32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Korban Sudah Dua Kali Menjanda

SIANTAR-Pencarian Rinawati Br Ginting (45) berakhir sudah. Pasca-ditemukannya sopir Rinawati, Herianto Tarigan (35) menjadi mayat di Marihat Raya, kini sang toke itu ditemukan sudah tak bernyawa di Dusun Parbungaan, Nagori Pariksabungan, Kecamatan Dolokpardamean Kabupaten Simalungun, Minggu (7/4) pagi.

Kondisinya mengenaskan. Kepala pecah. Kuping nyaris tak terlihat lagi. Tas berisi uang hasil penjualan sayur-sayuran dan buah-buahan milik warga Simpang Pasar Sayur-mayur Kecamatan Tigapanah ini raib . Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Dr Djasamen Saragih guna kepentingan otopsi.
”Setelah mendapat kabar kematian Herianto, kami keluarga dan rekan-rekan sesama pedagang turut mencari dia (Rinawati). Bahkan setelah kabar penemuan mobilnya, pencarianpun kami fokuskan di sekitaran Pintu Angin,” kata Ali Prana Sembiring (30), kerabat korban yang ditemui disekitar kamar mayat.

Pencarian yang melibatkan kurang lebih 60 orang, semula menyisir sekitar penemuan mayat Herianto Tarigan persisnya di daerah Marihatraya, Nagori Rayahuluan Kecamatan Raya, Simalungun. Namun hingga tengah malam pasca penemuan mayat Tarigan, belum ada tanda-tanda keberadaan Rinawati. Bahkan hanphone korban sama sekali sudah tidak aktif.

Di tengah kegelisahan itu, masih keterangan Ali Prana, keluarganya mendapat kabar dari petugas dari Polres Simalungun bahwa mobil Pick-up milik korban ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB. Mobil warna hitam yang seyogiyanya bernopol BK 8977LS, saat ditemukan di sekitar Nagori Pariksabungan sudah tanpa plat. Parahnya, dalam mobil ditemukan pula batu kerikil sebesar bola kasti yang sudah dilumuri darah.

Yakin keberadaan korban tak jauh dari lokasi penemuan mobil itu. Pencari menyisir perladangan yang medannyaterjal dan berbukit. “Kami hampir putus asa karena hari sudah terang, belum juga bisa menemukan dia (korban),” tambah Ali yang juga pernah bekerja untuk Rinawati selama dua tahun.
Meski begitu, keluarga maupun warga tetap bertahan di sekitar lokasi. Hingga persisnya pukul 08.00 WIB, seorang warga petani memberitahu tentang penemuan mayat seorang wanita atau 1.5 kiloemter dari penemuan mobil. Benar. Sesosok tubuh wanita yang sudah kaku itu Rinawati.

Hingga ditemukannya mayat Rinawati, motif pembunuhan yang turut dialami Herianto masih mengisahkan pertanyaan besar. Bahkan keluarga menyebut, Rinawati tidak pernah memiliki musuh baik di lokasi tempat tinggalnya maupun sesama pedagang sayur mayur.

Tidak dipungkiri pula, Rinawati yang sudah menjanda dua tahun belakangan ini, pernah memiliki dua suami. Pertama, menikah dengan pria bernama Dasar Tarigan dan selang 15 tahun kemudian menikah lagi dengan Sahat Sihombing hingga akhirnya bercerai kembali.
Rinawati seperti penuturan salah seorang kerbat keluarga lainnya, N Beru Ginting (37), meyakini kalau korban justru korban perampokan. Diyakininya karena tas milik Rinawati yang diperkirakan berisi uang tunai Rp30 juta, hilang. Belum lagi HP milik korban serta kalung yang diperkirakan sebera dua mayam, juga hilang.

