KARO, SUMUTPOS.CO – Fasilitas Lapangan Bola Samura saat ini banyak diminati masyarakat untuk berolah raga. Sarana ini juga dimanfaatkan masyarakat sebagai wadah membuang rasa jenuh dari rutinitas sepanjang hari yang cukup melelahkan pikiran dan jasmani. Namun hal ini menjadi sia-sia, karena bukan kenyamanan yang mereka dapatkan bersama masyarakat lainnya dalam melakukan joging, lari, bermain sepak bola, untuk mencari keringat demi kesehatan tubuh.
Hal ini dikatakan salah seorang warga yang setiap sore berolah raga di lapangan Samura. Pasalnya, fasilitas kamar mandi yang dikelola Dispora ini jarang dialiri air. Mirisnya, ada 6 pintu kamar mandi, semuanya tidak ada air. Padahal, bak penampungan air sumur bor jelas terlihat di atas bangunan kamar mandi.
“Kami warga ingin mau sehat, tapi melihat kamar mandi jorok. Seolah-olah dinas terkait tidak peduli. Anehnya lapangan ini sering dipakai Pemkab Karo untuk acara upacara kenegaraan,” kesal Elsa br Ginting (44).
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH saat meninjau lapangan bola Samura, Selasa (7/5) sangat terkejut melihat kondisi itu.
Kamar mandinya menyedihkan, dimana-mana semua kamar mandi jorok, air sumur bor mati (tidak berfungsi) , air dalam bak kosong, lantai kamar mandi jorok, kumuh ditambah botol aqua dan plastik berserakan dekat lubang WC.
Menyikapi ini, Bupati Karo melalui stafnya mengontak pihak Dispora Kab. Karo agar datang ke Lapangan Samura, dan menyuruh dua mobil dinas damkar untuk melakukan penyemprotan air pembersihan sekaligus mengisi air kedalam bak penampungan.
Ke depannya, bupati meminta Dispora Karo untuk memperbaiki kamar mandi yang sebenarnya,agar warga yang sedang berolah raga dan beraktivitas lainnya tidak menggerutu lagi dan kecewa. Dia Mencontohkan saat kencing dan BAB, air tidak ada.
Terkelin pun mengintruksikan Kepala Dispora Robert perangin Angin melalui sekretarisnya Pimpin Bangun, agar segera rapatkan, untuk kamar mandi dibobol setengah dari kondisi sekarang ini, agar lebih terang. Selain itu, sambung Terkelin, meminta agar tempat ganti pakaian dan kaca dipasang. (deo/han)