25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sumut-Aceh Disapu Puting Beliung

Rumah di Tiga Desa dan Kecamatan Luluh Lantah

LANGKAT-Dua provinsi, Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh disapu angin puting beliung sejak Minggu (6/5) kemarin. Dari dua provinsi yang bedekatan itu rumah dan gedung di beberapa kecamatan dan desa rusak.

Di Langkat, Sumut, sebelumnya Kecamatan Teluk Aru Kabupaten disapu puting beliung. Kini giliran puluhan rumah di tiga kecamatan yakni Babalan, Sei Lepan dan Brandan Barat-Langkat luluh lantak. Kendati tidak ada korban jiwa namun kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.
“Sesuai data awal sementara diterima, pemukiman warga di tiga kecamatan tersebut mengalami kerusakan lumayan parah disebabkan puting beliung,” kata Kabag Humas Pemkab Langkat, H Syahrizal.

Rizal kepada wartawan di Stabat, Senin (7/5) menjelaskan, peristiwa terjadi Minggu (6/5) malam, spontan disahuti Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu dengan menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Kesbangpol Linmas, Kantor Sosial dan camat seputar wilayah bencana berkoordinasi memberikan bantuan tanggap darurat sekaligus pendataan kerusakan.
Selain itu, urai dia, Pemkab Langkat pun menyalurkan sejumlah sembako dan menyiapkan bahan bangunan sebagai upaya pembangunan kembali rumah korban musibah melalui validitas pendataan.

Data dan informasi terangkum, jelas dia, Kecamatan Babalan bencana terjadi di Desa Securai Utara, Securai Selatan, Teluk Meku, Pelawi Selatan, Kelurahan Brandan Barat dan Kelurahan Brandan Timur dengan total 22 rusak berat (rb), 74 rusak ringan (rr) dan 1 loods pasar rb di Desa Securai Utara.
Kecamatan Sei Lepan terjadi di Kelurahan Alur Dua, Kelurahan Alur Dua Baru, Kelurahan Sei Bilah dan Kelurahan Sei Bilah Timur dengan perincian 30 rb dan 77 rr. Kecamatan Brandan Barat persisnya Desa Klantan 1 rumah rb dan 20 rr. “Ini data awal sementara, data yang valid masih akan kita tunggu paling lama besok (Selasa,8/5),” tutup Rizal.

Tidak kalah hebat terjadi di Aceh. Kalau kemarin, badai puting beliung menghajar Kecamatan Langsa Timur, kini giliran Kecatan Idi Tunang Aceh Timur yang dikunjungi badai ini, Minggu kemarin (6/5). Akibatnya, puluhan rumah warga hancur diobrak abrik.

Pantauan Rakyat Aceh (Group Sumut Pos), Senin (7/5) pagi, ada tiga desa di kecamatan yang porak poranda dilanda puting beliung, yakni rumah  Muhammad Idris Kades Desa Kemuneng, dengan kondisi atap rumahnya hancur, Keudai milik Ismail atapnya hancur, Doorsmer milik Anto ditimpa pohon bambu, sementara rumah milik Alamrhum Hasbi Idris warga Desa Kemuneng  ditimpa pohon rambutan dan pohon pinang dan rumah milik Khaidir juga atapnya rusak.

Sedangkan di Desa Seunubuk Buya,  rumah milik Sofyan Yusuf, rumah Rasyid Sarong, rumah Banta Cut Muhammad dan rumah Asnawi Rani,  semuanya mengalami kerusakan atap rumah.

Sedangkan di Desa Seunubok Drien hanya dua rumah yang rusak yakni rumah Basri dan rumah Nurjannah (50) seorang janda.
Menurut Muhammad Idris Kades Kemuneng, yang terjun ke lokasi menyebutkan kejadian tersebut terjadi saat hujan dan angin kencang melanda kawasan itu.”Kita belum melakukan pendataan berapa kerugian warga yang rumahnya rusak diterjang puting beliung. Namun musibah ini telah kita laporkan ke pihak kecamatan,” ujar Ibnu Sakdan.

Sementara daerah Sumatera Utara lainnya, Kabupaten Batubara, puluhan pohon besar tumbang di pinggir jalan lintas Sumatera (Jalinsum)  dan menimpa baliho, Minggu (6/5) malam. Pohon-pohon besar itu tumbang akibat terpaan angin kencang disertai hujan deras . Akibatnya,  jalur lalulinta s terganggu oleh pohon tumbang dan baliho yang rubuh.

Hingga berita ini diturunkan,baleho yang terletak di persimpangan Jalan PT Inalum belum juga diangkut.
Pantauan Metro (Group Sumut Pos) ,senin (7/5),beberapa titik pohon tumbang antara lain lintasan jalan menuju Inalum, Jalinsum Indrapura dan simpang Inalum.

