TAPUT, SUMUTPOS.CO – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tapanuli Utara membuka dialog nasional berbasis nilai-nilai kearifan lokal di aula mini Institute Agama Kristen Negeri (IAKN) Tapanuli Utara, Senin (8/7).
Kegiatan dialog ini dihadiri Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat, Bendahara Umum DPP KNPI Twedy Noviady Ginting, Reinhard Hutapea dari Akademisi dan organisasi kepemudaan, serta mahasiswa IAKN.
Dalam sambutannya, Sarlandy menyampaikan agar dialog nasional yang digelar berkualitas dengan konsep yang jelas.
“ Saya yakin dialog ini konsep membangun, sesuai visi misi Tapanuli Utara 5 tahun ini, yakni menjadi lumbung Sumber Daya Alam berkualitas, pangan dan wisata,” katanya.
Sebab, menurut dia, jika tujuannya pasti, akan menghasilkan perencanaan pembangunan di Tapanuli khusus Tapanuli Utara membangun.
“Jadi atas nama pemerintah, saya mengucapkan banyak terimakasih atas dialog ini. Semua kita harus semangat berjuang, karena rohnya ini adlaah bahwa kita adalah pejuang pembangunan, agar lepas dari pembodohan,” katanya.
Sarlandi pun berharap mahasiswa agar tidak segan-segan untuk mengetuk pintu pemerintah dalam berdialog. “ Saya, pak Bupati siap menerima adik-adik sekalian untuk berdialog demi membangun Tapanuli Utara ini,” katanya.
Selain itu, sambung Sarlandi, pemerintah juga siap dikritik oleh siapapun, asal dengan kritikan sehat.
“Jadilah anda menjadi sinar terang bagi rakyatmu, itulah kami,” ujarnya sembari menambahkan, “Jadi adik-adik juga harus mempunyai visi ke depan,” tutupnya sambil mengetuk mic tiga kali tandanya dialog dibuka.
Sementara, Twedy Noviady Ginting yang juga mantan Alumni GMNI berharap tujuan dialog dapat bersinergi dengan program pemerintah, mulai Program Nawacita Jilid kedua dan program pemerintah daerah.” Jadi kita harapkan para pemuda yang mendorong pemerintah,” katanya.
Dikatakan Twedy, Tapanuli Utara perlu dorongan kaum milenial ikut bersatu padu. Dicontohkannya, dari pertanian, untuk membangun sistem pertanian modern, harus menjadi unggulan. Dengan dapat memenuhi kebutuhan pasar hingga nasional.
Twedy melihat akses sistem pertanian modern di pemerintahaan Nawacita jilid kedua ini ada.
“Masalah akses, kita bisa lakukan dan itu sudah ada aksesnya,” katanya.
Selain pemuda, Twedy juga berharap visi dan misi pemerintah daerah tidak hanya di atas kertas, melainkan juga harus bisa mendorong standarisasi produknya. (mag-12/han)