26 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

KLHK Beli dan Olah Hasil Petani Hutan untuk Diberikan Gratis ke RS Rujukan Covid-19

SERAHKAN: UPT Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera saat menyerahkan 300 paket suplemen ke RS GL Tobing Tanjungmorawa, Rabu (8/4).
SERAHKAN: UPT Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera saat menyerahkan 300 paket suplemen ke RS GL Tobing Tanjungmorawa, Rabu (8/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui UPT Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera, membeli produk hasil usaha petani hutan yang berasal dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial se-Sumatera. Produk dari hasil petani hutan itu akan disalurkan kepada tenaga medis yang bertugas di garda terdepan penanganan virus Covid-19 Corona.

Khusus untuk Provinsi Sumatera Utara disiapkan sebanyak 1.000 paket produk herbal yang disalurkan ke rumah sakit rujukan pasien Corona seperti RSUP H Adam Malik Medan, RSUD dr Pringadi Medan, RSU Universitas Sumatera Utara, dan Rumah Sakit GL Tobing Tanjungmorawa, Rabu (8/4). “Produk-produk ini dibeli dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) binaan KLHK yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumbar dan Jambi. Dibagikan secara gratis kepada tenaga medis di rumah sakit yang sedang berjuang mengobati pasien Corona,’’ kata Plt Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera, Moamad Rizal Pahlevi SE MSi di Medan, kemarin.

Produksi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang dibagikan antara lain madu, rendang jamur tiram, minyak serai wangi, gula semut, daun mimba yang mengandung banyak vitamin C. Berbagai produk hasil petani hutan ini diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung banyak zat pendorong imunitas tubuh manusia yang diolah dari alam.

Dengan pendampingan melalui program perhutanan sosial, produk para petani hutan tersebut kini sudah dikemas lebih modern dan melalui teknologi pengolahan yang memenuhi standar layak konsumsi.

Produk juga telah diteliti secara ilmiah kandungan antioksidan dan pelbagai zat yang membantu meningkatkan imunitas tubuh manusia dari serangan mikroogranisme penyebab penyakit.

‘’Petani hutan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang terkena dampak dari pandemi Corona ini, dengan kami membeli produk usaha mereka diharapkan usaha yang telah dibangun tetap dapat berjalan dan Kami terus dorong petani hutan untuk meningkatkan produksinya, karena peminatnya juga semakin banyak. Dengan begitu ekonomi rakyat terus bergerak di tengah tantangan menghadapi pandemi Corona ini,’’ kata Rizal Pahlevi.

Untuk mendukung keberlangsungan produk dan meningkatkan kualitas petani hutan, KLHK melalui UPT Balai PSKL Wilayah Sumatera juga menyiapkan bantuan alat ekonomi produktif yang akan disebarkan kepada kelompok-kelompok tani hutan di wilayah binaan se-Sumatera.

Alat ekonomi produktif dimaksud berupa penunjang alat-alat kerja petani untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan kawasan hutan. Ini akan membantu ekonomi para petani hutan untuk tetap bertahan di masa-masa sulit menghadapi pandemi Corona. Adapun besaran anggaran yang disiapkan mencapai Rp14 miliar, berupa pengadaan 124 unit alat ekonomi produktif.

Dengan berbagai langkah ini diharapkan masyarakat mendapatkan nilai tambah produknya.

Selain itu Balai PSKL Wilayah Sumatera juga telah melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona diantaranya menyediakan tempat mencuci tangan di depan kantor, penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan kantor serta memberlakukan sistem kerjeja di rumah (WFH) bagi staf sesuai edaran dari Menteri LHK. (adz)

SERAHKAN: UPT Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera saat menyerahkan 300 paket suplemen ke RS GL Tobing Tanjungmorawa, Rabu (8/4).
SERAHKAN: UPT Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera saat menyerahkan 300 paket suplemen ke RS GL Tobing Tanjungmorawa, Rabu (8/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui UPT Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera, membeli produk hasil usaha petani hutan yang berasal dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial se-Sumatera. Produk dari hasil petani hutan itu akan disalurkan kepada tenaga medis yang bertugas di garda terdepan penanganan virus Covid-19 Corona.

Khusus untuk Provinsi Sumatera Utara disiapkan sebanyak 1.000 paket produk herbal yang disalurkan ke rumah sakit rujukan pasien Corona seperti RSUP H Adam Malik Medan, RSUD dr Pringadi Medan, RSU Universitas Sumatera Utara, dan Rumah Sakit GL Tobing Tanjungmorawa, Rabu (8/4). “Produk-produk ini dibeli dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) binaan KLHK yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumbar dan Jambi. Dibagikan secara gratis kepada tenaga medis di rumah sakit yang sedang berjuang mengobati pasien Corona,’’ kata Plt Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera, Moamad Rizal Pahlevi SE MSi di Medan, kemarin.

Produksi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang dibagikan antara lain madu, rendang jamur tiram, minyak serai wangi, gula semut, daun mimba yang mengandung banyak vitamin C. Berbagai produk hasil petani hutan ini diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung banyak zat pendorong imunitas tubuh manusia yang diolah dari alam.

Dengan pendampingan melalui program perhutanan sosial, produk para petani hutan tersebut kini sudah dikemas lebih modern dan melalui teknologi pengolahan yang memenuhi standar layak konsumsi.

Produk juga telah diteliti secara ilmiah kandungan antioksidan dan pelbagai zat yang membantu meningkatkan imunitas tubuh manusia dari serangan mikroogranisme penyebab penyakit.

‘’Petani hutan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang terkena dampak dari pandemi Corona ini, dengan kami membeli produk usaha mereka diharapkan usaha yang telah dibangun tetap dapat berjalan dan Kami terus dorong petani hutan untuk meningkatkan produksinya, karena peminatnya juga semakin banyak. Dengan begitu ekonomi rakyat terus bergerak di tengah tantangan menghadapi pandemi Corona ini,’’ kata Rizal Pahlevi.

Untuk mendukung keberlangsungan produk dan meningkatkan kualitas petani hutan, KLHK melalui UPT Balai PSKL Wilayah Sumatera juga menyiapkan bantuan alat ekonomi produktif yang akan disebarkan kepada kelompok-kelompok tani hutan di wilayah binaan se-Sumatera.

Alat ekonomi produktif dimaksud berupa penunjang alat-alat kerja petani untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan kawasan hutan. Ini akan membantu ekonomi para petani hutan untuk tetap bertahan di masa-masa sulit menghadapi pandemi Corona. Adapun besaran anggaran yang disiapkan mencapai Rp14 miliar, berupa pengadaan 124 unit alat ekonomi produktif.

Dengan berbagai langkah ini diharapkan masyarakat mendapatkan nilai tambah produknya.

Selain itu Balai PSKL Wilayah Sumatera juga telah melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona diantaranya menyediakan tempat mencuci tangan di depan kantor, penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan kantor serta memberlakukan sistem kerjeja di rumah (WFH) bagi staf sesuai edaran dari Menteri LHK. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/