takut. Memang itu jadi kendala. Ke depan akan kami cari solusi. Misalnya mereka ujian di kapal,” kata Ketua Panitia UN Sumut August Sinaga, kemarin.

Sedangkan yang ada di Toba Samosir, terkendala jarak. Sehingga jaringan internet juga tidak dapat diakses. “Kalau pun harus menumpang sekolah yang lain, anak-anak harus kos. Kan tidak mungkin,” ujarnya.

Total sekolah ada 6.984 sekolah baik negeri dan swasta di Sumut. Terdiri dari 2.478 SMP, 16 SMP terbuka, 22 SMP Luar Biasa, 7 SMPTK. Lalu madrasah tsanawiyah (MTs) jumlahnya sebanyak 1.009.

Untuk tingkat menengah atas totalnya 1.045 SMA, 16 SMAK/SMTK, 13 SMA Luar Biasa, 955 SMK. Ditambah 476 Madrasah Aliyah.

Untuk sekolah Paket C totalnya 253 sekolah. Sedangkan Paket B di Sumut berjumlah 219 sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis, menjelaskan realisasi UNBK untuk tingkat SMP ada di angka 80 persen dari target mereka 85 persen. Untuk MTs sudah 100 persen yang memakai UNBK. “Meskipun masih ada sekolah yang meminjam sarana prasarana sekolah lainnya,”ungkapnya.

Untuk jenjang SMA sudah mencapai 96,4 persen dari target 100 persen, MA 100 persen, SMK 97,3 persen, Paket C 99,54 persen dan Paket B 99,09 persen.

Jadwal UN untuk SMK/SMAK mulai tanggal 25 hingga 28 Maret 2019. Untuk SMA/MA dimulai dari tanggal 2 hingga 8 April 2019. Sedangkan SMP/MTS pada tanggal 22-25 April 2019.

“Kami mulai dari ujian utama. Kemudian pelaksanaan UN 2019 ini disertai dengan UN susulan dan UN perbaikan. Namun pelaksanaan (susulan dan perbaikan) dilakukan usai UN serentak secara nasional. Agar memudahkan para siswa meraih UN dengan nilai baik,” tuturnya.

Jadwal UN Susulan dilaksanakan pada 15-16 April untuk tingkat SMA, SMK dan MA. Lalu pada 29-30 April 2019 akan digelar UN Susulan tingkat SMP dan MTS.

Hasil UN akan diumumkan pada 6-9 mei untuk tingkat SMK, MA, SMA, MAK. Sedangkat tingkat menengah akan diumumkan pada 27-28 Mei 2019.

Untuk UN Perbaikan hanya berlaku pada jenjang SMA, SMK, MAK dan MA. Perbaikan akan dilaksanakan 27-30 Juli 2019. Sedangkan perbaikan akan diumumkan pada 9 Agustus 2019.

“UNBK nilai integritas, kejujurannya jauh lebih tinggi dari pada UNPK. UNBK tidak ada lagi soal yang bocor. Pengawasannya juga sangat minimal. Kalau UNPK, soalnya dikawal aparat kepolisian dari percetakan di Jawa Tengah sampai ke sekolah. Kalau UNBK, soal masing-masing kompter tidak akan sama. Jadi lebih efisien. Kejujuran yang diutamakan,” paparnya. (yugo/JPC)

JPC/Net
KADISDIK: Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis (kiri) bersama Ketua Panitia UNBK Sumut, August Sinaga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara mengklaim sudah siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Anggaran UN tahun ini mencapai Rp 9 miliar. Namun sejumlah sekolah belum bisa ikut UNBK. Kendalanya soal sarana dan prasarana. Mulai dari kekurangan komputer hingga jaringan internet yang belum masuk ke daerah terpenciln

“Yang paling banyak belum melaksanakan UNBK ada di Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Jumlahnya ada 30 SMA dan 25 SMK negeri. Lalu satu SMA di Toba Samosir dan dua sekolah di Nias Barat. Yang di Nisel ini di Pulau Telo. Ombaknya tinggi dari kapal. Sinyal pun takut. Memang itu jadi kendala. Ke depan akan kami cari solusi. Misalnya mereka ujian di kapal,” kata Ketua Panitia UN Sumut August Sinaga, kemarin.

Sedangkan yang ada di Toba Samosir, terkendala jarak. Sehingga jaringan internet juga tidak dapat diakses. “Kalau pun harus menumpang sekolah yang lain, anak-anak harus kos. Kan tidak mungkin,” ujarnya.

Total sekolah ada 6.984 sekolah baik negeri dan swasta di Sumut. Terdiri dari 2.478 SMP, 16 SMP terbuka, 22 SMP Luar Biasa, 7 SMPTK. Lalu madrasah tsanawiyah (MTs) jumlahnya sebanyak 1.009.

Untuk tingkat menengah atas totalnya 1.045 SMA, 16 SMAK/SMTK, 13 SMA Luar Biasa, 955 SMK. Ditambah 476 Madrasah Aliyah.

Untuk sekolah Paket C totalnya 253 sekolah. Sedangkan Paket B di Sumut berjumlah 219 sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis, menjelaskan realisasi UNBK untuk tingkat SMP ada di angka 80 persen dari target mereka 85 persen. Untuk MTs sudah 100 persen yang memakai UNBK. “Meskipun masih ada sekolah yang meminjam sarana prasarana sekolah lainnya,”ungkapnya.

Untuk jenjang SMA sudah mencapai 96,4 persen dari target 100 persen, MA 100 persen, SMK 97,3 persen, Paket C 99,54 persen dan Paket B 99,09 persen.

Jadwal UN untuk SMK/SMAK mulai tanggal 25 hingga 28 Maret 2019. Untuk SMA/MA dimulai dari tanggal 2 hingga 8 April 2019. Sedangkan SMP/MTS pada tanggal 22-25 April 2019.

“Kami mulai dari ujian utama. Kemudian pelaksanaan UN 2019 ini disertai dengan UN susulan dan UN perbaikan. Namun pelaksanaan (susulan dan perbaikan) dilakukan usai UN serentak secara nasional. Agar memudahkan para siswa meraih UN dengan nilai baik,” tuturnya.

Jadwal UN Susulan dilaksanakan pada 15-16 April untuk tingkat SMA, SMK dan MA. Lalu pada 29-30 April 2019 akan digelar UN Susulan tingkat SMP dan MTS.

Hasil UN akan diumumkan pada 6-9 mei untuk tingkat SMK, MA, SMA, MAK. Sedangkat tingkat menengah akan diumumkan pada 27-28 Mei 2019.

Untuk UN Perbaikan hanya berlaku pada jenjang SMA, SMK, MAK dan MA. Perbaikan akan dilaksanakan 27-30 Juli 2019. Sedangkan perbaikan akan diumumkan pada 9 Agustus 2019.

“UNBK nilai integritas, kejujurannya jauh lebih tinggi dari pada UNPK. UNBK tidak ada lagi soal yang bocor. Pengawasannya juga sangat minimal. Kalau UNPK, soalnya dikawal aparat kepolisian dari percetakan di Jawa Tengah sampai ke sekolah. Kalau UNBK, soal masing-masing kompter tidak akan sama. Jadi lebih efisien. Kejujuran yang diutamakan,” paparnya. (yugo/JPC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/