26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SMA Santo Mikhael Pangururan Terbakar

SAMOSIR-SMA Santo Mikhael Pangururan Samosir terbakar, Minggu pagi, (7/10) sekitar pukul 9.30 WIB.  Api berasal  dari  gedung tua, gereja Katolik yang lama. Tidak ada korban jiwa dalam amuk si jago merah ini, namun kerugian ditaksir Rp2 miliar.

Amatan wartawan koran ini, posisi bangunan tua yang terbakar itu diapit gedung SMP Budi Mulia, Aula Paroki Santo Mikhael dan SMA Santo Mikhael. Selama ini gedung tua itu dipakai sebagai tempat tinggal tukang. Dari gedung inilah api merambat ke gedung sekolah.

Kebakaran tersebut membuat warga Pangururan sekitar berhamburan ke lokasi. Dan jemaat Katolik Paroki Pangururan yang sedang mengikuti ibadah berhamburan keluar. Untuk mengantisipasi meluasnya api terlihat beberapa masyarakat mencoba mengeluarkan beberapa bahan yang gampang terbakar seperti kursi dan meja dari ruangan lain.

Masyarakat bahu membahu mengevakuasi barang-barang yang ada di ruangan kelas SMP Budi Mulia. Sementara di halaman SMA Santo Mikhael, warga bahu membahu menyiram plafon, menjebol atap ruangan yang sudah menjalar api agar tidak merembes lebih parah. Masyarakat terpaksa melempar meja dan kursi dari ruang belajar dari lantai II agar benda-benda tersebut tidak ikut terbakar. Namun api cepat merambat dan mulai  (gudang) membakar plafon di lantai II, akibat dinding gereja tua rubuh ke arah dinding gedung SMA Santo Mikhael. Ruangan perpustakaan dan laboratorium komputer mulai terbakar dan menjalar ke ruangan lain. Satu unit mobil pemadam kebakaran Kecamatan Pangururan tidak mampu memadamkan api tersebut. Sementara mobil damkar dari Kecamatan Nainggolan dan Kecamaan Simanindo membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai di Pangururan. Warga tidak hanya tinggal diam. Semua bekerjasama memadamkan api ataupun evakuasi. Bahkan truk milik Budiman Situmorang yang sedang mngangkut air juga berpartisipasi memadamkan api. Sekitar pukul 11 WIB api dapat dipadamkan.

Wakil Kepala Sekolah SMA Santo Drs. Pardingotan Sitanggang mengatakan bahwa kebakaran tersebut telah menghanguskan empat ruangan dan dua ruangan rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kerugian diperkirakan Rp2 miliar.

“Atas nama sekolah, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh masyarakat dan juga kepada Bapak Budiman Situmorang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran dn Pemkab Samosir serta aparat kepolisian,’ ujar Pardingotan. (mag -20)

SAMOSIR-SMA Santo Mikhael Pangururan Samosir terbakar, Minggu pagi, (7/10) sekitar pukul 9.30 WIB.  Api berasal  dari  gedung tua, gereja Katolik yang lama. Tidak ada korban jiwa dalam amuk si jago merah ini, namun kerugian ditaksir Rp2 miliar.

Amatan wartawan koran ini, posisi bangunan tua yang terbakar itu diapit gedung SMP Budi Mulia, Aula Paroki Santo Mikhael dan SMA Santo Mikhael. Selama ini gedung tua itu dipakai sebagai tempat tinggal tukang. Dari gedung inilah api merambat ke gedung sekolah.

Kebakaran tersebut membuat warga Pangururan sekitar berhamburan ke lokasi. Dan jemaat Katolik Paroki Pangururan yang sedang mengikuti ibadah berhamburan keluar. Untuk mengantisipasi meluasnya api terlihat beberapa masyarakat mencoba mengeluarkan beberapa bahan yang gampang terbakar seperti kursi dan meja dari ruangan lain.

Masyarakat bahu membahu mengevakuasi barang-barang yang ada di ruangan kelas SMP Budi Mulia. Sementara di halaman SMA Santo Mikhael, warga bahu membahu menyiram plafon, menjebol atap ruangan yang sudah menjalar api agar tidak merembes lebih parah. Masyarakat terpaksa melempar meja dan kursi dari ruang belajar dari lantai II agar benda-benda tersebut tidak ikut terbakar. Namun api cepat merambat dan mulai  (gudang) membakar plafon di lantai II, akibat dinding gereja tua rubuh ke arah dinding gedung SMA Santo Mikhael. Ruangan perpustakaan dan laboratorium komputer mulai terbakar dan menjalar ke ruangan lain. Satu unit mobil pemadam kebakaran Kecamatan Pangururan tidak mampu memadamkan api tersebut. Sementara mobil damkar dari Kecamatan Nainggolan dan Kecamaan Simanindo membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai di Pangururan. Warga tidak hanya tinggal diam. Semua bekerjasama memadamkan api ataupun evakuasi. Bahkan truk milik Budiman Situmorang yang sedang mngangkut air juga berpartisipasi memadamkan api. Sekitar pukul 11 WIB api dapat dipadamkan.

Wakil Kepala Sekolah SMA Santo Drs. Pardingotan Sitanggang mengatakan bahwa kebakaran tersebut telah menghanguskan empat ruangan dan dua ruangan rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kerugian diperkirakan Rp2 miliar.

“Atas nama sekolah, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh masyarakat dan juga kepada Bapak Budiman Situmorang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran dn Pemkab Samosir serta aparat kepolisian,’ ujar Pardingotan. (mag -20)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/