30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Rumah dan Workshop Panitia Pengadaan CCTV Digeledah

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Binjai terus mendalami, sekaligus mencari bukti-bukti lain dalam proses penyidikan dugaan korupsi pengadaan CCTV di Dinas Perhubungan Kota Binjai. Karenanya, penyidik kembali melakukan penggeledahan di dua lokasi terpisah, Selasa (8/6).

GELEDAH-Kasi Pidsus Kejari Binjai, Donnel Sitinjak (kiri) dan tim penyidik saat melakukan penggeledahan di workshop atau gudang sekaligus Kantor CV Citra Sandhya di Jalan Traktor, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.Teddy Akbari/SUMUT POS.

Penggeledahan yang dilakukan di rumah pribadi oknum panitia pengadaan yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen berinisial JP di Ridho Residence, Jalan Tengku Amir Hamzah, Kelurahan Jati Makmur, Binjai Utara dan workshop atau gudang pengerjaan CV Citra Sandhya.

Di Ridho Residence, penyidik datang turut didampingi Kepala Lingkungan I, Ganda Sirait. Sayangnya, penyidik tak berhasil masuk ke dalam rumah JP lantaran dalam keadaan kosong.

Informasi dirangkum, JP santer kabarnya telah melakukan pengurusan pindah kepegawaian. Langkah ini dilakukan JP diduga dalam upaya melarikan diri atau kabur.

Dugaan kabur JP menguat karena rumah dalam keadaan kosong. “Sekitar tiga tahun dia di sini. Saya tidak tahu di mana keberadaannya,” kata Kepala lingkungan setempat. “Dia di sini tinggal sama anak dan istri. Sudah ada sebulan belakangan tidak ada nampak memang (di rumah Ridho Residence),” tambah petugas pengamanan Ridho Residence yang turut mengetahui kedatangan tim penyidik.

Usai dari kediaman pribadi, penyidik juga mendatangi workshop atau gudang pengerjaan marka atau rambu jalan yang diduga milik JP di Jalan Traktor, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara. Sesampainya jaksa di lokasi, pekerja di workshop sekaligus Kantor CV Citra Sandhya terlihat kebingungan. “Mau ngapain ya pak,” kata pekerja kepada Kasi Pidsus, Donnel Sitinjak yang memimpin penggeledahan di dua lokasi terpisah tersebut.

“Kita akan melaksanakan penggeledahan terkait dugaan korupsi,” kata Donnel sembari menunjukkan surat perintah penggeledahan. Dengan diperbantukan Kepala Lingkungan XI, Jumsari, tim penyidik langsung masuk ruang penyimpanan dokumen. Donnel mengatakan, tim akan mencari dokumen-dokumen, terkait dengan pengadaan barang yang dilakukan pada Dinas tersebut.

“Kita mencari dokumen-dokumen, guna melengkapi penetapan sebagai tersangka,” kata dia.

CV Citra Sandhya disebut-sebut milik JP yang saat ini berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara Dishub Kota Binjai. “Saya kurang paham mengenai siapa yang punya. Tetapi, dari pengakuan pekerja, PNS Dishub (JP) yang punya perusahaan ini,” kata Jumsari di lokasi.

Dia mengatakan, setiap harinya gudang ini beroperasi mengerjakan rambu dan marka jalan. “Perusahaan ini setiap harinya mengerjakan rambu dan marka jalan. Saya belum pernah sekalipun ketemu dengannya (JP),” ujar Kepling yang sudah menjabat tiga tahun ini.

Terpisah, Kajari Binjai, M Husein Admaja mengatakan, saat ini pihaknya masih menghitung kerugian uang negara, terkait dengan dugaan korupsi pada pengerjaan pengadaan CCTV di Dinas Perhubungan. “Belum ada penetapan tersangka. Nanti hasil selesainya perhitungan kerugian uang negara terkait dengan kasus tersebut,” tandasnya.

Diketahui, oknum panitia pengadaan yang bertindak sebagai PPK berinisial JP santer kabarnya melakukan sendiri pengadaan CCTV yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Binjai. Kabar yang berembus kencang ini bukan sekadar isapan jempol belaka.

Pasalnya, Direktur CV AIM berinisial MS memberikan keterangan berbelit soal proyek pengadaan tersebut.

