25 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Gara-gara Berkas Bacaleg, PAN Sumut Dipimpin Plt

Soal kelengkapan berkas tidak hanya ‘menghambat’ Rudolf M Pardede, PAN Sumut pun menjadi partai yang tidak diverifikasi karena tidak memiliki berkas-berkas seperti BB1 sampai BB12. Hal tersebut menghembuskan kabar bahwa internal DPW PAN sedang dilanda konflik. Ujung-ujungnya, PAN Sumut pun berganti pucuk pimpinan.

Adalah Bara Hasibuan yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua DPW PAN Sumut. Tokoh PAN dari DPP itu menggantikan Syah Afandin alias Ondim. Ditengarai pergantian ini karena kisruh penyusunan daftar Bacaleg.

Informasi pergantian pucuk pimpinan PAN Sumut ini didengungkan seorang sumber. Bahkan, dia mengatakan, sebelum nama Bara Hasibuan muncul, Kamaluddin Harahap sempat disebut-sebut menggantikan adik Syamsul Arifin tersebut. “Ondim diganti, Plt PAN Sumut dipegang Bara (Hasibuan),” kata sumber itu.

Koordinator Wilayah PAN Sumut, Mulfachri Harahap, ketika dikonfirmasi tadi malam tidak membantah atau mengiyakan kabar tersebut. “Saya tidak ngomong ya,” katanya dari seberang telepon seluler.

Ketika didesak lebih jauh, Mulfachri Harahap mengelak dan mengatakan tidak bisa memberikan komentar lebih jauh. “Saya sedang di Bali, maaf ya,” katanya.

Pengamat Politik FISIP USU, Agus Suriadi menyampaikan bahwa sebenarnya apa terjadi pada PAN sesungguhnya terjadi juga pada partai-partai politik lainnya di Sumut menjelang Pemilu 2014. Terkesan seolah terjadi tarik-menarik kepentingan di tubuh DPW PAN Sumut. Hal tersebut terjadi menurut Agus lebih dikarenakan karena dinamika di tubuh PAN di Sumut sifatnya terbuka sedangkan partai lain tertutup ke publik.

“Itu hanya bagian dari dinamika parpol, hanya saja sekarang tinggal bagaimana PAN di sumut mampu mengelola dinamika tersebut,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa seharusnya dinamika yang terjadi ini harus disikapi oleh pimpinan DPW PAN Sumut. Jangan nantinya tarik menarik antara bacaleg PAN dan pengurus DPW PAN tidak sampai merusak citra PAN di mata pemilihnya. Ini jelas menunjukkan koordinasi antara elit-elit partai politik dengan para bacaleg seharusnya berjalan baik. Sehingga proses-proses politik yang akan terus berjalan ini jangan mengganggu kerja-kerja partai.
“Koordinasi antara bacaleg dan pimpinan PAN Sumut di sini terlihat tidak baik dalam proses pendaftaran bacaleg, sehingga berkas para bacaleg tidak terkumpul dengan baik,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa seharusnya para kader PAN harus mulai mampu lepas dari dikotomi antara Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah. Jika para kader PAN mampu lepas dari dikotomis tersebut maka akan dapat menjadikan PAN semakin kuat. Sebagai partai yang lahir di era reformasi, tentu saja PAN dahulu dan hari ini memiliki perbedaan. Pasalnya PAN terus bergerak dan berkembang menjadi semakin matang sebagai partai politik.

“Kader PAN harus mampu lepas dari dikotomi antara kader asal Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah jika ingin melejit di Pemilu 2014. Seharusnya masalah tersebut sudah jauh-jauh hari terselesaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ondim, ketika dikonfirmasi via seluler usai baru tiba di Indonesia setelah umrah menyampaikan bahwa sepenuhnya persoalan terkait berkas para bacaleg yang tidak lengkap diserahkan sepenuhnya kepada pengurus DPW PAN yang telah ditunjuk. Ia mengaku bahwa sampai belum mendapat keterangan terkait perihal tersebut karena baru selesai umrah.

“Saya baru saja mendarat di Jakarta dari perjalanan umrah, jadi belum dengar dengan jelas,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan tidak ada masalah terkait berkas-berkas tersebut. Pasalnya berkas-berkas tersebut telah ditangani oleh pengurus DPW PAN sehingga hanya tinggal mengantarkan ke KPU Sumut. Ia juga menyampaikan bahwa sudah ada pengurus DPW PAN yang menangani terkait proses verifikasi.

“Sudah ada yang mengurusi perilhal berkas tersebut, dan telah berkonsultasi dengan KPU Sumut sehingga jika tidak ada aral rintangan akan diserahkan lusa (Sabtu, 11 Mei),” ujarnya.

Senada Wakil Ketua Bapilu DPW PAN Sumut, Zulkifli Husein menyampaikan bahwa partai memang belum melengkapi berkas pada saat menyerahkan DCS beberapa waktu lalu. Hal tersebut diakui karena waktu yang sangat terbatas sehingga tidak sempat melampirkan berkas-berkas sebagai syarat. Namun ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak bermasalah karena akan dilengkapi pada masa perbaikan.

“Pada penyerahan kemarin tidak sempat diserahkan karena waktunya sangat terbatas, namun pada saat itu DPW PAN telah berkomunikasi dengan KPUD Sumut mengenai keterlambatan penyerahan berkas,” ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir akan tercoret karena kekurangan berkas. Pasalnya seluruh bacaleg yang diusung DPW PAN telah melengkapi menyiapkan berkas dan akan menyerahkannya pada masa perbaikan. “pekan ini sudah dapat diberikan ke KPUD Sumut berkas-berkasnya, sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat,” ujarnya.(mag-5)

Soal kelengkapan berkas tidak hanya ‘menghambat’ Rudolf M Pardede, PAN Sumut pun menjadi partai yang tidak diverifikasi karena tidak memiliki berkas-berkas seperti BB1 sampai BB12. Hal tersebut menghembuskan kabar bahwa internal DPW PAN sedang dilanda konflik. Ujung-ujungnya, PAN Sumut pun berganti pucuk pimpinan.

