LUBUKPAKAM-Pelaksanan pembangunan fly over menuju gerbang Bandara Kualanamu, dipastikan akan mengalami keterlambatan. Pasalnya ada sekira 120 meter masih diklaim ahli waris almarhum H Zakaria Bin Daiman sebagai miliknya belum diganti rugi.
Lahan yang dimaksud terletak di Dusun Mesjid Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin. “Kita akan berkerja sesuai dengan jadwal serta kondisi lapangan. Bila ada lahan yang belum dibebaskan, maka yang dikerjakan lahan yang tidak bermasalah,” bilang Kepala Proyek PT Hutama Karya Oberlin Tampubolon ketika ditemui di lokasi pembangunan fly over, Jumat (6/7) lalu.
Padahal, sesuai perencanaan pelaksanan pembangunan fly over dengan panjang sekira 1.300 m bakal selesai Oktober mendatang. Tetapi belum dibebaskanya lahan milik keluarga almarhum H Zakaria, dipastikan akan terjadi pemunduran jadwal.
Sejatinya, pekerjaan pembangunan fly over masuk tahap kedua dengan panjang sekitar 415 m. Pembangunan fly over tahap pertama sudah selesai dikerjakan sekitar 585 m. Masalah yang bakal dihadapi adanya lahan yang belum dibebaskan sekitar 120 m sehingga mempengaruhi terhadap sepanjang sekitar 280 m yang tersisa.
Secara terpisah, Kabid Pelaksana Balai Besar Jalan Nasional I Kementrian PU, Risman Sibarani, mengatakan untuk pembangunan jalan tol sudah ikat kontrak dengan perusahan asal negeri China. Tetapi, terkendala pembangunan fisiknya karena menunggu loan agreement sebesar Rp1,4 triliun dengan shering 10:90. Dimana 10 persen dari APBN dan 90 dari China (swasta).
Pembangunan jalur jalan tol Medan-Kualanamu itu membutuhkan waktu pembangunan tiga tahun, sehingga pada 2015 baru selesai dibangun. Sementara itu untuk jalur nontol atau arteri mulai dari Simpang Kayu Besar-Kualanamu, menurut Risman sudah bisa dirampungkan akhir 2012 kendati hanya bisa dibangun dua lajur. “Jalan arteri bisa selesai akhir 2012, walaupun belum seluruhnya sebanyak empat lajur, karena masalah pembebasan lahan yang belum selesai juga,” ujarnya.
Jalur arteri ini hingga kini belum bisa digenjot pembangunannya karena masih terkendala pembebasan lahan yang belum bisa diselesaikan. “Saat ini lahan yang belum direalisir (dibebaskan) 54 persen,” tambahnya.
Kepala PIU Angkasa Puara (AP) II Joko Waskito, bandara Kualanamu sudah rampung 83 persen, sehingga pada maret 2013 sudah bisa diresmikan. “Paling tidak Maret 2013 Bandara Kualanamu sudah dapat diresmikan,” terangnya.
Untuk pembangunan sendiri sudah memakan dana anggaran sebesar Rp5,5 triliun yang terbagi dari APBN sebesar Rp3,5 triliun dan dari PT Angkasa Pura II sebesar Rp2 triliun. diperhitungkan fase I stage I di Bandara Kualanamu akan mampu melayani kebutuhan per tahun 8 juta penumpang, 65 ribu ton kargo, serta pesawat sejenis B747-400 dengan jarak penerbangan langsung terjauh untuk penerbangan haji.
Sedangkan dalam rencana induk bandara tersebut diperkirakan jumlah penumpang fase I sebesar 10,1 juta, fase II 15,2 juta dan fase III sebesar 22,1 juta penumpang per tahun. Pembangunan terminal penumpang fase I stage I akan dibangun untuk menampung penumpang sebesar 8 juta penumpang per tahun dengan luas terminal 90 ribu meter per segi. (btr)