Penyidik saat ini tengah menunggu hasil penghitungan kerugian negara yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Binjai terus mendalami, sekaligus mencari bukti-bukti lain dalam proses penyidikan dugaan korupsi pengadaan CCTV di Dinas Perhubungan Kota Binjai. Karenanya, penyidik kembali melakukan penggeledahan di dua lokasi terpisah, Selasa (8/6).

GELEDAH-Kasi Pidsus Kejari Binjai, Donnel Sitinjak (kiri) dan tim penyidik saat melakukan penggeledahan di workshop atau gudang sekaligus Kantor CV Citra Sandhya di Jalan Traktor, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.Teddy Akbari/SUMUT POS.

Penggeledahan yang dilakukan di rumah pribadi oknum panitia pengadaan yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen berinisial JP di Ridho Residence, Jalan Tengku Amir Hamzah, Kelurahan Jati Makmur, Binjai Utara dan workshop atau gudang pengerjaan CV Citra Sandhya.

Di Ridho Residence, penyidik datang turut didampingi Kepala Lingkungan I, Ganda Sirait. Sayangnya, penyidik tak berhasil masuk ke dalam rumah JP lantaran dalam keadaan kosong.

Informasi dirangkum, JP santer kabarnya telah melakukan pengurusan pindah kepegawaian. Langkah ini dilakukan JP diduga dalam upaya melarikan diri atau kabur.

Dugaan kabur JP menguat karena rumah dalam keadaan kosong. “Sekitar tiga tahun dia di sini. Saya tidak tahu di mana keberadaannya,” kata Kepala lingkungan setempat. “Dia di sini tinggal sama anak dan istri. Sudah ada sebulan belakangan tidak ada nampak memang (di rumah Ridho Residence),” tambah petugas pengamanan Ridho Residence yang turut mengetahui kedatangan tim penyidik.

Usai dari kediaman pribadi, penyidik juga mendatangi workshop atau gudang pengerjaan marka atau rambu jalan yang diduga milik JP di Jalan Traktor, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara. Sesampainya jaksa di lokasi, pekerja di workshop sekaligus Kantor CV Citra Sandhya terlihat kebingungan. “Mau ngapain ya pak,” kata pekerja kepada Kasi Pidsus, Donnel Sitinjak yang memimpin penggeledahan di dua lokasi terpisah tersebut.

“Kita akan melaksanakan penggeledahan terkait dugaan korupsi,” kata Donnel sembari menunjukkan surat perintah penggeledahan. Dengan diperbantukan Kepala Lingkungan XI, Jumsari, tim penyidik langsung masuk ruang penyimpanan dokumen. Donnel mengatakan, tim akan mencari dokumen-dokumen, terkait dengan pengadaan barang yang dilakukan pada Dinas tersebut.

“Kita mencari dokumen-dokumen, guna melengkapi penetapan sebagai tersangka,” kata dia.

CV Citra Sandhya disebut-sebut milik JP yang saat ini berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara Dishub Kota Binjai. “Saya kurang paham mengenai siapa yang punya. Tetapi, dari pengakuan pekerja, PNS Dishub (JP) yang punya perusahaan ini,” kata Jumsari di lokasi.

Dia mengatakan, setiap harinya gudang ini beroperasi mengerjakan rambu dan marka jalan. “Perusahaan ini setiap harinya mengerjakan rambu dan marka jalan. Saya belum pernah sekalipun ketemu dengannya (JP),” ujar Kepling yang sudah menjabat tiga tahun ini.

Terpisah, Kajari Binjai, M Husein Admaja mengatakan, saat ini pihaknya masih menghitung kerugian uang negara, terkait dengan dugaan korupsi pada pengerjaan pengadaan CCTV di Dinas Perhubungan. “Belum ada penetapan tersangka. Nanti hasil selesainya perhitungan kerugian uang negara terkait dengan kasus tersebut,” tandasnya.

Diketahui, oknum panitia pengadaan yang bertindak sebagai PPK berinisial JP santer kabarnya melakukan sendiri pengadaan CCTV yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Binjai. Kabar yang berembus kencang ini bukan sekadar isapan jempol belaka.

Pasalnya, Direktur CV AIM berinisial MS memberikan keterangan berbelit soal proyek pengadaan tersebut.

Penyidik saat ini tengah menunggu hasil penghitungan kerugian negara yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/