Site icon SumutPos

Di Kisaran, Murid SD Diculik Lalu Diperkosa Pria Bercelana Gantung

Perkosaan anak-anak-ilustrasi
Perkosaan anak-anak-ilustrasi

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Seorang murid kelas VI SD di Kelurahan Selawan, Kisaran Timur, Melati, 11, bukan nama sebenarnya, jadi korban kejahatan seksual, Sabtu (8/8) pagi. Korban diculik, lalu diperkosa di bawah pohon sawit belakang Stadion Mutiara Kisaran.

Pagi itu, buah hati pasangan suami istri berinisial MI dan Sum ini berangkat dari rumahnya sekira pukul 7.00 WIB. Di tengah jalan dicegat seorang pria paruh baya. Ciri-cirinya berjenggot dan memakai celana panjang agak gantung. Pelaku datang dengan mengendarai sepedamotor.

Pagi itu, Melati dipaksa naik lalu dibawa jalan-jalan keliling kota Kisaran. Usai melakukan aksi bejatnya, lelaki itu kembali mengantarkan korban ke lokasi awal ketika korban dicegat di Jalan Husni Thamrin, persis di belakang Perguruan Muhammadiyah Kisaran, sekira pukul 9.30 WIB.

Korban yang saat itu tampak kebingungan terlihat tetangga dekat rumahnya dan membawanya pulang ke rumah. Sampai di rumah, ibu korban inisial Sum (39) heran melihat putri bungsunya pulang lebih awal. “Kenapa cepat pulang, nak?” tanya Sum kepada putrinya.

Wajah Melati pucat. Korban ketakutan. Kemudian Sum berusaha membujuk putrinya agar menceritakan apa yang dia alami. Lalu korban mengungkapkan bahwa dia mengalami kejadian pelecehan seksual. Mendengar kejujuran putri sulungnya, Sum syok bagaikan disambar petir di siang bolong.

Kemudian Sum bersama tetangganya itu berinisiatif membawa korban ke sekolahnya dan menceritakan apa yang telah dialami korban kepada gurunya.

Sesampainya di sekolah, Sum didampingi tetangganya menceritakan musibah yang dialami anaknya kepada Kepala SDN 010097 Kasmunir SPd MPd. Para guru yang mengajar di sekolah tersebut juga tampak shock mendengar musibah yang dialami murid mereka.

Lalu Kasmunir berkoordinasi dengan Kepala KUPT Kisaran Timur Ruskamil. Oleh Ruskamil, Kasmunir diminta agar ikut mendampingi korban Melati untuk membuat laporan pengaduan ke Polres Asahan.

Ketua Perlindungan Anak Asahan Alex Margolang begitu mendapat kabar tentang musibah itu dari Kepala KUPT Kisaran Timur Ruskamil langsung meluncur ke sekolah korban. 

Setelah mendengar pengakuan korban, Alex Margolang menuturkan kronologi kejadian, kepada koran ini. Pagi itu, korban hendak berangkat ke sekolah sekira pukul 7.00 WIB. Di tengah jalan dicegat lelaki paruh baya dengan ciri-ciri berjanggut, memakai celana gantung. Lalu diajak jalan-jalan seputar kota Kisaran. Kemudian dibawa ke sawit-sawit belakang stadion Mutiara Kisaran.

Di lokasi sepi itu, korban diancam bunuh. Saat itu korban sebenarnya sempat berupaya berontak. Bahkan berusaha berteriak. Namun korban tidak berdaya. Mulutnya dibekap. Kemudian pelaku melampiaskan nafsu bejatnya. “Cerita  ini dibeberkan korban di hadapan para guru-guru dan kepala sekolahnya,” beber Alex.(mar/dro/ray)

Exit mobile version