Adalah Bara Hasibuan yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua DPW PAN Sumut. Tokoh PAN dari DPP itu menggantikan Syah Afandin alias Ondim. Ditengarai pergantian ini karena kisruh penyusunan daftar Bacaleg.

Informasi pergantian pucuk pimpinan PAN Sumut ini didengungkan seorang sumber. Bahkan, dia mengatakan, sebelum nama Bara Hasibuan muncul, Kamaluddin Harahap sempat disebut-sebut menggantikan adik Syamsul Arifin tersebut. “Ondim diganti, Plt PAN Sumut dipegang Bara (Hasibuan),” kata sumber itu.

Koordinator Wilayah PAN Sumut, Mulfachri Harahap, ketika dikonfirmasi tadi malam tidak membantah atau mengiyakan kabar tersebut. “Saya tidak ngomong ya,” katanya dari seberang telepon seluler.

Ketika didesak lebih jauh, Mulfachri Harahap mengelak dan mengatakan tidak bisa memberikan komentar lebih jauh. “Saya sedang di Bali, maaf ya,” katanya.

Pengamat Politik FISIP USU, Agus Suriadi menyampaikan bahwa sebenarnya apa terjadi pada PAN sesungguhnya terjadi juga pada partai-partai politik lainnya di Sumut menjelang Pemilu 2014. Terkesan seolah terjadi tarik-menarik kepentingan di tubuh DPW PAN Sumut. Hal tersebut terjadi menurut Agus lebih dikarenakan karena dinamika di tubuh PAN di Sumut sifatnya terbuka sedangkan partai lain tertutup ke publik.

“Itu hanya bagian dari dinamika parpol, hanya saja sekarang tinggal bagaimana PAN di sumut mampu mengelola dinamika tersebut,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa seharusnya dinamika yang terjadi ini harus disikapi oleh pimpinan DPW PAN Sumut. Jangan nantinya tarik menarik antara bacaleg PAN dan pengurus DPW PAN tidak sampai merusak citra PAN di mata pemilihnya. Ini jelas menunjukkan koordinasi antara elit-elit partai politik dengan para bacaleg seharusnya berjalan baik. Sehingga proses-proses politik yang akan terus berjalan ini jangan mengganggu kerja-kerja partai.
“Koordinasi antara bacaleg dan pimpinan PAN Sumut di sini terlihat tidak baik dalam proses pendaftaran bacaleg, sehingga berkas para bacaleg tidak terkumpul dengan baik,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa seharusnya para kader PAN harus mulai mampu lepas dari dikotomi antara Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah. Jika para kader PAN mampu lepas dari dikotomis tersebut maka akan dapat menjadikan PAN semakin kuat. Sebagai partai yang lahir di era reformasi, tentu saja PAN dahulu dan hari ini memiliki perbedaan. Pasalnya PAN terus bergerak dan berkembang menjadi semakin matang sebagai partai politik.

“Kader PAN harus mampu lepas dari dikotomi antara kader asal Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah jika ingin melejit di Pemilu 2014. Seharusnya masalah tersebut sudah jauh-jauh hari terselesaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ondim, ketika dikonfirmasi via seluler usai baru tiba di Indonesia setelah umrah menyampaikan bahwa sepenuhnya persoalan terkait berkas para bacaleg yang tidak lengkap diserahkan sepenuhnya kepada pengurus DPW PAN yang telah ditunjuk. Ia mengaku bahwa sampai belum mendapat keterangan terkait perihal tersebut karena baru selesai umrah.

“Saya baru saja mendarat di Jakarta dari perjalanan umrah, jadi belum dengar dengan jelas,”ujarnya.
Ia juga menyampaikan tidak ada masalah terkait berkas-berkas tersebut. Pasalnya berkas-berkas tersebut telah ditangani oleh pengurus DPW PAN sehingga hanya tinggal mengantarkan ke KPU Sumut. Ia juga menyampaikan bahwa sudah ada pengurus DPW PAN yang menangani terkait proses verifikasi.

“Sudah ada yang mengurusi perilhal berkas tersebut, dan telah berkonsultasi dengan KPU Sumut sehingga jika tidak ada aral rintangan akan diserahkan lusa (Sabtu, 11 Mei),” ujarnya.

Senada Wakil Ketua Bapilu DPW PAN Sumut, Zulkifli Husein menyampaikan bahwa partai memang belum melengkapi berkas pada saat menyerahkan DCS beberapa waktu lalu. Hal tersebut diakui karena waktu yang sangat terbatas sehingga tidak sempat melampirkan berkas-berkas sebagai syarat. Namun ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak bermasalah karena akan dilengkapi pada masa perbaikan.

“Pada penyerahan kemarin tidak sempat diserahkan karena waktunya sangat terbatas, namun pada saat itu DPW PAN telah berkomunikasi dengan KPUD Sumut mengenai keterlambatan penyerahan berkas,” ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir akan tercoret karena kekurangan berkas. Pasalnya seluruh bacaleg yang diusung DPW PAN telah melengkapi menyiapkan berkas dan akan menyerahkannya pada masa perbaikan. “pekan ini sudah dapat diberikan ke KPUD Sumut berkas-berkasnya, sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat,” ujarnya.(mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/