27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Korban Puting Beliung Mulai Berbenah

Warga korban bencana puting beliung di Kuningan, Desa Sei Periok, Kecamatan Tebingtinggi, Serdang Bedagai kembali beraktivitas secara normal sejak Sabtu (7/4) kemarin.
TEBING TINGGI- Warga mulai membenahi rumah tinggal mereka dan bangunan mushalla yang hancur dihantam angin puting beliung pada Kamis (5/4) kemarin. Data terakhir menyebutkan bencana tersebut meluluhlantakkan 39 rumah, satu mushalla, dan sebuah kilang padi.

Sebagian besar rumah yang rusak diperbaiki menggunakan bahan-bahan bangunan bekas reruntuhan yang masih layak pakai. Selepas bermalam di tenda permukiman,  warga juga mulai kembali ke rumah mereka untuk membereskan perabotan rumah tangga yang tersisa. Mereka mulai menjemur pakaian dan tempat tidur yang basah akibat guyuran air hujan.
“Untungnya hari ini cuaca cerah. Kami bisa menjemur pakaian yang basah,” ujar Siska (35). Anak lelaki Siska bernama Raisyah (6)n nmengalami luka-luka ringan tertimpa reruntuhan rumah akibat bencana tersebut. Dia mengaku anaknya masih trauma melihat cuaca mendung dan bunyi guntur. “Kondisinya sudah membaik, tapi masih suka ketakutan kalau dengar petir dan angin kencang,” ungkapnya.

Warga lain, Subari, tampak sibuk mengumpulkan perabotan rumah yang masih digunakan. Sembari menunggu bantuan material yang dijanjikan Pemkab Serdang Bedagai, seluruh korban inisiatif membenahi kediaman mereka dengan bahan bangunan seadanya. Dari perbincangan dengan Sumut Pos, warga amat berharap musibah yang menimpa mereka mendapat perhatian dari Pemkab Serdang Berdagai dan uluran tangan berbagai pihak.

“Kami membutuhkan sekali bahan-bahan bangunan seperti seng, kayu, paku, dan papan,” ujar Subari didampingi warga lainnya. Akan halnya,  Boiman (45), warga yang rumahanya rusak ringan, mengaku tidak sabar menanti bantuan Pemkab Sergai. Ketimbang menunggu, dia bersama sejumlah kerabatnya gotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dengan memanfaatkan bahan bangunan seadanya.

‘’Kalau menunggu Pemkab Sergai bisa satu bulan datang  bantuan. Lagi pula nggak mungkin rumah kami tak diperbaiki, terus mau tidur dimana?” tanya Boiman.

Sejumlah warga mengaku harus mengeluarkan kocek sendiri untuk membeli bahan-bahan bangunan yang memang harus dibeli. “Ya terpaksa dibeli juga,’’ kata Boiman.
Kepala Dusun Kuningan, Mus Muliadi, mengakui Pemkab Sergai telah mendata rumah-rumah yang rusak diterjang angin putting beliung. “Ada 39 bangunan yang rusak, tapi paling parah empat rumah,” ujarnya.

Menurut Mus Muliadi, dirinya banyak didatangi warga yang meminta kejelasan janji bantuan Pemkab Serdang Bedagai kepada para korban. “Semuanya mendesak saya. Saya cuma menyarankan warga bersabar,” tukasnya. Sementara, Kades Desa Sei Periok, Salamuddin Barus mengaku kesulitan menjawab warga yang terus mempertanyakan bantuan dari Pemkab Sergai. Salamuddin meminta warga tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

“Kami sudah informasikan Bupati Serdang Bedagai akan melihat langsung kondisi warga di sini. Saya yakin pak Bupati pasti mendengarkan keluhan kami,’’ kata Salamuddin. (mag-3)

Warga korban bencana puting beliung di Kuningan, Desa Sei Periok, Kecamatan Tebingtinggi, Serdang Bedagai kembali beraktivitas secara normal sejak Sabtu (7/4) kemarin.
TEBING TINGGI- Warga mulai membenahi rumah tinggal mereka dan bangunan mushalla yang hancur dihantam angin puting beliung pada Kamis (5/4) kemarin. Data terakhir menyebutkan bencana tersebut meluluhlantakkan 39 rumah, satu mushalla, dan sebuah kilang padi.

Sebagian besar rumah yang rusak diperbaiki menggunakan bahan-bahan bangunan bekas reruntuhan yang masih layak pakai. Selepas bermalam di tenda permukiman,  warga juga mulai kembali ke rumah mereka untuk membereskan perabotan rumah tangga yang tersisa. Mereka mulai menjemur pakaian dan tempat tidur yang basah akibat guyuran air hujan.
“Untungnya hari ini cuaca cerah. Kami bisa menjemur pakaian yang basah,” ujar Siska (35). Anak lelaki Siska bernama Raisyah (6)n nmengalami luka-luka ringan tertimpa reruntuhan rumah akibat bencana tersebut. Dia mengaku anaknya masih trauma melihat cuaca mendung dan bunyi guntur. “Kondisinya sudah membaik, tapi masih suka ketakutan kalau dengar petir dan angin kencang,” ungkapnya.

Warga lain, Subari, tampak sibuk mengumpulkan perabotan rumah yang masih digunakan. Sembari menunggu bantuan material yang dijanjikan Pemkab Serdang Bedagai, seluruh korban inisiatif membenahi kediaman mereka dengan bahan bangunan seadanya. Dari perbincangan dengan Sumut Pos, warga amat berharap musibah yang menimpa mereka mendapat perhatian dari Pemkab Serdang Berdagai dan uluran tangan berbagai pihak.

“Kami membutuhkan sekali bahan-bahan bangunan seperti seng, kayu, paku, dan papan,” ujar Subari didampingi warga lainnya. Akan halnya,  Boiman (45), warga yang rumahanya rusak ringan, mengaku tidak sabar menanti bantuan Pemkab Sergai. Ketimbang menunggu, dia bersama sejumlah kerabatnya gotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dengan memanfaatkan bahan bangunan seadanya.

‘’Kalau menunggu Pemkab Sergai bisa satu bulan datang  bantuan. Lagi pula nggak mungkin rumah kami tak diperbaiki, terus mau tidur dimana?” tanya Boiman.

Sejumlah warga mengaku harus mengeluarkan kocek sendiri untuk membeli bahan-bahan bangunan yang memang harus dibeli. “Ya terpaksa dibeli juga,’’ kata Boiman.
Kepala Dusun Kuningan, Mus Muliadi, mengakui Pemkab Sergai telah mendata rumah-rumah yang rusak diterjang angin putting beliung. “Ada 39 bangunan yang rusak, tapi paling parah empat rumah,” ujarnya.

Menurut Mus Muliadi, dirinya banyak didatangi warga yang meminta kejelasan janji bantuan Pemkab Serdang Bedagai kepada para korban. “Semuanya mendesak saya. Saya cuma menyarankan warga bersabar,” tukasnya. Sementara, Kades Desa Sei Periok, Salamuddin Barus mengaku kesulitan menjawab warga yang terus mempertanyakan bantuan dari Pemkab Sergai. Salamuddin meminta warga tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

“Kami sudah informasikan Bupati Serdang Bedagai akan melihat langsung kondisi warga di sini. Saya yakin pak Bupati pasti mendengarkan keluhan kami,’’ kata Salamuddin. (mag-3)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/