29 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Istri Siksa Suami hingga Tewas

SIANTAR- Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sudah tidak lagi didominasi kaum suami. Buktinya, di Asahan, sang suami malah jadi korban. Bahkan, siksaan sang istri hingga membuat nyawa suami melayang.

Adalah Hedo Br Siagian (37) warga Dusun V Desa Sukajadi Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan yang menjadi bintang utama dari peristiwa dimaksud. Rabu (8/2) sekira pukul 23.00 WIB, dia dan suami Riduan Toga Sitorus (37) bertengkar hebat. Tak puas dengan hujatan lewat kata, Hedo pun langsung mengambil pisau dan langsung menyerang suaminya. Entah apa yang terjadi malam itu, Riduan tampaknya tak melawan. Alhasil, jari kaki kiri Riduan teriris oleh pisau tersebut . Tak hanya itu, Hedo juga menusuk kaki kiri Riduan, tepatnya di belakang dengkul hingga darah membanjir.

Riduan langsung melarikan diri ke luar rumah sambil tergopoh-gopoh. Dia pun berteriak-teriak minta tolong. Warga yang ketepatan masih di warung yang berjarak 10 meter  langsung mendekati Riduan. Warga langsung saja mencoba melakukan pertolongan dengan mengikat kaki korban dengan maksud memberhentikan sementara darah yang ke luar.

Akan tetapi, Hedo belum puas. Seraya mengacungkan pisau dia mendakati Riduan yang sedang diselamatkan warga. Melihat Hedo mendekat, Riduan langsung berlari lagi. Tampaknya warga tak kuasa menahan pertengkaran berdarah keluarga tersebut. Riduan berlari sambil menyeret kaki kirinya yang tak berdaya itu menuju rumah adiknya. Sedikitnya, usaha Riduan harus menempuh jarak 50 meter.

Setelah tiba, korban langsung menggedor pintu rumah. Adiknya yang sudah tertidur langsung terbangun dan membuka pintu rumah. Saat itu juga, korban langsung memeluk adiknya seraya berkata, “Taruhon au marubat, mate nama au (bawa aku berobat, mau mati aku, Red).”

Sang adik yang kebingungan langsung membawa Riduan ke Klinik yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi. Selama perjalanan Riduan tidak sadarkan diri, sedangkan kakinya yang terkena tusukan terus mengeluarkan darah. Dan, belum sempat ditangani oleh perawat di klinik tersebut, Riduan sudah tidak bernyawa lagi.

Kepolisian Resort Asahan langsung turun ke lapangan dan membawa Hedo ke Polres Asahan. Awalnya, Hedo mengelak kalau dia telah menganiaya Riduan dengan pisau. Bahkan, ia mengaku bahwa Riduan tewas karena terkena pecahan botol di lantai. Akan tetapi, setelah polisi melakukan interogasi berjam-jam, akhirnya Hedo mengaku telah menikam korban dengan pisau belati. Namun motif pertengkaran di antara mereka belum berhasil dihimpun Metro Siantar (grup Sumut Pos).

Marhamin Sitorus (35) adik korban, saat ditemui di RS Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, Kamis (9/2) pukul 15.00 WIB mengatakan, Hedo memang kerap memukul Riduan. “Bahkan pernah korban tidak bisa jalan karena dengkul dicangkul oleh istrinya. Akan tetapi korban tidak pernah melakukan perlawanan ketika istrinya memukul, ia hanya diam dan membiarkan istrinya berbuat sesuka hati terhadapnya,” ujar Marhamin di rumahsakit terkait otopsi jenazah abangnya itu. Riduan anak ke-6 dari  7 bersaudara. Mereka dikaruniai lima orang anak.(mag-1/smg)

SIANTAR- Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sudah tidak lagi didominasi kaum suami. Buktinya, di Asahan, sang suami malah jadi korban. Bahkan, siksaan sang istri hingga membuat nyawa suami melayang.

Adalah Hedo Br Siagian (37) warga Dusun V Desa Sukajadi Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan yang menjadi bintang utama dari peristiwa dimaksud. Rabu (8/2) sekira pukul 23.00 WIB, dia dan suami Riduan Toga Sitorus (37) bertengkar hebat. Tak puas dengan hujatan lewat kata, Hedo pun langsung mengambil pisau dan langsung menyerang suaminya. Entah apa yang terjadi malam itu, Riduan tampaknya tak melawan. Alhasil, jari kaki kiri Riduan teriris oleh pisau tersebut . Tak hanya itu, Hedo juga menusuk kaki kiri Riduan, tepatnya di belakang dengkul hingga darah membanjir.

Riduan langsung melarikan diri ke luar rumah sambil tergopoh-gopoh. Dia pun berteriak-teriak minta tolong. Warga yang ketepatan masih di warung yang berjarak 10 meter  langsung mendekati Riduan. Warga langsung saja mencoba melakukan pertolongan dengan mengikat kaki korban dengan maksud memberhentikan sementara darah yang ke luar.

Akan tetapi, Hedo belum puas. Seraya mengacungkan pisau dia mendakati Riduan yang sedang diselamatkan warga. Melihat Hedo mendekat, Riduan langsung berlari lagi. Tampaknya warga tak kuasa menahan pertengkaran berdarah keluarga tersebut. Riduan berlari sambil menyeret kaki kirinya yang tak berdaya itu menuju rumah adiknya. Sedikitnya, usaha Riduan harus menempuh jarak 50 meter.

Setelah tiba, korban langsung menggedor pintu rumah. Adiknya yang sudah tertidur langsung terbangun dan membuka pintu rumah. Saat itu juga, korban langsung memeluk adiknya seraya berkata, “Taruhon au marubat, mate nama au (bawa aku berobat, mau mati aku, Red).”

Sang adik yang kebingungan langsung membawa Riduan ke Klinik yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi. Selama perjalanan Riduan tidak sadarkan diri, sedangkan kakinya yang terkena tusukan terus mengeluarkan darah. Dan, belum sempat ditangani oleh perawat di klinik tersebut, Riduan sudah tidak bernyawa lagi.

Kepolisian Resort Asahan langsung turun ke lapangan dan membawa Hedo ke Polres Asahan. Awalnya, Hedo mengelak kalau dia telah menganiaya Riduan dengan pisau. Bahkan, ia mengaku bahwa Riduan tewas karena terkena pecahan botol di lantai. Akan tetapi, setelah polisi melakukan interogasi berjam-jam, akhirnya Hedo mengaku telah menikam korban dengan pisau belati. Namun motif pertengkaran di antara mereka belum berhasil dihimpun Metro Siantar (grup Sumut Pos).

Marhamin Sitorus (35) adik korban, saat ditemui di RS Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, Kamis (9/2) pukul 15.00 WIB mengatakan, Hedo memang kerap memukul Riduan. “Bahkan pernah korban tidak bisa jalan karena dengkul dicangkul oleh istrinya. Akan tetapi korban tidak pernah melakukan perlawanan ketika istrinya memukul, ia hanya diam dan membiarkan istrinya berbuat sesuka hati terhadapnya,” ujar Marhamin di rumahsakit terkait otopsi jenazah abangnya itu. Riduan anak ke-6 dari  7 bersaudara. Mereka dikaruniai lima orang anak.(mag-1/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/