25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

45 Pelajar Kesurupan

Berlangsung Selama Dua Hari di SMP Negeri 8 Binjai Selatan

BINJAI-Dua hari terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 di Jalan Gunung Karang, Kelurahan Puji Dadi, Kecamatan Binjai Selatan dihantui kesurupan. Sedikitnya 45 pelajar mengalami kesurupan massal, Selasa (8/11).
Kesurupan pertama terjadi Senin (7/11) pagi, saat pelaksanaan upacara bendera di halaman sekolah. Sebanyak 30 pelajar jatuh pingsan, menangis, hingga menjerit histeris. Akibat kesurupan itu guru terpaksa meghentikan upacara guna menyadarkan pelajar yang kesurupan. Usai sadar, para siswa dipulangkan.

Keesokan harinya, kejadian serupa kembali terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Sedikitnya 15 pelajar sekolah itu jatuh pingsan, menangis dan meronta sambil menjerit histeris.

Kesurupan massal beruntun ini membuat guru dan pelajar lainnya panik, karena khawatir menjadi korban.
Guru SMP Negeri 8 Taufik mengatakan, kesurupan yang terjadi di sekolahnya itu sebenarnya sudah terjadi kali ketiga. Sebelumnya pernah tarjadi beberapa waktu lalu “Kesurupan seperti ini sudah tiga kali terjadi. Memang di sini ada pohon yang dihuni gundoruwo. Kalau sudah ada korban yang kena seperti ini, bisa nular ke yang lain,” kata Taufik di sela-sela kepanikan melihat anak didiknya kesurupan.

Para pelajar yang kesurupan dibawa ke ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Namun, karena jumlah pelajar yang cukup banyak, ruangan tersebut tidak dapat menampung seluruh siswa yang kesurupan. Sehingga, sebagaian siswa yang kesurupan dibawa ke musalah.

Takut jumlah para pelajar yang kesurupan semakain bertambah, akhirnya para guru mengambil inisiatif dengan memulangkan murid-muridnya. Disamping itu, para normal yang dipanggil pihak sekolah, terus berupaya menenangkan para pelajar yang kesurupan.

Syarifah Hanum, guru SMP Negeri 8 mengaku belum tahu sebab terjadinya kesurupan massal tersebut. “Saya belum tahu. Tapi, salah seorang siswa yang kesurupan, sempat mengatakan jangan diapa-apakan kucing hitam itu. Setelah itu, kejadian ini berbuntut panjang yang akhirnya menambah jumlah pelajar yang kesurupan. Untuk antisipasi bertambahnya jumlah kesurupan, kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal dari biasanya,” ujar Syarifah. (dan)

Berlangsung Selama Dua Hari di SMP Negeri 8 Binjai Selatan

BINJAI-Dua hari terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 di Jalan Gunung Karang, Kelurahan Puji Dadi, Kecamatan Binjai Selatan dihantui kesurupan. Sedikitnya 45 pelajar mengalami kesurupan massal, Selasa (8/11).
Kesurupan pertama terjadi Senin (7/11) pagi, saat pelaksanaan upacara bendera di halaman sekolah. Sebanyak 30 pelajar jatuh pingsan, menangis, hingga menjerit histeris. Akibat kesurupan itu guru terpaksa meghentikan upacara guna menyadarkan pelajar yang kesurupan. Usai sadar, para siswa dipulangkan.

Keesokan harinya, kejadian serupa kembali terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Sedikitnya 15 pelajar sekolah itu jatuh pingsan, menangis dan meronta sambil menjerit histeris.

Kesurupan massal beruntun ini membuat guru dan pelajar lainnya panik, karena khawatir menjadi korban.
Guru SMP Negeri 8 Taufik mengatakan, kesurupan yang terjadi di sekolahnya itu sebenarnya sudah terjadi kali ketiga. Sebelumnya pernah tarjadi beberapa waktu lalu “Kesurupan seperti ini sudah tiga kali terjadi. Memang di sini ada pohon yang dihuni gundoruwo. Kalau sudah ada korban yang kena seperti ini, bisa nular ke yang lain,” kata Taufik di sela-sela kepanikan melihat anak didiknya kesurupan.

Para pelajar yang kesurupan dibawa ke ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Namun, karena jumlah pelajar yang cukup banyak, ruangan tersebut tidak dapat menampung seluruh siswa yang kesurupan. Sehingga, sebagaian siswa yang kesurupan dibawa ke musalah.

Takut jumlah para pelajar yang kesurupan semakain bertambah, akhirnya para guru mengambil inisiatif dengan memulangkan murid-muridnya. Disamping itu, para normal yang dipanggil pihak sekolah, terus berupaya menenangkan para pelajar yang kesurupan.

Syarifah Hanum, guru SMP Negeri 8 mengaku belum tahu sebab terjadinya kesurupan massal tersebut. “Saya belum tahu. Tapi, salah seorang siswa yang kesurupan, sempat mengatakan jangan diapa-apakan kucing hitam itu. Setelah itu, kejadian ini berbuntut panjang yang akhirnya menambah jumlah pelajar yang kesurupan. Untuk antisipasi bertambahnya jumlah kesurupan, kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal dari biasanya,” ujar Syarifah. (dan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/