DAIRI, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Komisi 2 DPR-RI, Junimart Girsang, peduli kampung halaman dan pendidikan anak sebagai generasi penerus Kabupaten Dairi.
Ketua Relawan Junimart Girsang, Acun Hasiholan Sianturi mengatakan, bentuk kepedulian Junimart terhadap kampung halaman telah ditunjukkan dengan menggiring bantuan pemerintah pusat kepada masyarakat Kabupaten Dairi.
Begitu juga bantuan dana pribadi, sudah sangat banyak diberikan bagi masyarakat, khususnya di daerah pemilihan Sumatera Utara (Dapil Sumut) 3.
Dan kali ini, melalui dana pribadi, Junimart membantu anak sekolah dari keluarga yang kurang mampu di Desa Lau Sireme, Kecamatan Tigalingga, untuk kesinambungan pendidikan anak tersebut.
Acun mengatakan, Tim Relawan Junimart mendapat informasi dari Ester Sinaga, guru SD di Desa Lau Sireme, Kecamatan Tigalingga.
Ada siswa membutuhkan perhatian khusus guna kesinambungan pendidikan.
Siswa dimaksud atas nama Agus Tambunan, pelajar kelas 5 SD. Tentu, Agus bernasib serupa dengan abangnya, Andika Tambunan, pelajar SMPN 2 Tigalingga, dan adiknya Tio Tambunan, siswa kelas 4 SD.
“Seragam sekolah mereka adalah pemberian warga. Terkadang, celana longgar lantaran size (ukuran) tidak sesuai,” jelas Ester.
“Pak Junimart Girsang dan relawan, tolong bantu mereka. Layakkan mereka agar punya seragam, buku, dan alat tulis yang setara dengan temannya. Sehingga lebih bersemangat menimba ilmu,” harap Ester.
Disampaikan Ester, dia terenyuh lantaran kerap melihat Agus duduk menyendiri dan minder. Saat makan siang, bontot berisi sayur, sambal,tanpa ikan atau hanya ikan asin bakar. Kasihan,” katanya lagi.
“Saya pernah rekam, Agus makan siang hanya nasi putih dan ikan asin yang dibakar,” imbuhnya.
Ibu sang anak, Satiaman boru Panggabean mengatakan, kondisi ekonomi keluarganya memang sangat berat. Suaminya, Marihot Tambunan kurang sehat. Satiaman bekerja ke ladang warga dengan upah Rp60 ribu per hari.
“Tidak ada ladang. Saya hanya kerja upahan untuk menghidupi keluarga berikut 4 anak. Rp80 ribu sehari, kotor,” bebernya.
Dia juga mengatakan, jarang memberi jajan ke anak. Terkadang hanya Rp1.000 kalau ke sekolah. Menurut Satiaman, putranya Andika memang gigih cari uang untuk membantu orang tua. Terkadang bersihkan rumah warga, jual beras, panjat duku, kutip cokelat, dan lainnya. Biaya LKS Rp180 ribu diperoleh Andika lewat kerja-kerja tersebut.
Acun mengatakan, begitu menerima informasi dari Ester. Tim Relawan Junimart Girsang (RJG) menerima petunjuk agar tim mengunjungi keluarga.
“Pak Junimart akan membantu demi kesinambungan sekolah anak-anak dari keluarga kurang mampu itu,” kata Acun.
Dan langkah awal, sebut Acun, tim telah menyerahkan bantuan pangan dan buku tulis. Selanjuthya, seragam dan lainnya akan disediakan sebagai wujud kepedulian ke kampung halaman dan keluarga kurang mampu yang sangat membutuhkan. (rud/saz)