25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Hadiri Panen Perdana PSR Gapoktan Amanah, Darma: Sasaran 2021 Seluas 400 Hektare

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.Co – Panen perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dihadiri langsung Bupati Serdangbedagai (Sergai) Darma Wijaya, dan Wakil Bupati Sergai Adlin Umar Yusri Tambunan di Kutapinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Rabu (6/10). Pendanaan Program PSR ini merupakan inisiasi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Amanah, Desa Kutapinang.

Ilustrasi.

Adanya skema dana hibah bagi Program PSR ini, menurut Darma merupakan kabar baik untuk sektor perkebunan di Kabupaten Sergai, terutama sebagai solusi dari masalah permodalan ketika pekebun memasuki tahapan replanting atau peremajaan.

“Masalah modal membuat petani sawit tidak mampu membeli bibit unggul yang bersertifikat. Ini tentu berpengaruh terhadap produktivitas yang menjadi lebih rendah dan turut pula berpengaruh pada pendapat yang minim. Dengan program yang digagas oleh BPDPKS ini, petani kemudian diwajibkan menanam kelapa sawit jenis unggul bersertifikat. Kemudian melaksanakan good agricultural practice, serta harus menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit,” ungkap Darma.

Darma pun menjelaskan, lewat Program PSR, petani sawit akan memperoleh hasil produksi yang lebih tinggi, sehingga harga tandan buah segar (TBS) menjadi lebih baik pula, karena dijual ke pabrik pengolahannya langsung. Dan hal ini akan berdampak pada kesejahteraan petani, sekaligus menjadi bukti, pemerintah bisa hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Intensifikasi adalah kebijakan yang dilaksanakan saat ini, dan produksi dapat ditingkatkan tanpa harus menambah luas lahan tanam. Tanaman baru ditujukan untuk proses peremajaan yang menyasar tanaman tua, atau yang produksinya rendah karena penggunaan bibit tak unggul,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejak 2017, Kabupaten Sergai sudah memperoleh 20 rekomendasi teknis dengan capaian luasan 1.608,91 hektare, dan dana yang sudah dialokasikan BPDPKS mencapai Rp43.494.593,500. Satu kelompok tani yang mendapat rekomendasi adalah Gapoktan Amanah. Rekomendasi teknis tersebut, berasal dari Direktoral Jendral Perkebunan dengan jumlah 42 pekebun, luasan areal mencapai 53.555 hektare. Namun menurut Darma, dalam perjalanannya, ada 12 pekebun yang mengundurkan diri dengan alasan waktu tunggu yang terlalu lama.

“Pada 2018 awal, benih kelapa sawit yang ditanam hanya untuk 35.731 hektare, dengan jumlah pekebun sebanyak 30 orang. Lewat panen perdana ini, kami berharap, produksi kelapa sawit di Gapoktan Amanah bisa semakin tinggi. Semoga Program PSR ini bisa berlangsung dengan lancar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hal yang sama juga diharapkan dapat dirasakan oleh kelompok tani lainnya. Ditargetkan pada 2021, Sergai dapat melaksanakan Program PSR dengan sasaran seluas 400 hektare,” harapnya.

Dia pun mengimbau, agar para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) difungsikan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan tatacara panen yang baik kepada para pekebun di Kabupaten Sergai. Darma juga mengapresiasi seluruh pihak yang berperan dan mendukung terlaksananya program ini, terkhusus kepada BPDPKS di Dinas Pertanian Kabupaten Sergai, Dinas Perkebunan Sumut, serta Gapoktan Amanah yang dibina oleh Kepala Desa Kuta Pinang, dan PT PD Paya Pinang. (ian/saz)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.Co – Panen perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dihadiri langsung Bupati Serdangbedagai (Sergai) Darma Wijaya, dan Wakil Bupati Sergai Adlin Umar Yusri Tambunan di Kutapinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Rabu (6/10). Pendanaan Program PSR ini merupakan inisiasi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Amanah, Desa Kutapinang.

Ilustrasi.

Adanya skema dana hibah bagi Program PSR ini, menurut Darma merupakan kabar baik untuk sektor perkebunan di Kabupaten Sergai, terutama sebagai solusi dari masalah permodalan ketika pekebun memasuki tahapan replanting atau peremajaan.

“Masalah modal membuat petani sawit tidak mampu membeli bibit unggul yang bersertifikat. Ini tentu berpengaruh terhadap produktivitas yang menjadi lebih rendah dan turut pula berpengaruh pada pendapat yang minim. Dengan program yang digagas oleh BPDPKS ini, petani kemudian diwajibkan menanam kelapa sawit jenis unggul bersertifikat. Kemudian melaksanakan good agricultural practice, serta harus menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit,” ungkap Darma.

Darma pun menjelaskan, lewat Program PSR, petani sawit akan memperoleh hasil produksi yang lebih tinggi, sehingga harga tandan buah segar (TBS) menjadi lebih baik pula, karena dijual ke pabrik pengolahannya langsung. Dan hal ini akan berdampak pada kesejahteraan petani, sekaligus menjadi bukti, pemerintah bisa hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Intensifikasi adalah kebijakan yang dilaksanakan saat ini, dan produksi dapat ditingkatkan tanpa harus menambah luas lahan tanam. Tanaman baru ditujukan untuk proses peremajaan yang menyasar tanaman tua, atau yang produksinya rendah karena penggunaan bibit tak unggul,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejak 2017, Kabupaten Sergai sudah memperoleh 20 rekomendasi teknis dengan capaian luasan 1.608,91 hektare, dan dana yang sudah dialokasikan BPDPKS mencapai Rp43.494.593,500. Satu kelompok tani yang mendapat rekomendasi adalah Gapoktan Amanah. Rekomendasi teknis tersebut, berasal dari Direktoral Jendral Perkebunan dengan jumlah 42 pekebun, luasan areal mencapai 53.555 hektare. Namun menurut Darma, dalam perjalanannya, ada 12 pekebun yang mengundurkan diri dengan alasan waktu tunggu yang terlalu lama.

“Pada 2018 awal, benih kelapa sawit yang ditanam hanya untuk 35.731 hektare, dengan jumlah pekebun sebanyak 30 orang. Lewat panen perdana ini, kami berharap, produksi kelapa sawit di Gapoktan Amanah bisa semakin tinggi. Semoga Program PSR ini bisa berlangsung dengan lancar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hal yang sama juga diharapkan dapat dirasakan oleh kelompok tani lainnya. Ditargetkan pada 2021, Sergai dapat melaksanakan Program PSR dengan sasaran seluas 400 hektare,” harapnya.

Dia pun mengimbau, agar para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) difungsikan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan tatacara panen yang baik kepada para pekebun di Kabupaten Sergai. Darma juga mengapresiasi seluruh pihak yang berperan dan mendukung terlaksananya program ini, terkhusus kepada BPDPKS di Dinas Pertanian Kabupaten Sergai, Dinas Perkebunan Sumut, serta Gapoktan Amanah yang dibina oleh Kepala Desa Kuta Pinang, dan PT PD Paya Pinang. (ian/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/