Menurut warga, MMarbun, angin kencang dan hujan deras Minggu malam itu menumbangkan pohon dan baliho.(mag-4/smg/jpnn)
mengakayang sangat lebat,banyak pepohonan di wilayah kami ini tumbang,kami sangat khawatir apabila kembali terjadi seperti ini sangat menggangu pengguna jalan,kami mohon kepada pemerintah kabupaten dinas  lingkungan hidup agar memangkas pohon ini agar tidak nantinya menimpa pengguna jalan,katanya kemetro.

Sementara,di indrapura,akibat dari kencangnya angin yang menumbangkan pohon dimana akhirnya menimpa jalur kabel telepon yang menghalangi jalinsum dan nyaris menimpa gubuk warga sudah dapat di bersihkan oleh warga.ck/1.

Sementara itu, puluhan rumah penduduk di Dusun Calok Geulima Gampong Jawa kawasan Kota Idi Rayeuk Aceh Timur, terendam air laut pasang purnama.  Ketinggian air rata-rata antara 10-30 centimeter  dalam rumah warga. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun dan dua kali setiap bulan selalu terjadi.

Pantauan Rakyat Aceh, Senin (7/5) siang, di kawasan Calok Geulima persisnya di belakang pusat pasar Kota Idi, terlihat sepanjang lorong III Dusun Calok Geulima dan di dalam rumah penduduk dikepung air asin yang bersumber dari sungai Idi. Meluapnya sungai Idi tak hanya berimbas terhadap puluhan rumah di Lorong III Calok Geulima, tetapi lebih dari tiga hektar areal pertambakan budidaya bandeng di desa itu ikut karam. (mag4/yas)
Sehingga ikan peliharaan warga kembali ke laut.

Menurut, M. Hasyem (68) warga setempat, saat ditemui Rakyat Aceh, menyebutkan, kawasan rumahnya bahkan dalam rumah miliknya, sudah sering direndam air pasang purnama. Dia mengaku rumahnya karam akibat pasang purnama,kemarin sejak pukul 10.00 wib.
“Kondisi seperti ini telah bertahun kami rasakan. Air yang masuk ke kawasan ini karena meluapnya sungai Idi Rayeuk yang tidak mempunyai tanggul,” ujar M. Hasyem.

Rumah di Tiga Desa dan Kecamatan Luluh Lantah

LANGKAT-Dua provinsi, Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh disapu angin puting beliung sejak Minggu (6/5) kemarin. Dari dua provinsi yang bedekatan itu rumah dan gedung di beberapa kecamatan dan desa rusak.

Di Langkat, Sumut, sebelumnya Kecamatan Teluk Aru Kabupaten disapu puting beliung. Kini giliran puluhan rumah di tiga kecamatan yakni Babalan, Sei Lepan dan Brandan Barat-Langkat luluh lantak. Kendati tidak ada korban jiwa namun kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.
“Sesuai data awal sementara diterima, pemukiman warga di tiga kecamatan tersebut mengalami kerusakan lumayan parah disebabkan puting beliung,” kata Kabag Humas Pemkab Langkat, H Syahrizal.

Rizal kepada wartawan di Stabat, Senin (7/5) menjelaskan, peristiwa terjadi Minggu (6/5) malam, spontan disahuti Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu dengan menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Kesbangpol Linmas, Kantor Sosial dan camat seputar wilayah bencana berkoordinasi memberikan bantuan tanggap darurat sekaligus pendataan kerusakan.
Selain itu, urai dia, Pemkab Langkat pun menyalurkan sejumlah sembako dan menyiapkan bahan bangunan sebagai upaya pembangunan kembali rumah korban musibah melalui validitas pendataan.

Data dan informasi terangkum, jelas dia, Kecamatan Babalan bencana terjadi di Desa Securai Utara, Securai Selatan, Teluk Meku, Pelawi Selatan, Kelurahan Brandan Barat dan Kelurahan Brandan Timur dengan total 22 rusak berat (rb), 74 rusak ringan (rr) dan 1 loods pasar rb di Desa Securai Utara.
Kecamatan Sei Lepan terjadi di Kelurahan Alur Dua, Kelurahan Alur Dua Baru, Kelurahan Sei Bilah dan Kelurahan Sei Bilah Timur dengan perincian 30 rb dan 77 rr. Kecamatan Brandan Barat persisnya Desa Klantan 1 rumah rb dan 20 rr. “Ini data awal sementara, data yang valid masih akan kita tunggu paling lama besok (Selasa,8/5),” tutup Rizal.

