29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

DPRD Minta Bupati Desak Kementan RI Tambah Kuota Pupuk Bersubsidi di Dairi

Ketua Komisi B DPRD Dairi, Carles Tamba.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi B DPRD Dairi meminta Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu supaya terus mendesak Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) untuk penambahan (realokasi) pupuk bersubsiidi untuk Kabupaten Dairi.

Desakan itu disampaikan anggota DPRD Dairi Carles Tamba saat ditemui di gedung DPRD, Senin (7/10).

Menurut wakil rakyat yang membidangi pertanian ini, para petani khususnya di Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember serta Tanah Pinem merupakan penghasil jagung terbesar untuk Dairi.

Dan saat ini, lanjut Carles, umur komoditas sudah berusia 3 minggu serta 1-2 bulan yang sangat membutuhkan pemupukan. “Jika tidak segera dilakukan pemupukan, tidak tertutup kemungkinan petani akan gagal panen,”terang Carles.

Anggota fraksi Golkar itu menegaskan, kuota pupuk bersubsidi tahun 2019 untuk Kabupaten Dairi telah habis sejak bulan Juni 2019.

Bupati melalui Dinas Pertanian telah 3 kali membuat usulan realokasi, yakni bulan Juli-September 2019. Tetapi, memasuki bulan September ini pupuk kembali habis sehingga petani kesulitan mendapatkan pupuk.

“Seharusnya berdasarkan realokasi yang sudah 3 kali dilakukan, bupati bisa lebih awal membuat usulan kembali supaya kejadian serupa tidak terjadi,”tandasnya.

Meski pun Bupati Eddy KA Berutu pernah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah gudang milik produsen pupuk, lanjut Carles, lebih penting lagi jika Bupati mendesak Kementerian Pertanian untuk segera merealisasikan penambahan kuota pupuk bersubsidi tersebut. (rud/han)

Ketua Komisi B DPRD Dairi, Carles Tamba.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi B DPRD Dairi meminta Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu supaya terus mendesak Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) untuk penambahan (realokasi) pupuk bersubsiidi untuk Kabupaten Dairi.

Desakan itu disampaikan anggota DPRD Dairi Carles Tamba saat ditemui di gedung DPRD, Senin (7/10).

Menurut wakil rakyat yang membidangi pertanian ini, para petani khususnya di Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember serta Tanah Pinem merupakan penghasil jagung terbesar untuk Dairi.

Dan saat ini, lanjut Carles, umur komoditas sudah berusia 3 minggu serta 1-2 bulan yang sangat membutuhkan pemupukan. “Jika tidak segera dilakukan pemupukan, tidak tertutup kemungkinan petani akan gagal panen,”terang Carles.

Anggota fraksi Golkar itu menegaskan, kuota pupuk bersubsidi tahun 2019 untuk Kabupaten Dairi telah habis sejak bulan Juni 2019.

Bupati melalui Dinas Pertanian telah 3 kali membuat usulan realokasi, yakni bulan Juli-September 2019. Tetapi, memasuki bulan September ini pupuk kembali habis sehingga petani kesulitan mendapatkan pupuk.

“Seharusnya berdasarkan realokasi yang sudah 3 kali dilakukan, bupati bisa lebih awal membuat usulan kembali supaya kejadian serupa tidak terjadi,”tandasnya.

Meski pun Bupati Eddy KA Berutu pernah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah gudang milik produsen pupuk, lanjut Carles, lebih penting lagi jika Bupati mendesak Kementerian Pertanian untuk segera merealisasikan penambahan kuota pupuk bersubsidi tersebut. (rud/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/