“Aku bilang dia ini korban perampokan. Karena perjalanan dari Siantar menuju Kabanjahe, tergolong sepi apalagi setelah melewati Rayam” kata Ginting.
Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ronny Nicolas Sidabutar menegaskan pihaknya masih mengembangkan temuan-temuan hasil olah TKP. Bahkan pihaknya sudah membentuk tim khusus untung mengungkap kasus pembunuhan yang motifnya masih didalami. (dho/smg)

SIANTAR-Pencarian Rinawati Br Ginting (45) berakhir sudah. Pasca-ditemukannya sopir Rinawati, Herianto Tarigan (35) menjadi mayat di Marihat Raya, kini sang toke itu ditemukan sudah tak bernyawa di Dusun Parbungaan, Nagori Pariksabungan, Kecamatan Dolokpardamean Kabupaten Simalungun, Minggu (7/4) pagi.

Kondisinya mengenaskan. Kepala pecah. Kuping nyaris tak terlihat lagi. Tas berisi uang hasil penjualan sayur-sayuran dan buah-buahan milik warga Simpang Pasar Sayur-mayur Kecamatan Tigapanah ini raib . Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Dr Djasamen Saragih guna kepentingan otopsi.
”Setelah mendapat kabar kematian Herianto, kami keluarga dan rekan-rekan sesama pedagang turut mencari dia (Rinawati). Bahkan setelah kabar penemuan mobilnya, pencarianpun kami fokuskan di sekitaran Pintu Angin,” kata Ali Prana Sembiring (30), kerabat korban yang ditemui disekitar kamar mayat.

Pencarian yang melibatkan kurang lebih 60 orang, semula menyisir sekitar penemuan mayat Herianto Tarigan persisnya di daerah Marihatraya, Nagori Rayahuluan Kecamatan Raya, Simalungun. Namun hingga tengah malam pasca penemuan mayat Tarigan, belum ada tanda-tanda keberadaan Rinawati. Bahkan hanphone korban sama sekali sudah tidak aktif.

Di tengah kegelisahan itu, masih keterangan Ali Prana, keluarganya mendapat kabar dari petugas dari Polres Simalungun bahwa mobil Pick-up milik korban ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB. Mobil warna hitam yang seyogiyanya bernopol BK 8977LS, saat ditemukan di sekitar Nagori Pariksabungan sudah tanpa plat. Parahnya, dalam mobil ditemukan pula batu kerikil sebesar bola kasti yang sudah dilumuri darah.

Yakin keberadaan korban tak jauh dari lokasi penemuan mobil itu. Pencari menyisir perladangan yang medannyaterjal dan berbukit. “Kami hampir putus asa karena hari sudah terang, belum juga bisa menemukan dia (korban),” tambah Ali yang juga pernah bekerja untuk Rinawati selama dua tahun.
Meski begitu, keluarga maupun warga tetap bertahan di sekitar lokasi. Hingga persisnya pukul 08.00 WIB, seorang warga petani memberitahu tentang penemuan mayat seorang wanita atau 1.5 kiloemter dari penemuan mobil. Benar. Sesosok tubuh wanita yang sudah kaku itu Rinawati.

Hingga ditemukannya mayat Rinawati, motif pembunuhan yang turut dialami Herianto masih mengisahkan pertanyaan besar. Bahkan keluarga menyebut, Rinawati tidak pernah memiliki musuh baik di lokasi tempat tinggalnya maupun sesama pedagang sayur mayur.

Tidak dipungkiri pula, Rinawati yang sudah menjanda dua tahun belakangan ini, pernah memiliki dua suami. Pertama, menikah dengan pria bernama Dasar Tarigan dan selang 15 tahun kemudian menikah lagi dengan Sahat Sihombing hingga akhirnya bercerai kembali.
Rinawati seperti penuturan salah seorang kerbat keluarga lainnya, N Beru Ginting (37), meyakini kalau korban justru korban perampokan. Diyakininya karena tas milik Rinawati yang diperkirakan berisi uang tunai Rp30 juta, hilang. Belum lagi HP milik korban serta kalung yang diperkirakan sebera dua mayam, juga hilang.

“Aku bilang dia ini korban perampokan. Karena perjalanan dari Siantar menuju Kabanjahe, tergolong sepi apalagi setelah melewati Rayam” kata Ginting.
Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ronny Nicolas Sidabutar menegaskan pihaknya masih mengembangkan temuan-temuan hasil olah TKP. Bahkan pihaknya sudah membentuk tim khusus untung mengungkap kasus pembunuhan yang motifnya masih didalami. (dho/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/