Tidak kalah hebat terjadi di Aceh. Kalau kemarin, badai puting beliung menghajar Kecamatan Langsa Timur, kini giliran Kecatan Idi Tunang Aceh Timur yang dikunjungi badai ini, Minggu kemarin (6/5). Akibatnya, puluhan rumah warga hancur diobrak abrik.

Pantauan Rakyat Aceh (Group Sumut Pos), Senin (7/5) pagi, ada tiga desa di kecamatan yang porak poranda dilanda puting beliung, yakni rumah  Muhammad Idris Kades Desa Kemuneng, dengan kondisi atap rumahnya hancur, Keudai milik Ismail atapnya hancur, Doorsmer milik Anto ditimpa pohon bambu, sementara rumah milik Alamrhum Hasbi Idris warga Desa Kemuneng  ditimpa pohon rambutan dan pohon pinang dan rumah milik Khaidir juga atapnya rusak.

Sedangkan di Desa Seunubuk Buya,  rumah milik Sofyan Yusuf, rumah Rasyid Sarong, rumah Banta Cut Muhammad dan rumah Asnawi Rani,  semuanya mengalami kerusakan atap rumah.

Sedangkan di Desa Seunubok Drien hanya dua rumah yang rusak yakni rumah Basri dan rumah Nurjannah (50) seorang janda.
Menurut Muhammad Idris Kades Kemuneng, yang terjun ke lokasi menyebutkan kejadian tersebut terjadi saat hujan dan angin kencang melanda kawasan itu.”Kita belum melakukan pendataan berapa kerugian warga yang rumahnya rusak diterjang puting beliung. Namun musibah ini telah kita laporkan ke pihak kecamatan,” ujar Ibnu Sakdan.

Sementara daerah Sumatera Utara lainnya, Kabupaten Batubara, puluhan pohon besar tumbang di pinggir jalan lintas Sumatera (Jalinsum)  dan menimpa baliho, Minggu (6/5) malam. Pohon-pohon besar itu tumbang akibat terpaan angin kencang disertai hujan deras . Akibatnya,  jalur lalulinta s terganggu oleh pohon tumbang dan baliho yang rubuh.

Hingga berita ini diturunkan,baleho yang terletak di persimpangan Jalan PT Inalum belum juga diangkut.
Pantauan Metro (Group Sumut Pos) ,senin (7/5),beberapa titik pohon tumbang antara lain lintasan jalan menuju Inalum, Jalinsum Indrapura dan simpang Inalum.

Menurut warga, MMarbun, angin kencang dan hujan deras Minggu malam itu menumbangkan pohon dan baliho.(mag-4/smg/jpnn)
mengakayang sangat lebat,banyak pepohonan di wilayah kami ini tumbang,kami sangat khawatir apabila kembali terjadi seperti ini sangat menggangu pengguna jalan,kami mohon kepada pemerintah kabupaten dinas  lingkungan hidup agar memangkas pohon ini agar tidak nantinya menimpa pengguna jalan,katanya kemetro.

Sementara,di indrapura,akibat dari kencangnya angin yang menumbangkan pohon dimana akhirnya menimpa jalur kabel telepon yang menghalangi jalinsum dan nyaris menimpa gubuk warga sudah dapat di bersihkan oleh warga.ck/1.

Sementara itu, puluhan rumah penduduk di Dusun Calok Geulima Gampong Jawa kawasan Kota Idi Rayeuk Aceh Timur, terendam air laut pasang purnama.  Ketinggian air rata-rata antara 10-30 centimeter  dalam rumah warga. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun dan dua kali setiap bulan selalu terjadi.

Pantauan Rakyat Aceh, Senin (7/5) siang, di kawasan Calok Geulima persisnya di belakang pusat pasar Kota Idi, terlihat sepanjang lorong III Dusun Calok Geulima dan di dalam rumah penduduk dikepung air asin yang bersumber dari sungai Idi. Meluapnya sungai Idi tak hanya berimbas terhadap puluhan rumah di Lorong III Calok Geulima, tetapi lebih dari tiga hektar areal pertambakan budidaya bandeng di desa itu ikut karam. (mag4/yas)
Sehingga ikan peliharaan warga kembali ke laut.

Menurut, M. Hasyem (68) warga setempat, saat ditemui Rakyat Aceh, menyebutkan, kawasan rumahnya bahkan dalam rumah miliknya, sudah sering direndam air pasang purnama. Dia mengaku rumahnya karam akibat pasang purnama,kemarin sejak pukul 10.00 wib.
“Kondisi seperti ini telah bertahun kami rasakan. Air yang masuk ke kawasan ini karena meluapnya sungai Idi Rayeuk yang tidak mempunyai tanggul,” ujar M. Hasyem.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/