BELAWAN-Hampir tujuh bulan pengerjaan proyek jalan di Simpang Kantor Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, tak kunjung rampung. Lambatnya proses pembetonan akses jalan dimaksud sudah mulai diresahkan banyak warga dan pelaku usaha. Hal ini disebabkan proyek Dinas PU Sumut itu kerap menimbulkan banjir akibat saluran drainase tersumbat.
“Lambat sekali pengerjaanya, sudah berbulan-bulan tak juga kunjung selesai. Sedangkan rumah warga dan warung setiap hari terendam akibat genangan air hujan tak mengalir, karena drainase tersumbat tanah timbun,” keluh, A Cai (34) warga Simpang Kantor Lingkungan I Kelurahan Pekan Labuhan, pada Sumut Pos, Selasa (7/5) kemarin.
Banjir yang timbul akibat dari genangan air itu juga berdampak pada terganggunya usaha milik warga. “Kita heran, padahal jalan yang dibeton di Simpang Kantor ini hanya 500 meter, tapi kenapa memakan waktu begitu lama,’’ katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan Anuarsyah (39) warga Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan. Menurut dia, yang paling dirugikan dengan lambannya proses pembangunan itu adalah warung kopi maupun toko milik warga yang berada persis di depan drainase itu.
“Setiap hari macet cukup panjang, belum lagi lumpur dan debu yang ditimbulkan akibat terlalu lama pengerjaanya selesai. Kalau pemerintah dan kontraktor tak peduli dengan keluhan warga, jangan salahkan kalau jalan ini nanti diblokir masyarakat,”ungkapnya.
Amatan Sumut Pos, tanah-tanah pengorekan badan jalan dengan menggunakan alat berat (beko) tampak menumpuk dan menyumbat jalannya air menuju ke saluran drainase. Sejumlah rumah maupun warung tampak tergenang air sisa hujan. Selain itu, penutupan akses jalan karena lambatnya proses pengerjaan juga menimbulkan kemacetan sepanjang lebih satu kilometer pada setiap harinya. (rul)