KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya aktivitas gunung Sinabung akhir-akhir ini menyebabkan peningkatan volume kubah lava yang terbentuk di puncak gunung.
Sejauh ini, diperkirakan volume kubah sudah mencapai sekitar dua juta meter kubik dengan semburan awan panas hingga mencapai 700 derajat celsius.
Hal ini disampaikan Pengamat Gunung Api Sinabung, Armen Putra saat dihubungi wartawan.
“Sampai saat ini pihak pengamat gunung api belum dapat mengukur volume kubah lava di puncak gunung dengan alat yang tersedia di kantor, karena puncak selalu ditutupi kabut. Namun berdasarkan amatan secara visual yang dapat dilihat di saat-saat tertentu, ditaksir sudah mencapai sekira dua juta meter kubik, “ungkapnya, Sabtu (7/11) kemarin.
Menurutnya, besarnya volume kubah lava sangat berpotensi terjadinya awan panas guguran. Karena letaknya sangat labil, maka guguran akan dipengaruhi dari dua sisi, yakni pergeseran atau pertambahan volume kubah lava dari dorongan magma dari perut bumi, dan munculnya gempa-gempa kecil di sekitar gunung maupun gempa Low Frekwensi dan gempa hybrid/fase banyak.
Meskipun status Sinabung masih berada pada level III (siaga), tapi tetap direkomendasikan jangan memasuki zona merah (red). “Berdasarkan peristiwa awan panas yang pernah terjadi di Desa Suka Meriah Kec. Payung dan Desa Gamber, Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, hendaknya masyarakat selalu tetap waspada,” jelas Armen.
Laporan pengamat Gunung Api Sinabung periode pengamatan sepekan terakhir, rata-rata terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter mengarah ke Timur dan Tenggara. (deo/han)
KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya aktivitas gunung Sinabung akhir-akhir ini menyebabkan peningkatan volume kubah lava yang terbentuk di puncak gunung.
Sejauh ini, diperkirakan volume kubah sudah mencapai sekitar dua juta meter kubik dengan semburan awan panas hingga mencapai 700 derajat celsius.
Hal ini disampaikan Pengamat Gunung Api Sinabung, Armen Putra saat dihubungi wartawan.
“Sampai saat ini pihak pengamat gunung api belum dapat mengukur volume kubah lava di puncak gunung dengan alat yang tersedia di kantor, karena puncak selalu ditutupi kabut. Namun berdasarkan amatan secara visual yang dapat dilihat di saat-saat tertentu, ditaksir sudah mencapai sekira dua juta meter kubik, “ungkapnya, Sabtu (7/11) kemarin.
Menurutnya, besarnya volume kubah lava sangat berpotensi terjadinya awan panas guguran. Karena letaknya sangat labil, maka guguran akan dipengaruhi dari dua sisi, yakni pergeseran atau pertambahan volume kubah lava dari dorongan magma dari perut bumi, dan munculnya gempa-gempa kecil di sekitar gunung maupun gempa Low Frekwensi dan gempa hybrid/fase banyak.
Meskipun status Sinabung masih berada pada level III (siaga), tapi tetap direkomendasikan jangan memasuki zona merah (red). “Berdasarkan peristiwa awan panas yang pernah terjadi di Desa Suka Meriah Kec. Payung dan Desa Gamber, Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, hendaknya masyarakat selalu tetap waspada,” jelas Armen.
Laporan pengamat Gunung Api Sinabung periode pengamatan sepekan terakhir, rata-rata terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter mengarah ke Timur dan Tenggara. (deo/han)