DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, terus berkomitmen melakukan pengendalian inflasi. Berbagai program untuk ketahanan pangan terus digulirkan pemerintah daerah untuk menjaga ketersedian komoditas pemicu inflasi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Aryanto Tinambunan, Rabu (7/12) memgatakan, komitmen pengendalian inflasi disampaikan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu belum lama ini.
Aryanto mengatakan, untuk pengendalian inflasi dimaksud, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu menyampaikan, menerapkan strategi program 4 K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Keempat strategi ini dilakukan sebagai upaya menekan inflasi di tahun 2022, akibat peningkatan tekanan harga yang bersumber dari komoditas inflasi komponen bergejolak (volatile food), jelasnya.
Selanjutnya, kata Aryanto, program pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) sistem Agri Unggul di Kecamatan Parbuluan. Pencangan di lahan seluas 22 hektare untuk komoditas cabai, telah dilakukan Bupati Dairi, Eddy KA Berutu bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi pada, 21 November 2022 lalu.
Aryanto menyebut, Pemkab Dairi berkomitmen dan sangat mendukung sinergi pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk meredam gejolak inflasi dari komoditas volatile food dimaksud.
Menurut bupati, kata Aryanto, KPT ekosistim Agri Unggul nantinya diarahkan menjadi kawasan integrated farming dengan mendorong kelembagaan petani kedalam koperasi produsen.
Implementasi digital, pembiayaan permodalan petani melalui KUR Kluster dan peningkatan produksi di sisi hulu melalui pemberian sarana produksi (Saprodi), alat mesin pertanian (Alsintan) serta alat operasional lainnya kepada petani.
Pola pengembangan kerjasama pada KPT Ekosistem Agri Unggul Dairi ini melalui kerjasama kemitraan berbasis public private partnership yang menjalin kerjasama antara masyarakat petani melalui koperasi produsen Aur Dairi Botanikal dengan pihak swasta.
“Seperti PT Indofood, PT Pilar Group, PT Dairi Agri Farm, Bank Sumut, Bank BRI, PT Agrinoose, dan pihak pemerintah dalam hal ini dinas pertanian dan Dinas Perindagkop Dairi serta Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara,” paparnya.
Bupati juga menyebutkan, kata Aryanto, di samping bertujuan untuk pengendalian inflasi daerah, KPT Ekosistim Agri Unggul Dairi, dibangun untuk mensejahterakan masyarakat petani yang akibat krisis multidimensi sejak merebaknya Pandemi Covid-19 dan munculnya persoalan lain.
Misalnya, masalah seperti mahalnya pupuk, kesulitan bibit, mahalnya biaya modal melalui tengkulak dan tidak adanya jaminan harga sehingga harga jatuh pada saat panen raya sehingga kesemuanya menyulitkan dan merugikan petani.
Ekosistem Agri Unggul, juga menggandeng Bank Sumut dan Bank BRI penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Klaster dengan bunga subsidi 6%. “Termasuk juga mengajak mitra pihak swasta lain seperti Pemprov Sumut, Pemko Medan dan kabupaten lain untuk Penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD),” imbuhnya.
Kemudian untuk petani Gerakan urban farming melalui pemberian dan penanaman masal bibit cabai merah, perluasan klaster pangan binaan baru, penggunaan pupuk organik, pelaksanaan high level meeting koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi, pelaksanaan operasi pasar murah, penyaluran subsidi bantuan transportasi pengiriman komoditas pangan, serta sosialisasi dan edukasi belanja bijak.
Untuk meletakkan dasar yang kuat pertumbuhan KPT Ekosistim Agri Unggul, direncanakan pada, 9 Desember 2022 besok, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi akan melakukan pencanangan KPT komoditas Sorgum dan Jagung di Desa Laumil, Kecamatan Tigalingga.
Menurut bupati, lanjut Aryanto, Wamentan Harvick Hasnul Qolbi akan melakukan kunjungan kerja ke Dairi untuk rapat kerja sekaligus penanaman perdana demplot Sorgum dan jagung dimaksud.
Upaya ini untuk mempersiapkan Kabupaten Dairi memasuki 2023 yang dibayangi dengan resesi perekonomian dunia yang berpotensi mengurangi aktivitas perdagangan dunia terutama di negara maju akibat konflik geopolitik berkepanjangan, berisiko berlanjutnya gangguan rantai pasokan global yang berpotensi menahan import bahan baku dan batang modal, dengan optimisme untuk mensukseskan Visi Dairi Unggul yang mensejahterakan masyarakat.
Tahun 2023 nanti, katanya, direncanakan pembangunan beberapa KPT lain di wilayah Dairi seperti Tanah Pinem melalui Keputusan Bupati Dairi Nomor 668/520/VIII/2022 tanggal 15 Agustus 2022 meliputi desa (Renun, Mangan Molih, Pamah, Tanah Pinem, Kempawa, Pasir Mbelang, dan Pasir Tengah seluas 4.124 hektare dengan komoditi Jagung, Kacang Kedelai dan buah-buahan.
Menurut dia, program KPT seluas 1.300 hektare didukung oleh program dari Asian Development Bank (ADB) untuk hortikultura dan buah-buahan, pembukaan Sistim Resi Gudang untuk kopi jagung dan bawang, disamping terus memperbaiki infrastruktur dan konektivitas ke sentra-sentra produksi pertanian. (rud/azw)