25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Tak Mendapat Pelayanan di RSUD Salak, Pasien Sesak Nafas Pulang

SALAK- Perlakuan tidak manusiawi diperagakan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salak. Soalnya, seorang pasien sesak nafas A br Berutu (75) tak digubris pihak rumah sakit saat beobat ke rumah sakit pemerintah daerah itu.

Menurut Nurmala br Zega, kepada Sumut Pos di rumahnya di Salak, Kamis (5/4), mengatakan, Rabu (4/4) lalu sekira pukul 17.00 WIB, mereka menumpang becak membawa ibu mertuanya A br Berutu (75) berobat ke RSUD Salak, karena menderita penyakit sesak nafas dan batuk.

Sesampainya di IGD rumah sakit, petugas menyarankan kepada keluarga supaya menunjukkan kartu berobat, apakah pasien sudah pernah berobat di rumah sakit dimaksud atau belum.

Kerena terburu-buru, kata Nurmala, mereka tidak sempat membawa kartu dimaksud. Oleh petugas menyarankan pihak keluarga pasien untuk terlebih dulu mengurus kartu berobat di piket masuk.

“Petugas piket menanyakan kartu berobat mertua saya dan saya jawab tidak ada dan tolong buatkan kartu berobat dan saya bersedia membayar segala biaya administrasi asal ibu mertua saya bisa diobati karena kondisinya cukup mengkwatirkan,” pinta Nurmala mengiba.

Tapi, lanjutnya, petugas piket tidak menghiraukan sehingga Nurmala kembali melihat mertuanya di ruang IGD. Melihat kondisi itu, salah seorang kerabatnya Pasusi Cibro emosi. Dengan nada kesal sempat meneriaki petugas piket. “Mentang-mentang kami datang dengan naik becak (orang susah) kalian tidak perdulikan,” teriak Pasusi Cibro sambil mengajak keluarganya membawa pulang pasien untuk berobat ke tempat lain.

Direktur RSUD Salak dr. Pintar Manihuruk saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kamis (5/4), mengaku, sangat kecewa terhadap tingkah laku anggotanya yang kurang tanggap dalam pelayanan terhadap pasien dan berjanji untuk menegur perawat yang bersangkutan.

“Saya mohon maaf kepada keluarga pasien atas pelayanan yang kurang baik di RSUD ini. Silahkan keluarga pasien kembali membawanya berobat ke sini,” pinta Pintar. (mag-14)

SALAK- Perlakuan tidak manusiawi diperagakan petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salak. Soalnya, seorang pasien sesak nafas A br Berutu (75) tak digubris pihak rumah sakit saat beobat ke rumah sakit pemerintah daerah itu.

Menurut Nurmala br Zega, kepada Sumut Pos di rumahnya di Salak, Kamis (5/4), mengatakan, Rabu (4/4) lalu sekira pukul 17.00 WIB, mereka menumpang becak membawa ibu mertuanya A br Berutu (75) berobat ke RSUD Salak, karena menderita penyakit sesak nafas dan batuk.

Sesampainya di IGD rumah sakit, petugas menyarankan kepada keluarga supaya menunjukkan kartu berobat, apakah pasien sudah pernah berobat di rumah sakit dimaksud atau belum.

Kerena terburu-buru, kata Nurmala, mereka tidak sempat membawa kartu dimaksud. Oleh petugas menyarankan pihak keluarga pasien untuk terlebih dulu mengurus kartu berobat di piket masuk.

“Petugas piket menanyakan kartu berobat mertua saya dan saya jawab tidak ada dan tolong buatkan kartu berobat dan saya bersedia membayar segala biaya administrasi asal ibu mertua saya bisa diobati karena kondisinya cukup mengkwatirkan,” pinta Nurmala mengiba.

Tapi, lanjutnya, petugas piket tidak menghiraukan sehingga Nurmala kembali melihat mertuanya di ruang IGD. Melihat kondisi itu, salah seorang kerabatnya Pasusi Cibro emosi. Dengan nada kesal sempat meneriaki petugas piket. “Mentang-mentang kami datang dengan naik becak (orang susah) kalian tidak perdulikan,” teriak Pasusi Cibro sambil mengajak keluarganya membawa pulang pasien untuk berobat ke tempat lain.

Direktur RSUD Salak dr. Pintar Manihuruk saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kamis (5/4), mengaku, sangat kecewa terhadap tingkah laku anggotanya yang kurang tanggap dalam pelayanan terhadap pasien dan berjanji untuk menegur perawat yang bersangkutan.

“Saya mohon maaf kepada keluarga pasien atas pelayanan yang kurang baik di RSUD ini. Silahkan keluarga pasien kembali membawanya berobat ke sini,” pinta Pintar. (mag-14)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/